Saya sedang mencoba melihat gambaran besar kehidupan saya untuk 9 tahun kedepan (usia saya 21 tahun, btw. True story) hingga usia 30 tahun nanti. Keahlian apa saja sih yang harus dikuasai dan fase apa saja yang akan dialami oleh manusia di usia 20 hingga 30 tahun? Daftar ini benar-benar subjektif ya, silahkan menambahkan saran di kolom komentar atau bahkan membuat postingan serupa di blog kamu lalu link-back ke tulisan ini.
Keahlian yang harus dikuasai
- Nyari duit, minimal 10jt / bulan.
Ibu saya bilang biaya yang dibutuhkan untuk keluarga kelas menengah dengan tiga anak dan pendidikan yang layak itu ya sekitar itu. Belum termasuk inflasi yang disebabkan kenaikan harga BBM. - Mengelola uang menjadi aset yang dapat berjalan sendiri.
Masa mau kerja sampai tua? Kalaupun bisa, memang badannya sanggup? - Olahraga rutin.
Jangan sampai kena serangan jantung sebelum usia 40 *menatap nanar badan yang tidak pernah olahraga* - Mengelola rumah / tempat tinggal.
mencuci baju, menyetrika, masak, mencuci piring, beres-beres rumah⦠kalau malas disubstitusi dengan cari uang untuk bayar asisten rumah tangga - Menyetir kendaraan roda empat dan dua.
Belum punya kendaraannya pun yang penting bisa menggunakannya dulu. - Computing, optimizing Internet
Come on, it’s 2012 already. - Menjadi expert di suatu bidang yang kamu suka
Gunakan 10,000 jam untuk mengasah kemampuan dan wawasan. Tidak harus berdasarkan latar belakang pendidikan. - Berenang
Seriously, harus bisa berenang. - Mampu mengurus urusan-urusan yang berkaitan dengan bank.
- Mampu mengurus urusan-urusan yang berkaitan pemerintah
membuat SIM, membuat KTP, mengurus SPT Tahunan, Bayar pajak, dll. - Berhenti mengandalkan orang tua untuk setiap masalah yang dihadapi.
- Mampu mengurus urusan-urusan yang berkaitan dengan rumah sakit.
- Mampu mengurus urusan agama dan spiritual.
Even better kalau punya guru spiritual / tempat konsultasi mengenai agama. - Menguasai bahasa asing
Lebih baik jika bisa lebih dari satu bahasa asing. - Leadership & social skill
Karena kamu tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri.
Fase yang akan dihadapi
- Sarjana & Wisuda
- Move out dari rumah orang tua dan mengurus tempat tinggal sendiri
- Bekerja
- Mandiri. Paying every cent of your own bill yourself
- Menikah
- Menjadi orang tua dari anak pertama
- Lebaran mengunjungi dua keluarga besar
- Lebih banyak mengunjungi dunia di luar pulau jawa
- Memiliki kendaraan pertama
- Memiliki rumah pertama
- Merilis masterpiece pertama.
- Keluar negeri beberapa kali.
Apa lagi ya?
Om-om dan tante-tante yang sedang / sudah melewati fase 20 tahunan, ada tambahan? π
ah… bucket list, i remember mine.. π
daripada beli kendaraan, mending klo ada uangnya, beli rumah. selain karena nanti pasti butuh, juga karena ini investasi yg relatif aman. apalagi tiap hari harga rumah naik terus…
also nowadays, single income families udah cukup susah untuk diwujudkan. take that into account pas nyari pacar/calon istri.. π
Aak, can i read yours? XD
Tempat tinggal over kendaraan dan Istri yang juga punya penghasilan buat backup yah π
Thanks Om! π
Wah, jarang gw liat orang yang pemikirannya udah ke depan π Gw awal umur 20-an aja ga sampe mikir kaya gitu, hehe. Baru bener-bener belajar ketika udah di rumah sendiri.
Soal ‘Mengelola rumah / tempat tinggal‘, gw setuju kalo cowok juga sebaiknya ngerti soal itu. Ga harus bener-bener ngelakuin semuanya sih, tapi minimal ngerti. Jadi bisa bantu-bantu, apalagi kalo belum ada asisten rumah tangga.
Tapi untuk cowok, gw liat ada ‘ilmu’nya sendiri π Minimal ngerti kalo genteng rumah bocor itu apa yang harus dilakukan (kenapa bisa bocor? Genteng yang bocor? Bentuk rumah yang mungkin salah? Perlu panggil tukang ga? Tukang terdekat alamat di mana?) dan ngerti sedikit-sedikit soal saluran air/pipa air rumah dan listrik. Sering kejadian, misalnya air di rumah kok mengalirnya sedikit, padahal torrent bekerja baik. Siapa tau letak torrent kurang tinggi π Ga harus bener-bener jadi ahli ya, tapi minimal ngerti, jadi kalo ditanya atau ada masalah yang butuh penanganan darurat, bisa cepet tanggap π
Masih soal rumah (krusial soalnya, wahahaha) kepala keluarga juga sebaiknya cepet tanggap soal kebutuhan utama rumah; air dan gas, serta sampah. Misalnya baru pindah rumah, pertanyaan pertama adalah: Tukang sampah lewat ga? Kalo ya, berapa hari sekali dan biaya bulanan berapa? Dan ada tukang jual air galon dan gas di area tersebut ga? Itu ngebantu banget kerja suami-istri sebagai tim π Menghindarkan konflik juga, hehe.
Terus soal ‘Mampu mengurus urusan-urusan yang berkaitan pemerintah‘; Man, couldn’t agree more than that! π Penting banget. Selain ngajarin diri sendiri jadi warganegara yang baik juga bikin latihan diri mengurus birokrasi. Dan ternyata ga sesusah yang dibayangkan sih ya, hihi. Yang penting sabar aja dan kadang suka takjub liat kantor pemerintahan yang mirip labirin XD (waktu gw ke kantor walikota Depok, gw heran gitu liat kantor bagian Kependudukannya ngumpet di balik tumpukan kertas XD) Apalagi kalo pengen punya rumah sendiri; pelan-pelan belajar proses izin kepemilikan bangunan, proses KPR, proses IMB (kalo mau ngelebarin rumah.)
Ah, terus satu lagi sih: Mengatur keuangan. Memang kalo udah berkeluarga, urusan keuangan itu tanggung jawab istri; tapi suami juga berhak (dan gw rasa juga wajib) tau. Kadang istri suka teledor — gw, contohnya π — dan suami bisa ngingetin buat balik ke “jalan yang benar”, wahaha. Tinggal bagi tanggung jawab sih. Kalo di gw; semua urusan jual beli yang melibatkan uang banyak (itungannya udah mendekati jutaan) gw serahin ke suami. Jadi kalo suami gw nanya, “perlu beli mesin cuci ga?” Itu akan gw jawab dengan, “terserah.” Dan gw bener-bener menyerahkan semuanya ke dia. Kalo urusan jual beli yang mikro macem belanja bulanan untuk dapur dan kelangsungan hidup rumah tangga day-to-day itu baru urusan gw π
BTW, ini gw dapet ilmunya waktu gw mau merid π Gw sama (calon) suami (waktu itu) mampir ke penasihat spiritual di Bandung. Kebetulan temennya nyokap. Beliau bilang; suami itu ibarat pilot, dan istri itu navigator. Ada hak dan kewajiban masing-masing. Kalo isu keuangan yang berurusan dengan arah rumah tangga (misal; beli rumah, beli mobil, dll) itu hak suami. Istri boleh memberi saran dan suami mendengarkan. Tapi keputusan ada di tangan suami. Tapi kalo urusan rumah tangga yang bersifat sehari-hari/printilan, itu hak penuh istri. Misalnya, dekorasi rumah, menu masakan sehari-hari π Jadi suami ya diharapkan jangan protes ngeluh menu masakan di rumah. Ngasih saran boleh, tapi jangan lebay, hehe.
Heits, jadi panjang lagiii XD Hihi, maap maap. Semoga sih bisa membantu π
Duh Mbake, makasih loh masukannya :’)
Selalu diajari ibu untuk mikir kedepan, jadi mikirnya kadang2 *terlalu kedepan* XD
Yang ini… I’m good with computer, but not with real physical stuff kaya begini. Duh harus mulai nodong ilmunya Bapake kalau begitu π
Overall, thanks loh yah masukannya, jangan bosen2 saya tanyain terus :’)
Hebat euy udah bisa planning sejauh itu. Achievement unlocked! Gue di awal umur 20an masih mabok-mabokan, hahaha… Tapi kalo masih boleh kasih saran nih ya, satu skill penting yang bisa bantu lo lebih lancar dan semangat memelajari skill-skill lain di atas itu:
GAMIFIKASI
Gugling deh “gamification” biar lebih jelas. Intinya…
Ntar lo bakal butuh disiplin tinggi untuk kelola keuangan berdua. Biar nggak setres? Gamifikasi.
Ntar lo juga butuh kerja lebih keras, bahkan mungkin lebih cerdas, biar dapet cukup duit untuk diubah jadi aset aktif. Gimana biar badan kuat? Gamifikasi.
Ntar lo harus jadi ayah. Didik anak-anak dengan nilai-nilai positif. Kembangkan potensi mereka tapi juga tanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, dll. Gimana caranya biar mereka mau belajar? Gamifikasi.
Gimana caranya meminta pasangan supaya mau bekerja sama urus rumah? Gamifikasi. Gimana caranya ngajar supaya murid-murid lo betah dan semangat belajar? Gamifikasi. Gimana caranya kalau ada konflik dengan mertua, orang tua murid, tetangga rese, lo bisa atasi dengan damage sekecil mungkin? Gamifikasi.
Contoh simpel gamifikasi yang gue lakukan:
Gue punya celengan. Tiap kali gue menyelesaikan 1 tugas (kerjaan, beres2 kamar, dll), cemplungin ke situ Rp 1.000. Tiap kali gue gak menyelesaikan 1 tugas karena males atau menunda-nunda, cemplungin kertas bertuliskan -Rp 2.000. Kalau udah penuh, celengan itu gue pecah, dan total uang dikurangi total nilai di kertas, itulah yang boleh gue pake buat beli game 3DS. :’))
I just like to think about it. Kalo kebayang, buat gue relatif lebih achievable π
AAAAK GAMIFIKASI! Yang terlintas dikepala gue langsung app dong XD Ah tapi memang penting ya menambahkan layer “fun” diatas aktifitas sehari-hari itu :3
Serius uang di celengan bisa sampe beli game 3DS? o_O
*jadi Googling ‘gamification’* Trims, Dian! π
*speechless baca tulisan ini*
saya ingat-ingat 10 tahun yang lalu
sepertinya tidak ada rencana yang pernah saya tulis π
saya punya mimpi dan saya punya keyakinan
lalu saya jalani saja apa yang saya hadapi
XD
Pada dasarnya sama kan Pak, bedanya punya Pak Zam ditulis di ingatan, punya saya di laman web soalnya suka lupa XD
Ah, keyakinan ya kuncinya π
WOW.. anak muda..
ada satu lagi kayanya: memahami keinginan anak. Kadang gua mikir anak harus berkembang dan kreatif dan memberikan keleluasaan dalam batas. Kadang keterbatasan pengetahuan kita (mungkin anak kita hidup di jaman yg sangat lebih modern), kita jadi melarang anak ini itu.
mengurus hal-hal berkaitan dengan pemerintah. Belajar dari sekarang aja. You can’t deny that bureaucracy.
Ish, generation gap! Bener ini juga gue ngerasain banget. Karena hidup di zaman yang berbeda, pola pikirnya beda banget. Jangan jauh jauh, pola pikir adek gue aja kadang agak susah dimengerti buat gue gi.
Yeah, that government stuff. You know me so well gi π
Inget dulu waktu gw umur segitu 21-an, bikin beberapa target. Milestonenya umur 25 dan 30 (sekarang gw masih 24). Tapi gak sedetil lo Fik π
Tapi bener kata Pak Zam yang penting yakin, dan terus fokus sama pilihan hidup lo π
Tapi kalo dibuat jadi milestone begitu jadi lebih mudah dicapai kan sep? π kalo pengalaman pribadi gue sih gitu π
Aah, keyakinan lagi ya intinya (?’??’?)9
Hm, waktu umur 20 an awal masih suka jual CD di kampus, mayan bisa mandiri tanpa bulanan dari ortu haha
Dari semua yg di list itu, yg bisa di outsource ya di outsource aja, life is too short π
Set 1 grand target aja dalam hidup, misalnya stop bekerja pas umur 40 dan mulai menikmati hidup dengan keluarga tercinta. Bikin sistem untuk kearah itu, ya dengan punya structured and calculated passive income tentunya.
Jangan lupa beli asuransi kesehatan (bukan jiwa) untuk kamu, anak dan istri π
Wah, jualan CD apa Pak? π
Hmmm.. iya sih. The 4-Hour Workweek? XD
Kalau saya justru sedang memecah grand target itu agar jadi lebih achievable π
Anyhow, kenapa kesehatan dan bukan jiwa Pak?
CD lagu barat aja, ambil dari Pasar Atom surabaya haha.
Ambil asuransi kesehatan, karena biasanya dia dah ada santunan meninggal juga walaupun gak segede asuransi jiwa.Tapi cukup lah π
Kesehatan jauh lebih mahal drpd kematian π
Wah, masih kejamanan ya XD
Hmm.. gonna keep that in mind. Thanks π
Gue print dan gue pajang di kamar. Hampir yang ada di list itu sama banget sama yang gue rencanain Fik, thanks udah ngingetin.
Nice posts!
Haha, sama yak, early-twenties π
Sip, sama2 nan π
inspiratif dan cukup membuat gue berpikir lagi tentang masa depan π
Nice to hear that π