Sebelum saya melanjutkan tulisan ini, saya ingin mengerucutkan pemahaman dulu: biasanya saat saya bilang “kaya”, yang saya maksudkan biasanya adalah “kaya” secara keseluruhan: kaya waktu, kaya kebaikan, kaya teman, kaya ilmu, kaya harga, dan lain-lain. Tapi khusus untuk tulisan ini, saya fokuskan ke “kaya harta” dulu.
Begini: yang penting dari menjadi orang kaya adalah bukan jumlah uang di rekening, tapi “kemampuan mengelola dan menghasilkan uang”-nya
Kalau saya kaya, saya tahu CARA-NYA jadi orang kaya. Kalau saya tahu CARA-NYA jadi orang kaya, saya bisa ajarkan CARA-NYA menjadi orang kaya kepada orang lain. Kalau banyak yang jadi kaya, dan semua orang kaya tersebut mengajarkan kepada orang lain juga bagaimana CARA-NYA menjadi orang kaya dan jumlah orang kaya meningkat, yang akan terjadi adalah:
Tingkat kesejahteraan masyarakat naik.
Makin banyak orang yang sejahtera berefek makin banyak orang yang terdidik (karena asumsi saya mana ada orang kaya yang membiarkan anaknya / keluarganya tidak terdidik?). Yang dihasilkan oleh semakin banyak orang yang terdidik adalah masyarakat semakin berbudaya, semakin terinformasi, semakin cerdas memilih, semakin rukun (karena asumsi saya, hanya orang yang “lapar” yang bersemangat dengan konflik), dan lain-lain yang ujungnya adalah tempat yang kita tinggali sekarang ini bisa menjadi tempat yang lebih baik.
Implikasi jangka panjangnya:
- Semakin berbudaya = semakin damai
- Semakin terinformasi = tidak mudah dipecah belah seperti sekarang
- Semakin cerdas memilih = tidak akan memilih moron untuk memimpin dan membuat kebijakan seperti.. ah-kamu-tahu-maksud-saya
- Semakin rukun = tidak ada kekerasan yang tidak perlu seperti saat ini
Sounds awesome, huh? Tentu saja menjadikan tempat yang kita tinggali tidak melibatkan aspek ekonomi saja. Jadi salah besar kalau apa yang saya yakini ini adalah satu-satunya cara untuk menjadikan tempat yang kita tinggali sekarang ini lebih baik. Hell no, salah besar. Ada banyak aspek yang terlibat, dan yang saya pikirkan dan yakini ini hanya salah satunya saja.
Ada yang meyakini bahwa turun ke jalan dan berdemonstrasi adalah solusi untuk bangsa ini.
Ada yang meyakini bahwa mengabdikan diri untuk mendidik siswa adalah solusi untuk negara ini.
Ada yang meyakini bahwa menjadi atlet dan mengharumkan nama negara adalah solusi untuk krisis kepercayaan kita.
Semuanya berjalan paralel dan beriringan. Setiap orang memiliki perannya masing-masing. Dan jika ditanya apa yang saya yakini untuk negeri ini:
Tingkatkan kesejahteraan. Caranya selamatkan kesejahteraan diri sendiri sebelum berkoar-koar kesejahteraan bersama. Setelah diri sendiri sejahtera, bantu orang lain menjadi sejahtera.
Itu saja. Simple, praktis dan aplikatif.
Lalu kalau ditanya, sudah sekaya apa sih saya sampai ngomong seperti ini? Jawabannya ya saya belum kaya. Ini masih di perjalanan menuju kaya, sejahtera dan berkelimpahan. Cara spesifiknya mejadi kaya bagaimana? Ya mana saya tahu, orang jadi kaya saja saya belum LOL Sekarang saya masih jadi freelance, masih kuadran S. Baru sampai kepada tahap kerja-dibayar-habis dan menghidupi kebutuhan sehari. Ya itu yang saya bahas tadi, i’m saving my own ass right now. Dalam beberapa pekan kedepan, jika program yang saya dan teman-teman ajukan lolos seleksi Program Wirausaha Mahasiswa yang diselenggarakan pemerintah dengan perpanjangan tangan kampus dan dikucurkan dananya, saya rasa saya mulai menaiki tangga ke kuadran pemilik bisnis.
Sekarang mah yakini saja dulu, dan hantam saja semua yang nongol di hadapan mata. Ngga usah banyak mikir yang penting banyak usaha. Pikirkan yang penting-penting saja. Fase banyak berpikir akan muncul ketika usaha yang dikeluarkan sudah cukup banyak.Titik – titik yang saya lihat belum berbentuk menjadi garis, tapi suatu saat ketika saya lihat kebelakang titik-titik itu pasti menyusun garis yang bisa saya pahami.
Ya, itu dulu deh. Ada kritik, saran dan masukan? mari berdiskusi di kolom komentar π
nah,,ini pencerahan yang bagus menurut gua.hehe,tetap tajam. cuma gua berharap kalu banyak masyarakat kaya caranya sebelum kaya adalah cara2 yang baik sehingga output yang mereka share juga baik.yang payah kalu yang “cara jadi kayanya” adalah dengan korupsi, ngerampok bahkan jadi babi ngepet dan cara2 tak beradab lainnya..waah,,kalu yang terjadi begitu ya bisa tambah runyam.hehehe. gua setuju bahwa kecerdasan yang mesti dijadikan fondasi. kecerdasan yang melingkupi intelektual,emosional dan spiritual.anyway thanks dah berbagi pandangan brader.senang dapat ilmu disini.
Jelas harus pake cara yang baik dong, kalo g baik mah mana mungkin mau dibagi2 caranya? π
Yoi. My pleasure lah π
Awe! Nice one!
Nambahin aja. Banyak orang kaya di Indonesia (meski tetep kalah banyak sama yang belum kaya). Tapi mereka kebanyakan (kelihatannya) gak mau memperkaya orang lain seperti yg disebutin di atas. Kebanyakan dari mereka, lebih seneng memperkaya diri sendiri. Jadi yah hal yg di atas jadi agak lama berkembangnya. π
Thanks, man π
kalo gue berbaik sangka, asumsi gue adalah bukannya orang kaya pada ngga mau bantuin yang belum kaya, masalahnya mereka ngga tau caranya.
lu tahu sendiri, bisa bahasa inggris itu satu hal. bisa MENGAJARI orang lain untuk bisa berbahasa inggris, itu hal yang berbeda.
Anyway, setau gue yang namanya orang kaya itu harusnya sangat senang berderma atau memberi. Masalahnya, kalo orang kaya yang busuk ngasih sogokan, kalo orang kaya yang bener ngasih sumbangan. Kalo kita lupain yang busuk dan fokus kepada yang benar, masalah mereka adalah belum banyaknya orang yang bisa dipercaya untuk mampu mengoptimasikan “sumbangan” mereka.
Butuh sumbangan itu satu hal, tapi mampu mengelola “sumbangan” secara professional itu hal yang jauh berbeda.
Dan setau gue, yang namanya orang kaya (kaya yang bener tentunya), males kalo ngga sama pro. kalo sama orang yang pro dibidangnya, apapun juga dikeluarin.
CMIIW π
tapi justru fik, kayaknya yang banyak sekarang tuh yang kaya tapi ga mau bantu yang miskin, soalnya ya namanya udah dirasuki harta, pasti ga pernah puas untuk nambahin harta dia.
makanya kalo menurut saya, semuanya harus beriringan, jangan nunggu kita kaya dulu.
wajar kalo mahasiswa banyak yang demo, pemerintahnya juga pro asing.
sekeras-kerasnya kita kerja juga ntar duitnya bermuara ke pihak asing lagi.
jadi memang banyak kebijakan yang belum pro rakyat, yang yah, bisa diliat sendiri keadaan rakyat indonesia gimana sekarang.
Itu kan yang kita tahu saja. Yang “keliatannya” aja π
Yang membuat kita mengunci pintu di malam hari itu kan orang yang tidak baik, pertanyaannya, apakah hal itu berarti jumlah orang baik lebih sedikit dari orang tidak baik?
Nila setitik rusak susu sebelanga – akhirnya ada gunanya jg gue belajar bahasa indonesia :p
Makanya jangan “cuma” kerja, tapi buat pekerjaan. Jadi orang berpunya, terus buat lapangan kerja. Iya toh? π
kalo orang di dunia kaya semua gmn?
bagus apa gak menurut TS?
nice inpoh ni,
Sepemahaman gue, mustahil semua orang bakal kaya. sama aja kaya gini:
ya engga juga kan? sama kaya mengharapkan semua orang akan pake baju yang sama. hampir mustahil.
Tapi andaikan semua orang kaya, ya yang namanya “kaya” itu ngga ada. Kan kaya ada karena ada pembandingnya, which is “miskin” π
Kalo semua orang kaya, tantangan selanjutnya adalah bagaimana orang2 yang udah kaya tersebut ngga bermegah-megahan. Prinsip gue, kaya harus, tapi ngga usah bermegah-megahan. Duit harus banyak supaya kalo mau bantu orang gampang, tapi jangan dipake untuk hal-hal yang ngga perlu. stay minimalist π
CMIIW
Nice share brader π
Yang penting selalu berusaha untuk menjadi orang kaya dalam semua aspek(kaya harta tapi miskin ketenangan batin ya sama aja ga berguna) karena rejeki sudah diatur dan manusia yang berusaha π
iya lah, kalau duit banyak hati ngga tenang ya ngga pas juga.
idealnya duit banyak dan hati tentram, duitnya dipake untuk kebaikan π
Nah itu dia brad yang pas mantab(eh merk orang tuh ya lol).
Udah lumayan sering sih gw liat orang yang kaya harta dan down to earth karena hasil usaha kerja keras mereka yang luar biasa. Tapi lebih banyak lagi yang dengan cara “kurang baik” seperti kata Rizki di atas. Permasalahan yang besar negara ini kan salah satunya ya dengan cara yang “kurang baik” itu juga.
Untuk saat ini mungkin mesti banyak aspek yang harus dibenahi untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia. Tapi gw setuju banget brad harus memulai dengan “kaya” dari diri sendiri. Ayo mari sama-sama kita menjadi orang yang kaya π
Itu dia brad. Mulai dari “menyelamatkan” diri sendiri dulu π
hehehe. .iyah2..peperangan ke orang kaya jahat mesti digaungkan juga kayanya bro.hohohoho.Mmm,,mungkin jawabannya adalah mengasah EQ&SQ setiap orang sejak dini.hummm…moga2 kita bisa menjadi bagian orang kaya yang mengayakan orang lain.:).amiinnn..
Wah lebih baik jangan membuat mereka berperang antar sesama kaya jahat mbah, langsung aja lah yang bawahnya yang mengasah ESQ. Menghemat cost perangnya mbah buat bangun sekolah lol π
yups.. aku setuju bnget dng pndapat mz rizky di atas.. moga kita bisa memulai dng memperkaya diri sendiri.. sehingga kita bisa membantu orang laen untuk memperkaya diri mereka juga… n_n’
Haha, bagaimana caranya? bikin minisite? π
Nice Post gan..
saya juga pengennya kayak agan..
tapi saat ini saya mau berusaha kaya hati aja dulu.
Ntar klo udah saatnya jadi orang kaya, pasti ada jalannya.
Salam kenal dari arek suroboyo π
tidak usah jadi kaya saya, saya mah belum ada apa-apanya. jadi diri sendiri saja sudah lebih dari keren loh π