Empat puluh satu hari setelah menikah, gue bisa meng-konfirmasi bahwa “rejeki nikah” atau “nanti kalau udah menikah rejekinya dilapangkan” itu memang terjadi in various ways dan bahkan berulangkali. Namun, biasanya suka ada kesempitan dulu yang datang sebelum rejeki itu tiba.
Deg-degan, deg-degan, deg-degan, deg-degan, eh tau-tau ada solusi.
Kinda accustoming yourself to have some faith.
Deg-degan emang, apa lagi lahir jild 1, jild 2, jilid 3 he he he… Yang makan jadi tambah banyak, sekolah TK, SD…. Les A, B, C rumah kian membesar tambah ukuran….
kl dipikir dari mana dapatnya… tapi selalu ada ajah…
Hehe, saya belum sampe yang sekolah dan les-les sih. Tapi prinsipnya memang selalu ada aja ya XD
Wah, seriusan nih? Gue sebelum ini masih belum perxaya soalnya. Haha.
Seriusan yun. Repeatedly.
Cuman deg-degannya itu loh :))