Temen baik gue Ijey kemarin nulis pengalamannya tentang nyari kerja setelah kuliah. Gue jadi inget kalo gue punya pengalaman, prinsip, dan cara yang berbeda, mungkin berguna juga sebagai referensi:

#1 Kerja freelance sebelum lulus

Gue sudah kerja freelance sebelum lulus kuliah. Seinget gue dari tingkat 3 apa tingkat 4. Temen-temen kuliah gue pasti sering liat gue duduk sendirian di lorong jurusan setelah kelas / nunggu kelas masuk. Itu gue lagi kerja, btw 😂

Sometimes work happens on the road, too

Sometimes work happens on the road, too

 

Sounds good? Yeah.. sampai lu denger bahwa agar gue bisa kerja, gue buat dua pengorbanan:

  1. Gue ngga aktif di organisasi mahasiswa manapun. Not even himpunan.
  2. Gue korbankan kehidupan sosial gue (ngga terlalu banyak nongkrong etc) dengan konsekuensi gue punya cukup waktu dan tenaga untuk berusaha agar mandiri secara finansial.

#2 Share your crafts online

 

Materialist on WordPress Theme Repository

One of my themes in WordPress.org repository

 

Gue kuliah jurusan pendidikan bahasa inggris, tapi gue kerja di bidang programming (spesifiknya WordPress theme/plugin developer). Gue kerja dua tahun sebelum wisuda. Satu minggu setelah wisuda gue langsung sign kontrak dan pindah ke jakarta. Satu tahun kemudian, kontrak gue selesai dan gue ngga perpanjang. Satu minggu setelah kontrak gue habis gue sudah kerja di tempat baru. 10 bulan kemudian, proyeknya dianggap selesai. Satu – dua minggu setelah proyeknya dianggap selesai gue sudah kerja lagi di tempat baru.

How can this possible? Because I share my crafts online:

Oh, good proficiency in English helps as well. C’mon, it’s 2016.

#3 Don’t have a girlfriend unless…

Jangan punya pacar dulu kecuali:

  • Lu udah bisa bayar semua biaya kencan, pulsa, dan sebagainya dengan uang yang lu hasilkan sendiri. Kenapa? Because it’s a shame to pay a date with your parents’ money. It’s a shame. Note this very well.
  • Lu serius dengan orang yang lu pacarin. Seserius kemungkinan besar orang yang lu pacarin ini bakal lu nikahin. Kenapa? Karena kalo ngga begini lu buang-buang waktu dan tenaga ((Pacaran itu butuh banyak banget uang dan tenaga. I’m pretty sure about it)). Kalo ngga serius, mending lu fokus memperbaiki skill cari uang aja. Memperbaiki skill dan cari uang itu butuh waktu DAN uang, btw.

Konsekuensi dari poin no. 3 ini adalah:

  1. Gue baru punya pacar di tingkat terakhir.
  2. Satu-satunya pacar yang gue punya ini ya istri gue sekarang.

Gue pernah dekat dengan beberapa orang tapi begitu gue berhitung dan membuat perkiraan, kalo gue ngga yakin bahwa gue bakal serius, gue stop. This was quite hard and this quite gave me a bad name, but that’s the price I was willing to pay. Most of my friends know this very well.

The third rule is pretty serious, young man.

The third rule is pretty serious, young man.

P.S.

Semoga Makna suatu saat baca tulisan ini.