Saya baru selesai Liqo, dan topik bahasannya cukup menarik: bagaimana meminta pertolongan Allah. Selama liqo tadi saya livetweet melalui akun saya di @fikrirasyid dengan hashtag #liqo jadi anda bisa lihat apa yang dibahas melalui akun twitter saya. Tapi untuk jaga-jaga misalkan anda tidak follow saya, berikut ini poin2 yang tadi dibahas:
Banyak orang yang tidak bahagia karena kebahagiannya digantungkan pada dunia
So damn true. Kalau IPK tinggi baru bahagia, kalau notebook keren baru bahagia, kalau dipuji baru bahagia. Bagaimana jika kita di damparkan ke kondisi yang tidak memungkinkan untuk mendapat itu semua? Tidak bahagia. Padahal, yang dicari adalah “perasaan” karena mencapai / memiliki hal tersebut, bukan barangnya.
Perasaannya, bukan materinya.
Salah satu ciri-ciri orang soleh adalah, ketika mendapat masalah atau tidak, emosinya tetap stabil. Netral.
Karena dia meyakini bahwa apa yang tengah dijalaninya merupakan seizin Allah. Hidup adalah ujian.
Ada tiga cara untuk mendapatkan pertolongan Allah:
1. Penuhi hak-hak Allah.
Hak-hak Allah, seminimalnya adalah ibadah wajib. Lebih bagus jika ditambah amalan sunnah.
2. Jaga syukur dan sabarnya
Kita adalah apa yang kita fokuskan. Kalau kita fokus pada masalah, ya masalah itu lah hidup kita. Padahal, jika dihitung2, kita lebih banyak memiliki nikmat daripada masalahnya.
3. Bantu makhluk Allah lain yang membutuhkan pertolongan
Kita bantu orang lain, biar Allah yang bantu kita. Seringkali kejadian saat kita tengah kesulitan finansial, malah datang orang yang kesulitan keuangan juga. Itu, menurut tutor saya, bisa jadi jalan bantuan dan jawaban dari do’a-do’a kita.
Faktanya, orang yang menyantuni anak yatim hidupnya lebih sejahtera.
So true. Sejahtera itu tidak hanya materi ya, bisa juga ilmu dan kepuasan batin.
Waw, saya belajar hal-hal baru hari ini. Bagaimana dengan kamu?
Brad,,Liqo itu apa?pengajian?:)..sip pncrhannya.
ya, liqo itu pengajian 🙂
Wah point 1 nih brad bahaya gw lol. Kebanyakan minta hak gw aja ga jalani kewajiban 🙁
Mumpung bulan suci ramadhan akan sangat beruntung sekali memohon ampunan atas segala dosa yang ada dan berbuat kebaikan untuk sesama. lho? 😀
haha, makanya ibadah brad, jangan main uno mlulu, apalagi kalo kalah lol
haha… ada yang curcol keknya ampe tertunda gitu kepulangannya wkkw.. lol
Great post!
Aku tadi sempet stres..
Tahu sih, harus sabar..
tapi ga gampang.
malah jadi emosi & “lari”.
seharusnya aku menyadari bahwa masalah itu memang ujian dari Allah.
duh, ga ‘lulus’ deh kali ini >.<
semoga kita semua diberi petunjuk 🙂
wah, ternyata kaK fikri liqo juga. .
kalau saya . . tiap abis liqo rasanya lebih tenang, lebih mengerti, dan lebih bisa menerima
semoga kita semua tetap istiqomah. . !
Yap, meskipun belum stabil sih 🙂
Btw, mas. Liqo tu ada brp macem si? Hehe. Saya bingung, liqo itu sebenernya istilah yg dipake suatu kalangan tertentu atw itu istilah yang dipake bbrp kalangan yg berbeda?
Loh, memangnya ada macam2nya ya? Setahu saya, secara bahasa liqo itu artinya membuat lingkaran. Kalau istilahnya jadi membuat kelompok kecil untuk belajar agama begitu.
great post.
btw, ini theme nya makin narsis aja yak, wkwk
thanks. hihi, narsis itu bukannya sudah “default setting” semua orang hari ini? ;p