Follow Back

Saya masih tidak mengerti mengapa ada orang yang dengan keukeuh-nya ingin di-follow back dan ‘menuduh’ orang yang tidak mem-follow back mereka sombong. Saya pribadi tidak pernah meminta siapapun untuk mem-follow saya di twitter (kecuali untuk melakukan direct message yang saya pikir penting. Setelah DM DM-an usai, terserah jika yang bersangkutan meng-unfollow saya). Jika kamu pikir tweet saya menarik silahkan follow. Jika kamu tidak follow saya pun tidak apa-apa, no hard feeling. Mungkin tweet saya tidak menarik untuk kamu. Yang menurut saya menarik dan saya tweet di twitter mungkin tidak menarik untuk kamu.

Belum tentu yang saya anggap menarik itu menarik juga untuk kamu kan?

Belum tentu yang kamu anggap menarik untuk kamu itu menarik untuk saya kan?

Pada dasarnya semua orang memang tidak memiliki minat yang sama. That’s fine.

Hanya saja, ada satu hal yang penting untuk diingat: akun twitter kamu bukan gambaran keseluruhan hidup kamu. Sering dengar cerita orang yang ‘terlihat asik’ di twitter / blog / media sosial lain ternyata ‘tidak asik’ ketika di dunia nyata? Hal tersebut berlaku sebaliknya. Hanya karena saya tidak follow kamu di twitter, bukan berarti kamu bukan teman saya. Ini hanya masalah selera mengkonsumsi konten yang kamu tweet saja. Di obrolah langsung, bisa jadi kita sangat nyambung.

Itu saja.