Gila. Apa yang terpikir ketika mendengar kata gila, atau mungkin orang gila?

Rambut acak – acakan, badan tak terurus, kumal, tanpa pakaian, berjalan dengan kekehan tanpa sebab sambil menggaruk – garukkan tangan ke kepala.

atau mungkin

Melakukan sesuatu yang di luar “kewajaran”

Setiap orang memiliki definisinya tersendiri tentang sesuatu hal. Contohnya, cantik menurut beberapa orang dapat didefinisikan dengan “kulit putih, wajah manis, potongan badan seimbang, dst dst”, sementara orang lain bisa saja mendefinisikan cantik dengan ” senyum ramah, pandangan teduh, dan dan kepala tertutup jilbab dengan rapih, dst, dst”. dalam beberapa hal, definisi dari sesuatu bisa jadi sangat subjektif. Dan itulah letak keunikan dunia.

Sekarang, kembali ke gila. Dan ngomong – ngomong, gila yang saya maksud disini adalah Gila dalam konotasi yang sebenarnya. Gila yang dianggap menjijikan, gila yang dijauhi masyarakat, gila yang membuat banyak orang menunjukan pandangan jengahnya terhadap sesuatu. Bukan gila yang di gunakan sebagai parameter keunikan sesuatu seperti : “Gila lu, yang bener?”

Contoh. Definisi Einstein mengenai gila :

gila adalah melakukan hal yang sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda

Yup, semua orang memiliki pandangannya masing – masing mengenai kegilaan. Definisi yang diberikan Einstein ini cukup menarik, tapi saya rasa kurang universal.

Pandangan umum mengenai gila :

Melakukan sesuatu di luar kewajaran, di luar apa yang menjadi kebiasaan, norma, atau aturan  orang kebanyakan.

ini definisi terumum mengenai gila. Masalahnya, tidak semua aturan, norma dan kebiasaan yang dianggap benar oleh orang kebanyakan orang atau dalam kata lain mayoritas itu benar. Maka dari itu saya membuat sistem nilai untuk saya pribadi mengenai “Gila” :

Gila : melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ‘kebenaran universal’.

kebenaran universal itu absolut. kebenaran yang entah bagaimana semua manusia yakini benar dan baik adanya, tanpa memandang ras, agama, pandangan politik dan parameter pembeda antar manusia lainnya. Contoh : Sehat. Sehat itu baik. Dan tidak perduli orang jepang atau rusia, amerika atau indonesia, agama islam, nasrani atau bahkan atheis sekalipun,  semua manusia manusia menginginkan sehat. Ada orang yang menginginkan dirinya sakit? Ada. Dan itulah “Gila” dalam pandangan saya. Maka dari itu, semua tindakan yang mengarah pada menyakiti diri dan merusak kesehatan seperti memakan makanan tinggi kalori dengan jumlah yang tidak ideal, merusak paru – paru dengan dalih kenikmatan tak tertahankan, menghilangkan kesadaran dengan alasan ‘tekanan’, saya kategorikan sebagai tindakan gila.

Masuk akal kah?

Hmm, apa definisi gila menurut anda?