Banyak diantara kita, terutama yang muda berkata dengan cerianya:
Tidak usah terlalu ambisius. Santai saja lah, let it flow. Biarkan saja mengalir seperti air!
Mungkin tujuan dari teman yang berkata seperti itu baik: Dia tidak mau melihat kita, kawannya, stress dan tertekan karena mengejar target, cita-cita dan impian kita.
Tapi masalahnya tepatkah jika kita membiarkan hidup kita mengalir, santai, seperti air? Hari ini saya menemukan satu kalimat yang menampar pernyataan tersebut:
..air memiliki kecenderungan untuk mengalir ke tempat-tempat yang rendah. ..
Mario Teguh
Becoming A Star, hal. 66
Jika kita membiarkan air mengalir, bukankah sifat alaminya mengalir ke tempat yang lebih rendah? Sekarang, jika kita membiarkan hidup kita mengalir saja tanpa tujuan, bukankah hidup kita akan terbawa ke kualitas kehidupan yang rendah?
Hey, masih ingin membiarkan hidup anda mengalir seperti air?
Menghindari stress di masa muda hanya akan memindahkan stress itu ke hari tuanya, saat dia sudah lemah, lambat, dan pelupa.
– Mario Teguh –
Halaman yang sama, buku yang sama
ah…………..
kalau kita masih bisa maju tetap aja hidupini seperti air ya..
mengalir ke t4 yang kita inginkan…
bukannya asal2an ya..
biarkan hidup kita mengalir tapi kita harus punya kran untuk mengontrolnya.ada saatnya di buka dan ada saatnya di tutup.
air bkanlah hal yg cocok utk diaplikasikan ke khidupan… seorg akn mnjdi golongan rendah jika mngikuti alur air.
Air pda umumnya mngalir ketmpt yg rndah. . .nmun justru kerndhnx air byk dbuthkn.
menurut opini pribadi
jadi tetep tenang tapi aktif
bersukur tapi tidak mudah puas
jadi maksutnya bersukur dengan apa yang kita punya sekarang tapi tetap rajin melakukan inovasi untuk kehidupan yang lebih baik
bukan sebaliknya tidak bersukur tapi malas meningkatkan perbaikan..
semoga kita semua termasuk orang yang bersukur
amin ^_^….