Apa yang terbayang dalam pikiran anda saat mendengar kata βMLMβ atau Multi Level Marketing?
Seringkali yang terbayang dalam pikiran orang kebanyakan adalah βrekrut orang sebanyak β banyaknyaβ atau βjualan produk sebanyak β banyaknya dan jadilah salesmanβ atau yang lebih parah βbisnis tipu β tipuβ dan masih banyak lagi imej negative yang melekat pada βMLMβ. Hal itu sebenarnya bisa sangat di maklumi, karena dari ratusan perusahaan MLM yang berdiri di Indonesia, yang legal dan tergabung kedalam Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia(APLI) hingga tulisan ini di tampilkan hanya sejumlah 55 perusahaan. Persentase perusahaan yang tidak resmi dan tentunya menwarkan peluang bisnis yang tidak baik lebih banyak, jadi saya rasa wajar saja jika imej MLM menjadi begitu negative.
Oke, saya tidak akan berlarut β larut membicarakan perusahaan yang baik dan tidak baik. Tapi yang ingin saya sharing-kan sepemahaman saya pada tulisan kali ini sebenarnya bukan βApa yang terbayang dalam pikiran anda saat mendengar kata MLM atau Multi Level Marketing?β, akan tetapi βbagaimana sebenarnya konsep MLM bekerja?β
Alright then, happy reading. π
Saat seseorang, -katakanlah bernama A- bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, proses seperti apa yang terjadi? Statusnya sebagai apa dalam perusahaan MLM tersebut? Oke, inilah yang terjadi saat A bergabung kedalam sebuah perusahaan MLM :
Saat A join kedalam perusahaan MLM, status-nya adalah sebagai mitra perusahaan MLM. Bukan sebagai pegawai perusahaan MLM tersebut. Analogi yang tepat untuk mengilustrasikan hubungan ini adalah seperti sebuah konter pulsa. Konter pulsa bukanlah pegawai perusahaan penyedia jasa seluler, tetapi mitra perusahaan penyedia jasa seluler tersebut. Hubungan kemitraan ini jelas atas dasar prinsip win β win solution dan menciptakan suatu hubungan hak dan kewajiban antara perusahaan dan mitranya. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan produk yang berkualitas untuk didistribusikan. Mitranya bertugas mendistribusikan produk perusahaan. Dari produk yang didistribusikan tersebut, mitra akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang didapat dari pendistribusian produk tersebut. Penggambaran skemanya kurang lebih seperti ini :
Dalam situasi ini, perusahaan mendapatkan profit dari produk yang terdistribusikan. A pun mendapatkan profit dari produk yang didistribusikan, yaitu selisih antara harga beli distributor dan harga jual ke konsumen. Kedua belah pihak sama β sama untung. Namun, A selaku individu past memiliki keterbatasan dalam jumlah produk yang terjual. Artinya, potensi penghasilan A terbatas.
Maka dari itulah, A membentuk grup atau jaringan distribusi dengan cara mensponsori orang lain.
Nah, skema ini lah yang biasanya memunculkan reaksi – reaksi anti MLM seperti βWah, kalau begitu nanti ngga adil, B, C, dan D kerja keras sedangkan A tidak bekerja apa β apaβ atau βwah, skema pyramid dong ini. Hanya menguntungkan yang diatas saja.β Dan berbagai reaksi β reaksi anti MLM lainnya.
Saya rasa hal yang mendasari hal ini adalah anggapan bahwa mensponsori adalah hal yang sangat mudah dan tidak membutuhkan keahlian dan pengetahuan apa β apa, sehingga akan sangat mudah oleh A mensponsori 3 orang dan lalu 3 orang ini masing β masing mensponsori 3 sehingga ada 9 orang di level 2 dan yang 9 orang ini masing β masing mensponsori 3, dan seterusnya.
Oke, mari kita analisis. Kita ambil sampel B. ketika B disponsori oleh A, apakah B sudah mengerti cara menjalankan bisnisnya? apakah B sudah mampu mensponsori orang? Apakah B Sudah mengerti hal β hal teknis mengenai produk yang didistribusikan? Sudah mengerti cara mendistribusikan produk? Sudah mengerti hal β hal teknis tentang mengembangkan jaringan? Dari sini kita pahami bahwa ketika B bergabung di jaringan A dan menjadi mitra perusahaan, B sama sekali belum paham apa β apa. Kewajiban A β lah membimbing B agar menguasai teknik β teknik mengembangkan jaringan sehingga B dapat menciptakan omset. Skema yang terjadi adalah :
Orang β orang yang A sponsori dan A bimbing masing β masing akan menciptakan omset jaringan. Omset jaringan adalah omset yang tercipta karena A berhasil membimbing orang β orang yang berada di jaringannya. Saya rasa merupakan sesuatu yang adil jika A mendapatkan hasil karena A βmembimbingβ atau dengan kata lain mempintarkan jaringannya. Dan perlu diingat bahwa membimbing manusia membutuhkan waktu dan keahlian. Membimbing manusia bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan tidak membutuhkan keahlian bukan? π
Omset jaringan yang tercipta ini akan masuk ke dalam marketing plan, sebuah sistem pembagian hasil β dihitung dengan seksama dan akan dibagikan kepada masing β masing distributor dalam jaringan yang memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan bonus. Bonus akan dibagikan secara proporsional dan sesuai dengan hak masing masing distributor dan sesuai dengan prestasi kerjanya. Marketing Plan yang baik dapat mengenali distributor yang bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Sehingga di perusahaan MLM yang baik, bukan hal yang tidak mungkin jika B dapat memiliki penghasilan lebih tinggi dari A. Sehingga di perusahaan yang baik, anggapan bahwa bisnis MLM hanya menguntungkan yang diatas tidak lah benar.
Sepemahaman saya dan yang sudah saya alami, skema inilah yang sebenarnya terjadi di perusahaan MLM yang resmi. Bagaimana pendapat Anda? π
Assalamu’alaikum,
Pada awalnya memang kita bersemangat untuk mencari downline dan merasa bahwa kita telah bekerja keras dan memang teraa puas sekali jika mendapatkan downline seakan akan keuntungan yang kita peroleh adalah dari hasil keringat sendiri, ini memang saya akui benar tetapi coba tengok secara jujur bahkan dalam hati anda yang paling jujur, adakah anda punya pikiran seperti ini “suatu saat nanti disaat saya sudah tua atau sudah malas untuk bekerja di kantor atau malas untuk bekerja di pt dll, saya masih dapat menerima uang setiap hari meskipun hanya duduk dan nonton tv dirumah dan nggak perlu takut untuk nganggur”
Nah jika ada pemikiran seperti ini, anda mesti berhati-hati akan bahaya syubhat.
Adakah anda punya ide2 agar cara menjalankan MLM aman darri syubhat?
Wassalamu’alaikum,
bassa
Assalamu’alaikum,
Pada awalnya memang kita bersemangat untuk mencari downline dan merasa bahwa kita telah bekerja keras dan memang teraa puas sekali jika mendapatkan downline seakan akan keuntungan yang kita peroleh adalah dari hasil keringat sendiri, ini memang saya akui benar tetapi coba tengok secara jujur bahkan dalam hati anda yang paling jujur, adakah anda punya pikiran seperti ini “suatu saat nanti disaat saya sudah tua atau sudah malas untuk bekerja di kantor atau malas untuk bekerja di pt dll, saya masih dapat menerima uang setiap hari meskipun hanya duduk dan nonton tv dirumah dan nggak perlu takut untuk nganggur”
Nah jika ada pemikiran seperti ini, anda mesti berhati-hati akan bahaya syubhat.
Adakah anda punya ide2 agar cara menjalankan MLM aman darri syubhat?
Wassalamu’alaikum,
bassa
@ Bassa
Salam Hangat Mas Bassa. wah, komentarnya sangat tajam dan menarik. Agar lebih dahsyat, jawaban atas pertanyaan ini akan saya buat dalam format artikel. π
@ Bassa
Salam Hangat Mas Bassa. wah, komentarnya sangat tajam dan menarik. Agar lebih dahsyat, jawaban atas pertanyaan ini akan saya buat dalam format artikel. π
MLM yang baik itu gak boleh negative-sum game atau zero-sum game. harus positive-sum. satu2nya supaya itu terjadi adalah jika penjualan retail ke masyarakat non distributor secara kolektif bisa menutupi biaya dan usaha yang dikeluarkan sebagai konsekuensi mengikuti MLM.
kalau niat ikut MLM, sebaiknya tanyakan dulu ke perusahaan tersebut berapa penghasilan rata2 dari anggota yang telah ikut sebelumnya yang berasal dari penjualan retail, dan bukan dari penjualan ke sesama distributor. dari situ tentukan sendiri apakah jumlah tersebut mencukupi untuk menjalankan usaha tersebut dan apakah profit margin yang didapatkan cukup memadai. yang penting di sini adalah angka tersebut harus dari penjualan retail bukan dari penjualan ke sesama distributor, alasannya, penjualan ke sesama distributor cuma memindahkan uang dan barang ke sesama distributor tanpa ada nilai tambah, sumnya nol.
kalau perusahaan tidak bersedia memberikan data tersebut, artinya mereka tidak punya itikad baik, dan kemungkinan cuma mengincar uang di kantong anda tanpa perlu memberikan nilai tambah yang sepadan kepada anda.
kalau memang negative-sum, artinya keuntungan seorang anggota dapat dipastikan berasal dari kerugian anggota yang lain, sama saja dengan judi. keberadaan barang yang dijual cuma berfungsi sebagai kendaraan untuk memindahkan uang dari ‘bawah’ ke ‘atas’ tanpa nilai tambah yang sepadan.
MLM yang baik itu gak boleh negative-sum game atau zero-sum game. harus positive-sum. satu2nya supaya itu terjadi adalah jika penjualan retail ke masyarakat non distributor secara kolektif bisa menutupi biaya dan usaha yang dikeluarkan sebagai konsekuensi mengikuti MLM.
kalau niat ikut MLM, sebaiknya tanyakan dulu ke perusahaan tersebut berapa penghasilan rata2 dari anggota yang telah ikut sebelumnya yang berasal dari penjualan retail, dan bukan dari penjualan ke sesama distributor. dari situ tentukan sendiri apakah jumlah tersebut mencukupi untuk menjalankan usaha tersebut dan apakah profit margin yang didapatkan cukup memadai. yang penting di sini adalah angka tersebut harus dari penjualan retail bukan dari penjualan ke sesama distributor, alasannya, penjualan ke sesama distributor cuma memindahkan uang dan barang ke sesama distributor tanpa ada nilai tambah, sumnya nol.
kalau perusahaan tidak bersedia memberikan data tersebut, artinya mereka tidak punya itikad baik, dan kemungkinan cuma mengincar uang di kantong anda tanpa perlu memberikan nilai tambah yang sepadan kepada anda.
kalau memang negative-sum, artinya keuntungan seorang anggota dapat dipastikan berasal dari kerugian anggota yang lain, sama saja dengan judi. keberadaan barang yang dijual cuma berfungsi sebagai kendaraan untuk memindahkan uang dari ‘bawah’ ke ‘atas’ tanpa nilai tambah yang sepadan.
@ Priyadi
Waw. terima kasih sekali untuk masukannya Mas Pri. Yang sudah saya pelajari, K-Link ( MLM yang sedang saya kerjakan ) sudah memenuhi kualifikasi yang Mas Pri utarakan. Di K-link tidak ada bonus rekrutmen. sehingga setiap distributor akan terdorong untuk membina downlinenya agar mampu menciptakan omset dengan cara mendisrtibusikan produk ke konsumen ( non distributor ).
dari informasi yang saya dapat, saat ini dari 550 ribu member K-link di indonesia, 25 ribu member sudah terangkat dari garis kemiskinan ( berpenghasilan diatas UMR ), 200 orang berpenghasilan diatas 10 juta rupiah, dan 12 orang berpenghasilan diatas 100 juta.
Bagaimana Mas Pri, adakah hal lain yang harus diperhatikan lebih lanjut?
@ Priyadi
Waw. terima kasih sekali untuk masukannya Mas Pri. Yang sudah saya pelajari, K-Link ( MLM yang sedang saya kerjakan ) sudah memenuhi kualifikasi yang Mas Pri utarakan. Di K-link tidak ada bonus rekrutmen. sehingga setiap distributor akan terdorong untuk membina downlinenya agar mampu menciptakan omset dengan cara mendisrtibusikan produk ke konsumen ( non distributor ).
dari informasi yang saya dapat, saat ini dari 550 ribu member K-link di indonesia, 25 ribu member sudah terangkat dari garis kemiskinan ( berpenghasilan diatas UMR ), 200 orang berpenghasilan diatas 10 juta rupiah, dan 12 orang berpenghasilan diatas 100 juta.
Bagaimana Mas Pri, adakah hal lain yang harus diperhatikan lebih lanjut?
@ Bassa
respon atas comment anda sudah saya post. Silahkan di baca. π
@ Bassa
respon atas comment anda sudah saya post. Silahkan di baca. π
oh,,,,thanks banget mas fikri,,,,btw ini cewek or cowok sih yang namanya fikri,,,aku mengucapkan sekali lagi makasih banyak ya ,,,cz tumben lo ada yang balas,,,,mas sorry ya tlt blz,, tapi kali ni aku ga komentar masalah kasus amway,,,,,,,,,,thx
oh,,,,thanks banget mas fikri,,,,btw ini cewek or cowok sih yang namanya fikri,,,aku mengucapkan sekali lagi makasih banyak ya ,,,cz tumben lo ada yang balas,,,,mas sorry ya tlt blz,, tapi kali ni aku ga komentar masalah kasus amway,,,,,,,,,,thx
@asmila
Wah, ada juga ya perempuan yang namanya Fikri? Saya laki-laki mbak. π
Sama-sama. π
@asmila
Wah, ada juga ya perempuan yang namanya Fikri? Saya laki-laki mbak. π
Sama-sama. π
ikutan nimbrung…
hmmm……. jendela baru MLM he he
ikutan nimbrung…
hmmm……. jendela baru MLM he he
ikutan nimbrung…
hmmm……. jendela baru MLM he he
sory kirain yang namanya fikri tu cewek,,soalnya ada temenku cewek yang namanya fikri,,h btw anda dari mana ya?? ko suka bangt yang bikin acara yang kayak ini yang berdebat,,tapi bagus bisa menambah wawasan,,bilaperlu masalah kenaikan bbm,,,skarang kan lagi ngeributi masalah bbm,,salam dari asmie
sory kirain yang namanya fikri tu cewek,,soalnya ada temenku cewek yang namanya fikri,,h btw anda dari mana ya?? ko suka bangt yang bikin acara yang kayak ini yang berdebat,,tapi bagus bisa menambah wawasan,,bilaperlu masalah kenaikan bbm,,,skarang kan lagi ngeributi masalah bbm,,salam dari asmie
sory kirain yang namanya fikri tu cewek,,soalnya ada temenku cewek yang namanya fikri,,h btw anda dari mana ya?? ko suka bangt yang bikin acara yang kayak ini yang berdebat,,tapi bagus bisa menambah wawasan,,bilaperlu masalah kenaikan bbm,,,skarang kan lagi ngeributi masalah bbm,,salam dari asmie
@asmie
wah ada juga y perempuan namanya fikri? saya dari bandung. Bukannya saya suka berdebat mbak, hanya sharing apa yang saya ketahui saja. π terima kasih untuk sarannya. jika kesempatannya memungkinkan, akan saya ulas disini.
Salam dari Fikri
@asmie
wah ada juga y perempuan namanya fikri? saya dari bandung. Bukannya saya suka berdebat mbak, hanya sharing apa yang saya ketahui saja. π terima kasih untuk sarannya. jika kesempatannya memungkinkan, akan saya ulas disini.
Salam dari Fikri
@asmie
wah ada juga y perempuan namanya fikri? saya dari bandung. Bukannya saya suka berdebat mbak, hanya sharing apa yang saya ketahui saja. π terima kasih untuk sarannya. jika kesempatannya memungkinkan, akan saya ulas disini.
Salam dari Fikri
mas fikri,
sedikit masukkan dari saya terutama tentang MP MLM.
Yang sering terjadi adalah setelah anda mampu membangun jaringan ternyata jika tingkat anda sama dengan bawah anda, misal anda level RM dan bawah anda RM, maka anda tidak berhak atas bonus pengembangan, tetapi anda bisa mendapatkan bonus Leadership dengan syarat yg lebih besar lagi ( istilahnya breakaway).
Hal itu tentunya menguntungkan perusahaan, tetapi memberatkan bagi anda sebagai tenaga marketing mereka.
Anda harus membangun lagi jaringan baru yg belum mencapai level seperti anda.
Hal itu bisa diatasi dengan anda banyak melakukan selling pribadi, tetapi apa yg sering dikatakan di presentasi bahwa MLM bisa memberikan pasif income menjadi tanda tanya, ditingkat mana kita bisa mendapatkannya.
Jika anda sadar konsekwensi tsb, lakukanlah tetapi semua anggota anda harus anda jelaskan juga, sehingga mereka tdk salah jalan dan malahan memanfaatkan anggotanya untuk mengejar bonus leadership dan menjadikan anggota sebagai object omset yg harus dicapai.
Salam
mas fikri,
sedikit masukkan dari saya terutama tentang MP MLM.
Yang sering terjadi adalah setelah anda mampu membangun jaringan ternyata jika tingkat anda sama dengan bawah anda, misal anda level RM dan bawah anda RM, maka anda tidak berhak atas bonus pengembangan, tetapi anda bisa mendapatkan bonus Leadership dengan syarat yg lebih besar lagi ( istilahnya breakaway).
Hal itu tentunya menguntungkan perusahaan, tetapi memberatkan bagi anda sebagai tenaga marketing mereka.
Anda harus membangun lagi jaringan baru yg belum mencapai level seperti anda.
Hal itu bisa diatasi dengan anda banyak melakukan selling pribadi, tetapi apa yg sering dikatakan di presentasi bahwa MLM bisa memberikan pasif income menjadi tanda tanya, ditingkat mana kita bisa mendapatkannya.
Jika anda sadar konsekwensi tsb, lakukanlah tetapi semua anggota anda harus anda jelaskan juga, sehingga mereka tdk salah jalan dan malahan memanfaatkan anggotanya untuk mengejar bonus leadership dan menjadikan anggota sebagai object omset yg harus dicapai.
Salam
sedikit masukan,
Untuk K-link masih ada break away, ini perlu anda pelajari lebih jauh.
Saat anda mempunyai level yg sama dgn DL, maka bonus pengembangan tidak diberikan jika anda tidak membangun kaki baru untuk mendapatkan bonus Leadership ( bonus terbesar di MLM ).
Untuk pencapaian ini bukan hal yg mudah, disinilah distributor mulai disaring dgn target yg makin besar. Maka level inilah mulai terjadi kegagalan2 para MLM, karena kerja keras yg dibangun tiba-tiba harus mulai dari bawah lagi.
Perlu strategi yg tepat, dan tidak dalam waktu singkat semua orang bisa sukses di sini.
Silahkan pelajari lebih lanjut, bagaimana pembagian komisi ini di berikan.
Jika anda bisa melewati ini dan juga memberitahu DL anda akan konsekwensi bisnis ini, anda layak menuai hasilnya.
Tapi bisnis ini tidak segampang seperti yg sering diterangkan di Presentasi lho.
Yang lebih mengutamakan Rekrut daripada menjual produk.
Produk tetap yg menjadi prioritas utama.
Salam.
sedikit masukan,
Untuk K-link masih ada break away, ini perlu anda pelajari lebih jauh.
Saat anda mempunyai level yg sama dgn DL, maka bonus pengembangan tidak diberikan jika anda tidak membangun kaki baru untuk mendapatkan bonus Leadership ( bonus terbesar di MLM ).
Untuk pencapaian ini bukan hal yg mudah, disinilah distributor mulai disaring dgn target yg makin besar. Maka level inilah mulai terjadi kegagalan2 para MLM, karena kerja keras yg dibangun tiba-tiba harus mulai dari bawah lagi.
Perlu strategi yg tepat, dan tidak dalam waktu singkat semua orang bisa sukses di sini.
Silahkan pelajari lebih lanjut, bagaimana pembagian komisi ini di berikan.
Jika anda bisa melewati ini dan juga memberitahu DL anda akan konsekwensi bisnis ini, anda layak menuai hasilnya.
Tapi bisnis ini tidak segampang seperti yg sering diterangkan di Presentasi lho.
Yang lebih mengutamakan Rekrut daripada menjual produk.
Produk tetap yg menjadi prioritas utama.
Salam.
sedikit masukan,
Untuk K-link masih ada break away, ini perlu anda pelajari lebih jauh.
Saat anda mempunyai level yg sama dgn DL, maka bonus pengembangan tidak diberikan jika anda tidak membangun kaki baru untuk mendapatkan bonus Leadership ( bonus terbesar di MLM ).
Untuk pencapaian ini bukan hal yg mudah, disinilah distributor mulai disaring dgn target yg makin besar. Maka level inilah mulai terjadi kegagalan2 para MLM, karena kerja keras yg dibangun tiba-tiba harus mulai dari bawah lagi.
Perlu strategi yg tepat, dan tidak dalam waktu singkat semua orang bisa sukses di sini.
Silahkan pelajari lebih lanjut, bagaimana pembagian komisi ini di berikan.
Jika anda bisa melewati ini dan juga memberitahu DL anda akan konsekwensi bisnis ini, anda layak menuai hasilnya.
Tapi bisnis ini tidak segampang seperti yg sering diterangkan di Presentasi lho.
Yang lebih mengutamakan Rekrut daripada menjual produk.
Produk tetap yg menjadi prioritas utama.
Salam.
@ liem
Ya, saya sudah mempelajari masalah marketing plan break away ini. InsyaAllah akan saya post disini tentang apa yang telah pelajari dari rekan – rekan saya mengenai marketing plan K-Link
@ test ( saya moderasi )
Sebagai pengelola blog ini, kami memiliki hak dan tanggung jawab untuk memastikan konten blog ini terhindar dari apa – apa yang kami anggap tidak perlu seperti spam atau komentar negatif berisi sumpah serapah yang saya rasa tidak membangun. Jika anda tidak setuju atas apa yang kami tulis disini, silahkan sampaikan dengan bahasa yang positif dengan etika dan alasan yang berdasar. Kami sebagai pengelola blog memiliki hak untuk itu bukan? π
@ liem
Ya, saya sudah mempelajari masalah marketing plan break away ini. InsyaAllah akan saya post disini tentang apa yang telah pelajari dari rekan – rekan saya mengenai marketing plan K-Link
@ test ( saya moderasi )
Sebagai pengelola blog ini, kami memiliki hak dan tanggung jawab untuk memastikan konten blog ini terhindar dari apa – apa yang kami anggap tidak perlu seperti spam atau komentar negatif berisi sumpah serapah yang saya rasa tidak membangun. Jika anda tidak setuju atas apa yang kami tulis disini, silahkan sampaikan dengan bahasa yang positif dengan etika dan alasan yang berdasar. Kami sebagai pengelola blog memiliki hak untuk itu bukan? π
@ liem
Ya, saya sudah mempelajari masalah marketing plan break away ini. InsyaAllah akan saya post disini tentang apa yang telah pelajari dari rekan – rekan saya mengenai marketing plan K-Link
@ test ( saya moderasi )
Sebagai pengelola blog ini, kami memiliki hak dan tanggung jawab untuk memastikan konten blog ini terhindar dari apa – apa yang kami anggap tidak perlu seperti spam atau komentar negatif berisi sumpah serapah yang saya rasa tidak membangun. Jika anda tidak setuju atas apa yang kami tulis disini, silahkan sampaikan dengan bahasa yang positif dengan etika dan alasan yang berdasar. Kami sebagai pengelola blog memiliki hak untuk itu bukan? π
Sebarkan terus semangat wirausaha, salah satunya dengan memahami sebijak mungkin keluar biasaan bisnis MLM. Bentuklah mental bangsa ini dengan semangat mandiri, tidak terjebak di kuadran pegawai. Karena pintu rizki Tuhan YME melimpah ruah di bidang bisnis (“halal”) (9-pintu rizki bisnis) banding 1(pintu pegawai/Negeri/Swasta). Tapidi negeri kita malahan berbondong-bondong di pintu yang 1 itu, memang ANEH dan IRONIS. Kadang disertai SUAP-Menyuap atau UANG PELICIN… Biadab sekali. PANTASS … KRISIS TERUS Bangsa Ini. Ayo bangkit para WIrausahawan Muda … Berjuang untuk kesejahteraan yang lebih elegan.
Sebarkan terus semangat wirausaha, salah satunya dengan memahami sebijak mungkin keluar biasaan bisnis MLM. Bentuklah mental bangsa ini dengan semangat mandiri, tidak terjebak di kuadran pegawai. Karena pintu rizki Tuhan YME melimpah ruah di bidang bisnis (“halal”) (9-pintu rizki bisnis) banding 1(pintu pegawai/Negeri/Swasta). Tapidi negeri kita malahan berbondong-bondong di pintu yang 1 itu, memang ANEH dan IRONIS. Kadang disertai SUAP-Menyuap atau UANG PELICIN… Biadab sekali. PANTASS … KRISIS TERUS Bangsa Ini. Ayo bangkit para WIrausahawan Muda … Berjuang untuk kesejahteraan yang lebih elegan.
@ Arip Budiman
Setuju! π
@ Arip Budiman
Setuju! π
Iyakah ???
Iyakah ???
Iyakah ???
@Nyong
iya. begitulah.
@f komen kepada priyadi
kalo saya liat (opini pribadi loh). yang dimaksud oleh priyadi dari positive-sum itu dilihat dari keseluruhan penghasilan dibagi jumlah anggota.
dari situ bisa kelihatan dibandingkan dengan biaya bergabung apakah lebih besar/ kecil.
kalo dilihat dari hitung2 f disitu saya lihat negative kenapa
anggaplah 26 ribu orang diatas UMR (biar yang lainnya masuk). dengan total anggota 550 ribu orang kelihatan donk bahwa yang untung cuman 4,7% atau gak sampe 5 persen dari anggota.
@ bayuhebat
yang saya tangkap dari maksud positive-sum adalah penghasilan yang didapat merupakan hasil dari total pertukaran nilai fungsi yang di distribusikan ke luar jaringan distribusi. Jadi penghasilan yang didapat dari omset jaringan yang distribusikan ke konsumen.
yang dimaksud negative-sum adalah omset yang dihasilkan merupakan pendistribusian barang ke dalam jaringan distribusi itu sendiri dalam angka yang berlebihan sehingga nilai fungsi barang malah terkesampingkan karena pendistribusian barang hanya untuk menutup jumlah omset minimal.
Kalau pendistribusian ke dalam jaringan dalam angka yang masuk akal ya wajar, karena banyak sekali orang yang bergabung ke jaringan K-Link hanya untuk mendapatkan potongan harga distributor.
Kenapa yang untung baru 5%, karena yang mengerjakan bisnis jaringannya ya yang 5% itulah. Jangan lupa, banyak orang yang bergabung hanya sebagai konsumen yang menginginkan potongan harga, dan banyak sekali distributor yang tidak aktif. Dari 550 ribu distributor itu bisa diatas 50% yang tidak aktif. Ingat hukum pareto, 80 – 20. hukum statistik.
Ngomong – ngomong, salam kenal Mas Bayuhebat. trims sudah mampir π
Owkay masalah positive dan ngative sum saya setuju π
Kalau pendistribusian ke dalam jaringan dalam angka yang masuk akal ya wajar, karena banyak sekali orang yang bergabung ke jaringan K-Link hanya untuk mendapatkan potongan harga distributor.
Pendistribusian yang wajar maksudnya seperti apa?
iya salam kenal juga, π
maksud saya dengan pendistribusian ke dalam jaringan yang wajar adalah, distributor yang membeli produk untuk penggunaan mereka sendiri, dalam jumlah yang memang perlu adanya dan memang digunakan nilai manfaat produknya.
π
maksud saya dengan pendistribusian ke dalam jaringan yang wajar adalah, distributor yang membeli produk untuk penggunaan mereka sendiri, dalam jumlah yang memang perlu adanya dan memang digunakan nilai manfaat produknya.
π
maksud saya dengan pendistribusian ke dalam jaringan yang wajar adalah, distributor yang membeli produk untuk penggunaan mereka sendiri, dalam jumlah yang memang perlu adanya dan memang digunakan nilai manfaat produknya.
π
Saya banyak ditawarkan MLM, dan setelah saya pelajari ttg MP, banyak ragam namun mirip, seperti contohnya asuransi, kartu kredit, pulsa HP dimana kalau dihitung secara detail ternyata perbedaan tsb ada yg memberikan paling besar dengan asumsi melakukan hal yg sama dalam arti jumlah org yg dikelola, omset yg ditargetkan.
Kira-kira menurut anda MLM ini layak di ikuti atau tetap bertahan dgn MLM yg lama?
Gimana pendapat anda?
Salam
hmm.. sebenarnya variabel memilih MLM ada banyak. Marketing Plan yang baik belum cukup. Yang saya pelajari dari berbagai rekan yang sudah malang melintang di bisnis MLM, setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan :
1. Produk. Harus repeat order, berkualitas dan unik. Jangan memilih MLM yang produknya komoditi. Maksudnya komoditi disini adalah produk yang sudah banyak orang distribusikan.
2. Perusahaan. pilih perusaaan yang fokus di MLM saja. kalau anda bergabung di perusahaan yang bisnisnya bermacam – macam, ketika bisnis non-MLM yang jatuh, anda ikut terseret.
3. promosi. program – program promosi yang memudahkan distributor.
4. Support System. Beum pernah kita diajarkan cara membangun jaringan bisnis. Kalau tidak tahu cara yang benar, bagaimana mau berhasil?
5. SDM. Manajemen perusahaan harus orang yang berpengalaman di bidang MLM. karakter MLM dan konvensional berbeda.
hmm.. sebenarnya variabel memilih MLM ada banyak. Marketing Plan yang baik belum cukup. Yang saya pelajari dari berbagai rekan yang sudah malang melintang di bisnis MLM, setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan :
1. Produk. Harus repeat order, berkualitas dan unik. Jangan memilih MLM yang produknya komoditi. Maksudnya komoditi disini adalah produk yang sudah banyak orang distribusikan.
2. Perusahaan. pilih perusaaan yang fokus di MLM saja. kalau anda bergabung di perusahaan yang bisnisnya bermacam – macam, ketika bisnis non-MLM yang jatuh, anda ikut terseret.
3. promosi. program – program promosi yang memudahkan distributor.
4. Support System. Beum pernah kita diajarkan cara membangun jaringan bisnis. Kalau tidak tahu cara yang benar, bagaimana mau berhasil?
5. SDM. Manajemen perusahaan harus orang yang berpengalaman di bidang MLM. karakter MLM dan konvensional berbeda.
hmm.. sebenarnya variabel memilih MLM ada banyak. Marketing Plan yang baik belum cukup. Yang saya pelajari dari berbagai rekan yang sudah malang melintang di bisnis MLM, setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan :
1. Produk. Harus repeat order, berkualitas dan unik. Jangan memilih MLM yang produknya komoditi. Maksudnya komoditi disini adalah produk yang sudah banyak orang distribusikan.
2. Perusahaan. pilih perusaaan yang fokus di MLM saja. kalau anda bergabung di perusahaan yang bisnisnya bermacam – macam, ketika bisnis non-MLM yang jatuh, anda ikut terseret.
3. promosi. program – program promosi yang memudahkan distributor.
4. Support System. Beum pernah kita diajarkan cara membangun jaringan bisnis. Kalau tidak tahu cara yang benar, bagaimana mau berhasil?
5. SDM. Manajemen perusahaan harus orang yang berpengalaman di bidang MLM. karakter MLM dan konvensional berbeda.
MLM ? sangat menarik bagi saya. cara mengujinya : Bila tanpa seorangpun member dibawahnya, tetap bisa mendapatkan keuntungan dan bahkan berlipat, ini baru boleh dijadikan pertimbangan untuk joint atau tidak.
Gampang kan ? Salam sukses pemain MLM/anung Cilegon anungrey2008@yahoo.co.id
MLM ? sangat menarik bagi saya. cara mengujinya : Bila tanpa seorangpun member dibawahnya, tetap bisa mendapatkan keuntungan dan bahkan berlipat, ini baru boleh dijadikan pertimbangan untuk joint atau tidak.
Gampang kan ? Salam sukses pemain MLM/anung Cilegon anungrey2008@yahoo.co.id
MLM ? sangat menarik bagi saya. cara mengujinya : Bila tanpa seorangpun member dibawahnya, tetap bisa mendapatkan keuntungan dan bahkan berlipat, ini baru boleh dijadikan pertimbangan untuk joint atau tidak.
Gampang kan ? Salam sukses pemain MLM/anung Cilegon anungrey2008@yahoo.co.id
@Anung
Cara menguji yang menarik. Tapi harap diperhatikan juga satu hal :
dimana – mana, baik itu bisnis MLM atau konvensional, keuntungan berlipat hanya bisa didapat dengan kerjasama tim.
di bisnis konvensional, direktur – keryawan. di jaringan MLM, perusahaan – upine – downline.
harap diperhatikan, di bisnis y. jika anda menawarkan jasa keahlian, itu lain cerita. bukankah semua bisnis besar menggunakan faktor kali yang besar?
ini post saya yang berkaitan dengan faktor kali. silahkan disimak : http://fikrirasyid.com/bisnis/apakah-mlm-hanya-menguntungkan-yang-diatas/
sederhana kan? salam sukses juga dari saya di bandung.
π
@ F
@ bayuhebat
mohon maaf, saya lupa me notice. analogi itu untuk menggambarkan kerja sama tim. bukan hubungan gambaran bisnis.
maksudnya, untuk mendapatkan keuntungan berlipat seperti yang diutarakan Mas Anung diatas, perlu kerjasama tim.
kalau di MLM kerjasamanya antara perusahaan – upline – downline
kalau di konvensional kerjasamanya antara manajemen – karyawan.
maksud saya disini, menekankan bahwa di BISNIS, tidak ada keuntungan berlipat yang dikerjakan sendiri.
semuanya kerja sama, semuanya faktor kali.
kecuali anda menawarkan keahlian spesifik bernilai tambah sangat tinggi. itu lain cerita.
Tidak setuju juga tidak apa – apa kok. bagus malah. π
Mana yg lebih bagus, persh.MLM yang memproduksi sendiri produknya atau yg hanya sebagai Trader.
Kalau support system sebagai pertimbangan, bukankah hal tsb bisa di pelajari dari yg sudah ada misal N21 atau yg lain, tetapi MP kita gunakan MLM yg jauh lebih menguntungkan bagi hasilnya.Kalau produk tetap harus menjadi prioritas.
Saya hanya mengamati, bahwa pemain MLM ternyata tidak ada yg benar-benar baru, tetapi mereka berpindah dari MLM satu ke MLM yg lain, jadi secara kuantitas pertambahan anggota masih lambat.Jadi peluangnya tetap besar utk usaha ini.
Bgm pendapat anda?
Mana yg lebih bagus, persh.MLM yang memproduksi sendiri produknya atau yg hanya sebagai Trader.
Kalau support system sebagai pertimbangan, bukankah hal tsb bisa di pelajari dari yg sudah ada misal N21 atau yg lain, tetapi MP kita gunakan MLM yg jauh lebih menguntungkan bagi hasilnya.Kalau produk tetap harus menjadi prioritas.
Saya hanya mengamati, bahwa pemain MLM ternyata tidak ada yg benar-benar baru, tetapi mereka berpindah dari MLM satu ke MLM yg lain, jadi secara kuantitas pertambahan anggota masih lambat.Jadi peluangnya tetap besar utk usaha ini.
Bgm pendapat anda?
Mana yg lebih bagus, persh.MLM yang memproduksi sendiri produknya atau yg hanya sebagai Trader.
Kalau support system sebagai pertimbangan, bukankah hal tsb bisa di pelajari dari yg sudah ada misal N21 atau yg lain, tetapi MP kita gunakan MLM yg jauh lebih menguntungkan bagi hasilnya.Kalau produk tetap harus menjadi prioritas.
Saya hanya mengamati, bahwa pemain MLM ternyata tidak ada yg benar-benar baru, tetapi mereka berpindah dari MLM satu ke MLM yg lain, jadi secara kuantitas pertambahan anggota masih lambat.Jadi peluangnya tetap besar utk usaha ini.
Bgm pendapat anda?
@ liem
masing2 ada kelebihan dan resikonya.
Namun kalau di pertimbangkan, yang trader saja pasti akan lebih fokus dan lebih safe.
Support System dan MP sama2 penting. kalau Support System tidak bagus, jaringan pasti tidak berkembang. kenapa? karena tidak ada yang membina jaringan untuk berkembang. Itu alasan pemain MLM berpindah. karena jaringannya tidak berkembang. kenapa tidak berkembang? karena tidak ada yang membina? kenapa tidak ada yang membina? karena Support Systemnya tidak bagus.
bukankah begitu?
π
LOha tman stia gw!!
Smangat ENterpreneur Muda!!
Bgus juga ya usaha anda…
sbagai teman seperjuangan saya mendukung usaha anda…
Smangat..
(n jgn lpa doain gw jga ye… biar gw bsa ngembangin usaha Bokap… He… Ada lowongan lho… anda tertarik?)
;P_Nu
@ aviCenna
Oke deh, temen seperjuangan! kita ramaikan indonesia! π
kapan ke bandung lagi?
siap deh, didoain. mengembangkan dan membangun memiliki tantangannya masing2. π
lowongan? hmm.. thanks deh. lebih senang kerja sama. sejajar. hehe. but anyway, lowongannya apaan? siapa tau ada temen yang bisa di rekomendasiin. π
bagaiman cara mudah agar orang lain percaya dengan mlm?
apakah ada mlm yang benar-benar bagus untuk di jadikan anggota???
cepat jawabyachhhh, penting nichhh!!!!!!!!!!!
@ Naufal Ari Nugraha
cara mudah? ada. jelaskanlah dengan cara yang baik. sebelum menjelaskan, anda arus sudah memahami hal yang anda jelaskan.
ada. k-link inilah. π
Yang saya dengar dari leader MLM, persh trader harganya jauh lebih tinggi dan sering bermasalah dgn stock & delivery produknya.
Apakah seperti itu?
Dan yg jadi kendala, biasanya Produsen produk mensupply ke beberapa persh MLM ( saudara saya produsen )
Bisa membuat kemasan tergantung maunya Persh MLM tsb.
Jadi kualitas produk saya rasa kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Saya dengar produsen yg mensupply K-Link membuat MLM sendiri, nah lho… jadi gimana donk?
Harga pasti akan lebih murah kan?
Mohon saran..
@ liem
itu kembali lagi ke perusahaannya. Kalau perusahaannya di bina oleh tim manajemen yang solid dan paham dengan bisnis mlm, saya rasa hal seperti itu tidak akan terjadi.
Satu dua kali hambatan dan masalah sih pasti ada. Namanya juga bisnis, pasti ada masalah. Selama tidak menjadi kebiasaan, saya rasa no problem.
Produsen yang dulu mensupply produk ke k-link memang membuat perusahaan MLM sendiri. tetapi bicara harga, hampir sama tuh. mereka jual harga distributor produk ‘ijo – ijo’ kalau tidak salah seharga 115ribu. K-Link 117ribu.
Sekalipun supplier membuat perusahaan sendiri, perlu di camkan baik baik : karakter manajemen bisnis MLM dan konvensional berbeda. produk yang sama, ditangani oeh manajemen yang berbeda pengalamannya hasilnya berbeda. bukankah begitu? π
Saya ditawari MLM, yg mengatakan produk K-Link mereka yg produksi. Harga mereka lebih murah dan kualitas lebih bagus (bisa didemokan tanpa membuka kemasan) (hal ini mungkin terjadi karena mereka memproduksi sendiri, bukan trader)Dan dari MP mereka lebih bagus(lebih besar komisi yg dibagikan kepada distro.
Support system menurut saya hanya semacam pendidikan/training center, jadi bisa dipelajari drmn saja, tetapi untuk komisi, ya MP lah kuncinya.
Saya amati pendidikan N21 sangat bagus, tetapi MP nya kurang bagus akibatnya banyak lulusan sana yg akhirnya membangun bisnis di MLM lain dan berhasil disana.
Bagaimana menurut anda?
@ Liem
Oh, saya tahu perusahaan tersebut. sepintas MP mereka lebih baik, setahu saya polanya matriks dan tidak ada side volume. kenyataan membuktikan MLM yang kokoh dan tahan lama adalah perusahaan dengan MP breakaway, bukan matriks.
menurut seorang ahli produk di K-Link yang sudah keliling indonesia mengisi acara tentag K-Link, produk masih K-link lebih baik. π
support System akan sangat berguna ketika anda berada di titik tengah bisnis anda, saat jaringan mulai berkembang dan anda tidak bisa handle sendiri, disaat terpenting itulah anda akan sangat membutuhkan support system.
setahu saya, N21 memang sumbernya ilmu2 MLM, namun sayang, biaya pendidikan disana di monetize. sangat mahal π
satu hal alin yang sebaiknya anda perhatikan, pilihlah MLM yang fokus satu di MLM saja. jka perusahaan tersebut memiliki banyak bisnis, seperti properti misalnya, apa yang akan terjadi pada jaringan anda jika suatu saat bisnis properti mereka meorosot? akankah bisnis jaringannya tertarik dengan kemerosotan tersebut? π
Saya setuju bahwa Support System sangat bermanfaat bagi perkembangan bisnis MLM, tapi menurut saya ini bisa kita adopsi dari pengalaman atau support system MLM yg sudah ada, hanya memodifikasi sedikit disesuaikan dgn MLM yg ada. Ini terbukti bahwa banyak Leader yg membangun jaringan dgn MLM yg baru dan Support Systemnya mirip-mirip. Jadi Support system hanya semacam pendidikan utk memanage jaringan.
Jadi poin yg perlu jadi pertimbangan saat ini adalah bagaimana Persh membagi komisi kepada para distributornya yaitu adanya di MP.
Perusahaan lama tidak mungkin merubah MP karena akan merusak system secara besar-besaran, paling hanya memberi tambahan reward utk tetap menarik.
Kalau anda katakan MP dgn penerapan breakaway itu lebih bagus, saya kurang setuju. Ini bagi pebisnis sangatlah merugikan, kenapa? karena usaha keras yg sudah dilakukan distro untuk membangun omset, akhirnya malah mendapatkan semacam punishment dimana bonus tidak didapatkan jika kita tidak membangun kaki yg lain dgn target yg lebih besar lagi.
Padahal yg sering didengungkan dalam menawarkan MLM adalah passive income, maka hal ini menjadi hambatan yg cukup berat.Silahkan anda renungkan.
System breakaway sudah mulai ditinggalkan di MP persh MLM, dan ini hanya bisa diterapkan di Persh yg baru, karena bila persh lama mau menerapkan ini, maka program perhitungan bonus akan kacau balau. Breakaway sangat menguntungkan Persh, tetapi merugikan Distributor, terutama para leader2 atas. makanya tidak heran Leader akhirnya pindah ke MLM lain yg memang memberikan komisi lebih bagus.
Boleh anda kirim email kesaya dan kita diskusi di japri tentang hal ini. alamat email saya bisnisliem@gmail.com
Terima kasih atas informasi yg anda berikan selama ini
Saya setuju bahwa Support System sangat bermanfaat bagi perkembangan bisnis MLM, tapi menurut saya ini bisa kita adopsi dari pengalaman atau support system MLM yg sudah ada, hanya memodifikasi sedikit disesuaikan dgn MLM yg ada. Ini terbukti bahwa banyak Leader yg membangun jaringan dgn MLM yg baru dan Support Systemnya mirip-mirip. Jadi Support system hanya semacam pendidikan utk memanage jaringan.
Jadi poin yg perlu jadi pertimbangan saat ini adalah bagaimana Persh membagi komisi kepada para distributornya yaitu adanya di MP.
Perusahaan lama tidak mungkin merubah MP karena akan merusak system secara besar-besaran, paling hanya memberi tambahan reward utk tetap menarik.
Kalau anda katakan MP dgn penerapan breakaway itu lebih bagus, saya kurang setuju. Ini bagi pebisnis sangatlah merugikan, kenapa? karena usaha keras yg sudah dilakukan distro untuk membangun omset, akhirnya malah mendapatkan semacam punishment dimana bonus tidak didapatkan jika kita tidak membangun kaki yg lain dgn target yg lebih besar lagi.
Padahal yg sering didengungkan dalam menawarkan MLM adalah passive income, maka hal ini menjadi hambatan yg cukup berat.Silahkan anda renungkan.
System breakaway sudah mulai ditinggalkan di MP persh MLM, dan ini hanya bisa diterapkan di Persh yg baru, karena bila persh lama mau menerapkan ini, maka program perhitungan bonus akan kacau balau. Breakaway sangat menguntungkan Persh, tetapi merugikan Distributor, terutama para leader2 atas. makanya tidak heran Leader akhirnya pindah ke MLM lain yg memang memberikan komisi lebih bagus.
Boleh anda kirim email kesaya dan kita diskusi di japri tentang hal ini. alamat email saya bisnisliem@gmail.com
Terima kasih atas informasi yg anda berikan selama ini
assw..
salam kenal mas..
luar biasa mas ini..
mas alamat dimana??
bisa kita ketemuan..??
ada info bagus buat mas.. dan leader2 mas suda join dgn kami..
mas mgkin sudah tau cerita dr orang lain.. namun.. lbh baik tau sendiri,, kemudian putuskan …
saya yakin mas bisa makin luar biasa…
leader2 mas udah mulai pada “NGEH” segera mas. sy tunggu,, thanx
bagus-085640234444
Salam Kenal juga. π
hmm.. dari supplier sebelumnya kah? π saya sudah konsultasi dan menemukan beberapa fakta menarik yang membuat saya -dan mungkin jika anda mengetahuinya, anda juga- lebih prefer di K-Link. π
saya di Bandung. Jika waktunya cocok, silahkan ke tempat saya. π
Artikel yang sangat inspiratif. Terimakasih sudah mau sharing di blog ini. Thanks.
Assalamuβalaikum akang Fikri…
salam knal dr saya, dedy di bandung juga hehehe..
disini dan pada kesempetan ini saya gak mu komentar tp mu nanya dan minta diajari….(bukan PHP walupun sekarang baru mu mempelajarinya) tapi soal marketing….
ya MLM ini lah.. karena bukan bidangnya!!
sebelumnya, saya pernah menjadi member network 21 dari amway yang notabane nya adalah MLM yg sehat{satu lagi HERBALIFE– n mohon maaf sama temen2 yg ikut MLM lain(sekedar pendapat!!!)} selama 3 bulan…
okeh dech 2 do point aja kang!!
gini, saya 1 bulan ini bertemu investor(orang bisnis abis)… dia pengen mendirikan PT(bulan depan sudah selesai ijin nya)… nah saya kepikiran bisnis JEANS dari SOREANG (yg produksi temen sendiri dan punya merek sendiri[tau sendirikan anak bandung kreatif pisan–SaLLLLLLLLut])tp gak dipasarkan di bandung(keluar bandung)..
nah teknik distribusinya mau saya lakukan secara MLM ( gak murni…kaya sophie martin ato garsel [toko sepatu cibaduyut]—) niat baiknya agar produksi dalam negeri dicintai di negri sendiri n biar jd kaya juga kitanya hehehe… dan kabar baiknya produk bandung itu dicintai di seluruh indonesia…
nah punya BUKU RUJUKAN ato WEBSITE yang ngebahas tentang MLM tentang masalh bisnis ini.. ato akang punya artikel..serta sharing apa aja dech hehhehe… ini hari pertama saya riset,,,
kalo ada, kirim balasan kabar ato apapunlah… ke email saya dedyrenaldy@yahoo.com….
(dan jangan ganti alamat email akang–kalo berhasil[amien ya ALLAH amien], saya harus berterimakasih ke akang n kalo inget bisa ngasih sesuatu…)
sebelum ato sesudahnya saya ucapkan hatur nuhun/ hatur thank you… wassalam…
Bisnis itu menyenangkan dan seolah bisnis itu kejam dan identik dengan tipu-tipu. Ada beberapa hal positif bahwa, bisnis itu memang harus memotivasi diri. Sebelumnya saya memang pernah mengikuti bisnis MLM dan mempunyai kenalan yang memang cukup getol sebagai pelaku MLM.
Walau pun tidak setuju, setidaknya dalam MLM diajarkan bagaimana menyemangati diri dan berfikir harus positif. Setelah itu, dari beberapa buku yang saya baca. Banya juga orang yang yang masih mengambil bisnis konvensional yang dapat menelorkan ide-ide briliant… selengkapnya dapat anda lihat di http://www.distributorbukukita.com/mainpage/index.php?option=com_content&task=view&id=159&Itemid=1
@Donita
yap, kita belajar banyak disana. Tentang mindset terutama. Aset real sebenarnya kan pikiran π
salam sukses!
Banyak yang mungkin Anda tidak ketahui tentang K-LINK.seandainya Bapak tau pasti akan banyak yg beretantangan dengan hati nurani,banyak kebohongan yang dilakukan manjemen.itulah yg membuat saya berhenti dari K-LINk.sebesar apapun bisnis tanpa kejujuran adalah sebuah kehampaan.banyak permainan di kalangan elite atas managemen yg tidak semua member tau.ingat..bisnis bukan sekedar uang..yang terpenting adalah kejujuran…
salam cahaya
@ pemerhati mlm Yth;
banyak sekali mungkin sudah jutaan orh sdh gagal dan trauma dgn MLM, menurut sy gampang sekali..krn org2 masih senag terbuai dgn keberhasilan org2 sukses di MLM, sementara Faktor2 org gagal menjalankan sebuah MLM tdk pernah dipelajari, makanya byk sekali org keluar dr lubang buaya masuk ke mulut harimau…ada sedikit tips memilih MLM yg sesuai dgn kebutuhan masyarakat indonesia :
ada empat pilah memilih MLM
1. profile prusahaannya;???
2. produk perusahaan ???
3. Marketing plan perusahaan ???
4. leaders support sistem ???
*Ini adalah fenomena terbaru dr khdpn masyarakat Indonesia.mengapa saya brkata demikian?Pada awalnya konsep MLM dirintis sekitar thn 1930-an di Amerika dan terus berkembang hingga akhir thn 1940an. Namun kemudian stagnan, dan baru diawal tahun 1952-an konsep MLM muncul kembali dan terus berkembang hingga sekarang.MLM adalah bisnis yg unik dan terkonsep,tp dr sini banyak jg orng yg brpikir negatif ataupun respect menerimanya.Sedikit saya infokan apa yg dimaksud rekan rofiq gimana cara memilih prusahaan MLM yg bagus dan tidak membuat kita kecewa ke depanya
1. Profile prusahaanya :
prusahaan MLM yang baik adlh prusahaan yg tahan banting dr krisis finansial dg kata lain,prusahaan yg telah lama berkecimpung d dunia MLM dan tetap exist sampai skrg.banyak perusahaan yg jatuh karena sistemnya yg kurang bisa berkompetisi dg era informasi skrg ini.dan jangan terpengaruh oleh iming2 atau hadiah2 dari perusahaan MLM yang membuat kita melayang,yang penting keikhlasan dan work with heart.
2. Produk Perusahaan :
Produk yang didistribusikan di masayarakat hrs sesuai dg kebutuhan dan mempunyai repeat order yang cepat,biasanya perbulan dapat dilihat dan dievaluasi pejualanya.bahan yang didistribusikan jg tdk membuat adanya tanggapan yang rancu dan membuat masyarakat bertanya2,apakah bahan bakunya benar2 halal(khususnya umat muslim) dan tdk ada indikasi merusak keprcayaan atau agama tertentu.
3. Marketing Plan :
Adanya kejujuran dan kepercayaan adalah kunci dari keberhasilan apapun usaha kita.karena MLM adalah bisnis kepercayaan,maka tdk diperkenankan adanya tindakan yang saling merugikan baik antara perusahaan dg distributor,atau ditributaor dg rekan2 dan konsumen atau prospeknya.bila itu terjadi akan berlaku hukum tabur tuai di dalamnya.
4. Support System :
Kebanyakan orang tertarik di MLM krn adanya pengembangan kepribadian diri yang menarik dan aset buat pembelajaran dalam menjalankan system MLM.Carilah MLM yng punya support system yng baik,misal adanya tarining2 atau pertemuan tiap hari walaupun durasinya sedikit dan lebih bagus lagi di adakan di kantor perusahaan MLM itu agar member benar2 yakin kalau perusahanya bagus dg adanya kantor di manapun mereka berada.Ada jg yang meyakini jika support system MLM belum pernah diajarkan di sekolah2 karena hal2 yang didapat adalah 80% produk knowledge dan 20% human knowledge.
Jika adanya kegagalan dalam menjalankan MLM bukan berarti perusahaanya jelek atau sistemnya yg tidak baik.ibarat sekolah,kenapa ada yang lu2s dan ada yang tidak?semua tergantung orang yang menjalankanya.mohon masukan bila ada yang kurang dan maaf kalau adanya ksalahaan pngertian.Penulis berterima kasih jika ada masukan yang berguna bagi saya pada khususnya dan pembaca lain pada umunya.wasslm
Saya bergerak di bidang Asuransi, apakah Mas Fikri pernah Tau System Bisnis Asuransi?
Terima kasih
=============
Salam Mas Fikri,
Saya tertarik untuk minta pencerahan terkait bisnis MLM, sejujurnya saya baru 4 bulan ini melirik bisnis tipe ini, kelihatannya sih cukup revolusioner ya.
Sebagai pertanyaan pembuka, saya seringkali mendengar bahwa impian tiap networker adalah passive income, sebenarnya dalam konsep MLM apakah passive income itu benar bisa terjadi? Yang terbayang di pikiran saya (yg humble ini), passive income seperti seorang yang mendapatkan royalti, misalkan dia sebagai penulis buku. Atau mirip-mirip yang pernah disampaikan Pak Tung Desem Waringin deh.
Advice please.
Trims ya.
bayangkan saja anda punya ruko 15 dan semuanya anda sewakan. anda tidak ngapa-ngapain uangnya tetap masuk toh? itu Passive Income jg, asetnya sudah jadi π
@ mas fikri:
iya mas, saya sedang membayangkan :))
artinya dalam konteks bisnis jaringan, passive income itu ketika jaringan sudah besar & tercipta omset yg sustainability-nya terjaga, gitu?
yap. dan pada dasarnya, semua bisnis begitu kan? π
…AHHH,,,TUNDUH,,EUY,,CIK MANA KOPI LINGSI 5 IN ONE,,,SUKSES KANG,,0265 9176291…FIFI …EID 988151..TELEPON YA…CIAMIS
apakah di bisnis mas Fikri ada sistem tabungan dan bonis