Ubuntu 10.04 Flavor by El Gris

Image titled Ubuntu 10.04 Flavours is courtesy of {El Gris}

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, netbook Dell Inspiron Mini saya sudah saya buat dual boot selama beberapa bulan terakhir. Dan hasilnya? Sekarang saya lebih senang menggunakan Ubuntu 10.04 Lucid Lynx daripada Windows 7 stupid starter edition. Bahkan notebook Acer layar 14 inchi yang saya gunakan untuk desain juga sudah saya install ubuntu 10.04. FOSS rules lah.

Untuk kamu yang bertanya-tanya apa gerangan yang membuat saya sekarang lebih suka Ubuntu alih-alih Windows, ini dia alasannya:

  1. Waktu booting (dari tombol on dipencet hingga OS hidup) yang jauh lebih cepat.
  2. Jauh lebih ringan dengan tampilan yang jauh lebih mengesankan daripada Windows. Saya menggunakan GUI GNOME yang lebih simple, stunning dan Mac-ish sih.
  3. 100% free. FOSS, Free & Open Source Software. Free sebagaimana Free di Freedom, dan Free secara harga. Affordable. Cocok untuk masyarakat Indonesia, daripada beli software bajakan.
  4. Selalu ada hal baru yang saya pelajari. Pada tahap tertentu memang Linux based OS ini agak rumit, tapi saya jadi belajar hal-hal baru yang sangat mendasar & penting mengenai komputasi.
  5. Pre installed dengan software-software yang dibutuhkan, dan menginstall software baru pun tinggal klik saja dari software center, atau via terminal atau via file .deb atau compile (opsi yang ini saya juga belum terbiasa sih) sendiri.
  6. More options, more customization, more freedom!
  7. It’s different
  8. Lebih stabil, tidak seperti windows yang sedikit-sedikit memunculkan window not responding.
  9. Fitur workspace yang membuat tab-tab yang terbuka lebih terorganisir πŸ˜€
  10. Virus free & better security. Rilis update dan patchnya cepat. Saya tidak pernah was-was lagi jika ada teman yang meminta file via USB. haha, colok gan!
  11. There’s a pride when using it. I don’t know, but it feels good πŸ˜€
  12. Ubuntu One. Fasilitas hardisk di cloud, persis seperti Dropbox yang mampu mensinkronisasi file, notes, contact, bahkan history chat dari satu komputer dengan komputer lainnya.
  13. Hmm.. apalagi y? Ada yang mau menambahkan?

Well, seperti hal lainnya yang mana tidak mungkin ada hal yang sempurna, di ubuntu ini juga ada beberapa kekurangan sih:

  1. Software-software proprietary yang kadang tidak pre-installed jadi harus download sana sini dulu.
  2. Kompatibilitas file.
  3. Kalau anda mensave dokumen .doc di open office, muncul di ms wordnya agak2 berbeda.
  4. Harus meluangkan waktu untuk ngulik. Bagaimanapun, we’re learning something new here.
  5. Kebanyakan software di develop untuk Windows yang merupakan market OS terbesar. Bisa sih menjalankan software Windows diatas Ubuntu menggunakan wine, tapi tidak terlalu stabil. Bah, dasar jendela! LOL
  6. Kalau yang terakhir ini lebih ke masalah kerjaan saya sih: tampilan browser di Ubuntu dan di Windows sedikit berbeda. Jadi untuk browser compatibility test mau tidak mau harus boot Windows lagi *sigh*

Well well well, ada lagi yang mau menambahkan? untuk yang bertanya-tanya bagaimana gerangan cara menginstall Ubuntu, saya akan ulas di post berikutnya πŸ™‚

P.S.

Kalau nge-tweet tentang ubuntu, saya akan pakai hashtag #MigrasiKeUbuntu ah. Anyway, sudah follow saya di twitter? πŸ™‚