The MacBook Pro & iPad 2. Adik kakak dari oom setip.

I’m a lucky guy. Akhir ramadhan lalu satu lagi keluarga buah-buahan yang direncanakan baru bisa terbeli akhir tahun ini berhasil dijemput pulang dari EMAX BIP untuk membantu saya melakukan hal-hal keren yang saya hendak lakukan. Selamat datang, iPad 2. Selamat juga kepada MacBook Pro yang sudah saya eksploitasi habis-habisan dengan sedikit sekali jeda sejak januari lalu: akhirnya kamu beradik juga. Ini artinya beban yang saya biasa tumpahkan ke kamu sedikit banyak terbagi ke adik kamu πŸ˜€

Kenapa Tablet?

Karena dalam konteks tertentu, MacBook Pro terlalu berat untuk dibawa-bawa dan kurang praktis untuk diakses. Bagaimana dengan Galaxy Mini? Seiring dengan waktu, saya belajar satu hal tentang smartphone:

Se-smart apapun label sebuah mobile phone, kalau batrenya habis jadi dumb juga.

Minus terbesar sebuah smartphone yang selalu connected ke jaringan internet adalah daya tahan baterai. Baterai Galaxy Mini dengan cara penggunaan saya hanya bertahan sekitar 6 – 10 jam. Lepas enam jam, panggilan / sms penting tidak bisa masuk kecuali saya bawa charger dan menemukan power outlet yang mana agak kurang praktis rasanya.

Saya pikir adalah sebuah ide bagus bagi saya untuk memisahkan fungsi ponsel dan fungsi device untuk browsing. Disini iPad merupakan jawaban untuk kebutuhan ini. Dilain pihak, browsing dan mengetik menggunakan layar kecil handphone itu kurang nyaman juga sih.

Kenapa iPad 2?

Kenapa bukan android based tablet?

Karena bagi saya, iPad memiliki aplikasi dan user experience yang lebih baik daripada android based device. Ekosistem aplikasi dan mekanisme pembelian aplikasi legalnya pun lebih mudah: saya sudah punya Apple ID yang sering saya gunakan untuk membeli Mac Apps. Saya tidak terlalu perduli mengenai open / closed environment yang akhir-akhir ini cukup menjadi drama di linimasa twitter selama performa-nya oke. Jika closed environment terbukti bekerja lebih baik, apa salahnya? CMIIW, tapi saya pribadi merasa environment android terlalu ‘hacker minded‘ (tidak sesederhana iOS – saya malas ngulik sih :p) dan terlalu fragmented.Β πŸ™

Untuk Apa iPad 2?

Setiap orang memiliki kebutuhan berbeda. Dalam kasus saya, yang ada di benak saya ketika memutuskan untuk menenggelamkan dana hasil kerjaan freelance ke device baru ini adalah:

  • Mobile browsing
  • Email-ing
  • Note taking / light computing
  • Tweeting & gaming (saya membaca tulisannya Seth Godin mengenai two-device solutionΒ karena menurunnya fokus saya beberapa waktu lalu dan penasaran untuk mencoba memisahkan device untuk bekerja dan device untuk rekreasi. It’s about mind shifting. Jadi sekarang Mac is all about working, finishing and organizing stuffs while the iPad can be used for fun stuffs)
  • Reading. Bisa sih membaca di Mac, tapi ya harus sambil duduk. Bisa sambil bermanuver gogoleran kesana kemarin tapi rasanya aneh.
  • Music producing. Sudah download dan mulai ngulik GarageBand for iPad. Untuk musician-wannabe seperti saya, IT’S UBER AWESOME. m/
  • Dan berbagai kebutuhan mobile computing lain. Lebih ke content consumption dan hiburan sih saya rasa. Anyway, iPad ini juga saya gunakan untuk membiasakan diri dengan platform iOS. Intuisi saya berkata ada banyak opportunity di platform ini. I better get used to it.

Price I Have To Pay

Saya punya satu aturan yang bekerja dengan cukup baik ketika kali menginginkan sesuatu: saya harus tahu dengan jelas mengenai apa yang saya inginkan, terlebih lagi biaya yang harus disiapkan. Beberapa dari kamu mungkin sama seperti saya beberapa bulan kebelakang, ngebet sekali dengan iDevice ini.Saya berbagi informasi ini dengan niatan semoga berguna untuk kamu sebagaimana informasi ini berguna untuk saya. Here’s the info:

IPad 2 16 GB 3G di EMAX BIP

IDR 5.9jt-an. Pembelian dengan menggunakan credit card kena charge 3%. Anyway, EMAX BIP ini Apple reseller paling lengkap, terjangkau dan memuaskan pelayanannya di Bandung. Di Zoom / eStore harganya agak naik.

IPad 2 Cover entah apa mereknya ini saya sudah lupa

iPad cover

IDR 325,000 beli di Dukomsel. Smart cover keluaran Apple ini keren sekali, namun entah mengapa saya merasa kurang nyaman meninggalkan bagian belakang iPad tanpa perlindungan. Third party cover lain yang dijual di EMAX harganya cukup tinggi sekali untuk sebuah cover, antara 500rb – 800rb -___- . Jadi ketika saya mampir ke Dukomsel untuk membeli Micro-simcard dan menemukan cover yang cukup oke, saya beli saja.

Micro-simcard XL

IDR 50,000 di Dukomsel, Sebenarnya Micro-simcardnya habis, tapi untungnya sang mbak-mbak bilang jika mereka punya alat pemotong simcard normal. Yasudah tak beli saja. Untuk koneksi saya percayakan kepada paket langganan data XL 1 GB (setelah direkomendasikan oleh teman-teman di Twitter) untuk iPad seharaga IDR 100ribu sebulan yang sejauh ini performanya cukup oke. Harga sejumlah itu kurang lebih sama dengan paket data telkomflash yang saya gunakan untuk Galaxy Mini yang mana Sekarang saya bisa mematikan paket data tersebut. Sekarang baterai handphone jadi kuat: dua hari untuk sekali charge πŸ˜€

Kesimpulan Sementara

Saya baru menggunakan iPad 2 ini selama beberapa hari namun experience-nya menyenangkan sekali. Ulasan pemakaian dan apps yang sudah saya unduh akan saya bahas di tulisan yang berbeda. πŸ™‚

Anyhow, ingat aturan pertama dalam membeli barang / gadget:

HARUS BALIK MODAL. Jika keluar uang sekian juta untuk gadget A, gadget A tersebut harus bisa membantu menghasilkan minimal sejumlah sekian juta yang dikeluarkan. Idealnya bisa membantu menghasilkan lebih dari sejumlah itu sih.

Itu dulu, keep on dreaming and working fellas! πŸ˜€

P.S. Here’s The Important Stuff:

gambar iPad di pojokan kamar

Gambar iPad yang saya tempel di dekat meja kerja saya. Setiap ingin sesuatu, saya sering letakkan gambarnya di tempat yang mudah terlihat. Alhamdulillah biasanya kesampaian, meskipun waktu tercapainya hanya Tuhan yang tahu pasti.