Dilatasi Waktu

by | Nov 16, 2014 | Essays | 5 comments

Dari berbagai macam konsep yang dijejalkan di Interstellar ((Great movie, anyway. Philosophically speaking, one of my favorite after The Matrix Trilogy)), satu konsep yang paling menarik buat gue itu dilatasi waktu: perbedaan waktu yang dialami oleh observer / pengamat dikarenakan:

  1. Bergerak dengan sangat cepat (Special Relativity). Jika seseorang bergerak dengan kecepatan mendekati atau bahkan melebihi kecepatan cahaya, waktu akan berjalan lebih lambat bagi mereka dibandingkan dengan seseorang yang tinggal di bumi.
  2. Berada di tempat dengan medan gravitasi yang besar (General Relativity). Di Interstellar, kru Endurance yang mendarat di planet Miller (planet pertama yang disinggahi setelah keluar dari wormhole) dan memiliki medan gravitasi yang sangat besar karena posisi-nya yang dekat dengan wormhole, mengalami dilatasi waktu yang sangat signifikan: satu jam mereka berada di planet Miller sama dengan 7 tahun waktu di bumi.

Gue agak familiar dengan konsep dilatasi waktu yang pertama ((Thanks to Buku Fisika populer yang dulu nyokap belikan pas gue SMP)) namun baru familiar dengan konsep dilatasi waktu yang kedua. Yang terlintas di kepala gue saat mencerna dua konsep dilatasi waktu ini adalah beberapa cerita / film science fiction dan manga yang bisa jadi sangat ngawur dan sangat tepat mendeskripsikan konsep dilatasi waktu. Tolong diingat bahwa gue bukan trained physicist jadi kalo ada yang lebih familiar dengan konsep dilatasi waktu dan asumsi / spekulasi gue ini ternyata salah, silahkan koreksi ya:

  1. Di Star Trek, saat USS Enterprise melaju dengan kecepatan melebihi cahaya menggunakan warp, seharusnya saat kembali mereka mendapati perbedaan waktu yang sangat signifikan ya?
  2. Masih di Star Trek (film tahun 2009-nya), saat pesawat Romulan dan USS Enterprise tembak-tembakan di dekat blackhole (( Atau wormhole sih? Any trekkie who’s able to clarify this?)) yang mereka ciptakan dari red matter, hal yang sama seharusnya terjadi.
  3. Basically semua cerita science fiction yang melibatkan perjalanan antar galaksi perlu ditulis ulang dengan pertimbangan dilatasi waktu ini. Iya ngga sih?
  4. Legenda Urashima Tarō ((Gue tau legenda ini karena disebutkan di Doraemon, honestly)) juga mungkin disebabkan oleh dilatasi waktu ini. Mungkin medan gravitasi di Ryūgū-jō jauh diatas permukaan bumi?
  5. Di Istana dewa yang mengapung di angkasa di Dragon Ball, ada ruang latihan dengan medan gravitasi yang sangat berat dimana satu hari dunia luar sama dengan satu tahun di ruangan tersebut. Akira Toriyama sensei surprisingly get this right.
  6. Ashabul Kahfi yang tertidur salama beratus-ratus tahun di dalam gue, mungkin ada sesuatu yang abnormal dengan medan gravitasi di gua tersebut.
  7. Dalam Al-Qur’an, ada beberapa ayat yang menyebutkan mengenai perbedaan waktu akhirat dan dunia. Yang gue bisa temukan itu ada di Al-Haj:47 dan Sajdah:5  ((Courtesy of this post)) . Selama ini gue selalu kepikiran kok bisa, kok bisa, sekarang terdengar sangat makes sense.

Apa yang terlintas di kepala lu begitu Interstellar memperkenalkan konsep dilatasi waktu?

Image credit: @interstellar

Update

  1. 2014/11/23 – It’s wormhole, not blackhole. Thanks to Angesti buat koreksinya. Etapi yang Star Trek itu seinget gue dia bilang blackhole deh. Gue baru sadar itu dua hal yang berbeda dan film hollywood ternyata sering salah nge-refer juga.

5 Comments

  1. Angesti

    Well, gue (selalu) merasa tertarik jika ada orang yg bahas tentang Interstellar. Honestly, tepat sehabis gue nonton, gue nggak langsung paham karena konsep prinsip dasar Fisika yg udah lamaaa banget, udah rada lupa. But, Interstellar wakes the theory up in my head again.
    Ada beberapa hal yg pengen gue koreksi based on pemahaman dan yg udah gue baca juga;
    1. It’s not blackhole, it’s a wormhole. Beda antara lubang hitam dan lubang cacing, dan setau gue, lubang cacing itu (ada kemungkinan) untuk bisa dibuat oleh manusia. Beberapa teori time travel juga didasari dengan penggunaan lubang cacing sebagai media transisinya.
    2. Mengenai Star Trek, anggap mereka sudah punya ‘surface’ untuk konsep dilatasi waktu, tapi eksekusinya nggak ‘sebaik’ Interstellar. Holes in a film is still very possible, right?
    3. Setuju dengan pernyataan nomor 3, perihal mempertimbangkan konsep dilatasi waktu dalam film sci-fi. It makes the impossible becomes possible. Film dengan konsep yang dibuat ‘senyata’ mungkin, dengan pertimbangan kemungkinan yg ada untuk tujuan ‘mengembangkan ide dan pemikiran’, juga mendukung perkembangan jaman dan teknologi.

    Feel free to correct, anyway.

    • Fikri Rasyid

      1. Wah, thanks! Gue juga baru sadar kalau blackhole dan wormhole itu dua hal yang berbeda LOL Edited now.

      2. Pasti lah. Selalu ada plot hole-nya.

      3. Perhaps. Yang pasti konsep perang bintang di berbagai film jadi terasa aneh sekarang :))

  2. Angesti

    Gue selama ini selalu ‘take it for granted’ akan film-film yang terkesan diluar nalar, ternyata imajinasi para pembuat film itu tetep berdasar pada teori-teori ilmiah. :))

    Wormhole dengan blackhole itu emang sering dianggap sama gitu, tapi ternyata beda. Ada yang bilang bahwa wormhole adalah lubang yang menghubungkan blackhole dengan whitehole. Ada juga yang bilang wormhole itu jalan menuju galaksi lain, persis dengan apa yang dibilang dalam Interstellar. Kalo blackhole kayak lebih benda penghisap apa aja yang ada di depannya; termasuk planet, bintang, bahkan cahaya. Dan ada kemungkinan bahwa blackhole merupakan wormhole juga (CMIIW). Iya, yang di Star Trek itu blackhole bilangnya, gue juga baru ngeh bedanya setelah nonton Interstellar.

    Anyway, (masih coba) koreksi lagi, di pernyataan di atas “…bagi mereka dibandingkan dengan seseorang yang tinggal diam di bumi.” Bumi nggak diam, anyway. Bumi bergerak kan, berputar mengelilingi matahari dan berputar pada porosnya juga, mungkin harus ditambahkan dengan “diam/ bergerak lebih lambat dari cahaya”. Sepele, sih. :))

    • Fikri Rasyid

      ternyata imajinasi para pembuat film itu tetep berdasar pada teori-teori ilmiah. :))

      Ini ngga semuanya juga sih. Ada juga yang emang liar :))

      diam/ bergerak lebih lambat dari cahaya

      Kepanjangan ah, “tinggal di Bumi” aja :)) Thanks for the suggestion tho, I really appreciate it. 😀

  3. Sani

    ikutan nimbrung dong..
    yg gue tahu bedanya wormhole dengan blackhole:
    wormhole: merupakan fenomena teoritis berupa ‘jembatan’ penghubung antar ruang dan waktu yang terjadi akibat melengkungnya ruang-waktu oleh efek gravitasi (bisa buatan atau alamiah). wormhole secara teoritis bisa diciptakan oleh manusia asal mampu memanipulasi gravitasi. Blackhole secara teoritis bisa jadi adalah wormhole alamiah.

    Blackhole adalah fenomena bintang atau massa yang sangat massiv sehingga menimbulkan efek gravitasi yang sangat besar hingga melengkungkan ruang-waktu hingga melebihi batas ‘elastisitas’nya, sehingga setiap materi yg ‘terperangkap’ di sekitar blackhole, termasuk cahaya, akan ‘tersedot’ memasuki lengkungan ruang-waktu yang tercipta sedemikian rupa sehingga diperkirakan akan menuju ruang waktu yang berbeda (wormhole).