Akhir-akhir ini perhatian kita semua sedang terarah menuju sebuah kapal relawan yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza yang diserang oleh Tentara Israel. You know, tidak diperlukan intelejensia apapun untuk menyadari bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan biadab, tapi melihat reaksi teman-teman di twitter, facebook, televisi dan lain-lain, saya jadi ingin menyuarakan pendapat saya mengenai hal ini.
Israel tidak sama dengan Yahudi
First thing first, jangan menggeneralisir. Ada perbedaan mendasar ketika kita mengutuk israel dan mengutuk yahudi. Israel itu negara, sedangkan yahudi itu agama dan suku kebangsaan / ras. Perbedaannya sama seperti “tidak karena sekelompok orang Indonesia suka rusuh bermakna semua orang Indonesia suka rusuh”. Kalau kamu pernah digeneralisasikan, kamu pasti mengerti betapa menyebalkan dan tidak adilnya generalisasi itu.
Aspirasi pemerintah tidak selalu mencerminkan aspirasi keseluruhan rakyatnya. Setidaknya, itu yang kita lihat di Indonesia kan? Sekacau-kacaunya kelakuan negara bernama Israel, di negara tersebut pasti masih ada penduduk waras yang memiliki rasa kemanusiaan.
Correct me if i am wrong, tapi itu yang saya pahami. Setidaknya, berbaik sangka lah. Itu yang diajarkan agama kan?
Kalau kita pikir lagi, yang salah bukan Israel
Well, sebenarnya bisa dan sah-sah saja kita menyalahkan Israel atas insiden ini. Kebanyakan orang akan mengamininya. Tapi jika kita pikir-pikir lagi, yang paling bersalah atas insiden ini bukan Israel. Yang menjadi akar dari dari insiden ini bukan Israel.
Yang seharusnya bertanggung jawab atas insiden ini bukan Israel.
Yang seharusnya bertanggung jawab atas insiden ini adalah saya, kamu, negara ini, dan semua penduduk dunia.
Akui saja, Israel berani bertindak semena-mena karena saya, kamu dan kita semua terlalu lemah.
Mereke bisa bertindak sesuka hati mereka karena kita lemah.
Kita terlalu lemah untuk mereka pertimbangkan.
Kita terlalu lemah untuk melawan.
Kita lebih memilih untuk malas-malasan daripada menghadapi resiko kebangkrutan, ketidaknyamanan, cemoohan, dan keluar dari zona nyaman. Kita lebih memilih untuk bertahan di zona nyaman konsumerisme daripada keluar dari zona tersebut dan menghasilkan sesuatu, menjadi kuat, dan memiliki pengaruh.
Di semua bidang, israel dan pendukung-pendukungnya lebih kuat.
Apakah mereka berani bertindak sesuka hati jika kita kuat atau lebih kuat dari mereka?
Sekarang siapa yang bersalah atas kelemahan diri sendiri? Kita masih mau salahkan orang lain atas kelemahan sendiri? Kita masih mau menyalahkan hal yang diluar kendali kita alih-alih apa yang berada di dalam zona kontrol kita?
We really HAVE TO think and do something about it.
Saya sangat setuju tetapi saya ingin sedikit berdiskusi …
Sembari mengurus kelemahan (a.k.a memperkuat diri) dalam prosesnya, siapa yg mengurus ke-semena menaan orang yg punya kekuatan kuasa ?
saya berpendapat : Kekuatan juga harus ada parameter jelas tentang pencapaian nya.
Model terukur bagimana yg akan kita gunakan untuk di-jadikan pertimbangan oleh .. misalnya “israel” itu ?
Mungkin lebih tepat kalau reaksi masyarakat kita… kita (anda n saya) sebut saja Emphati..
Sebenarnya banyak mw diskusi tp untuk sementara, itu Dulu !
well, kalau yang ada di pikiran saya sih sederhana: Hampir semua aspek penting dalam kehidupan sekarang, pasti ada hubungan ke Israel itu. Media, industri musik, industri perfilman. produk-produk mereka sangat berpengaruh baik mengenai dalam cara kita melakukan sesuatu atau opini kita mengenai sesuatu. Untuk menjadi kelompok yang dipertimbangkan, tentunya kelompok “tersebut” harus mendominasi industri2 strategis terkait juga, menjadi kompetitor terhadap dominasi mereka.
Bagaimanapun, kita yang sekarang juga harus tetap berempati terhadap apa yang terjadi sekarang. Tapi apakah empati saja cukup, kalau sebenarnya kita bisa melakukan lebih dari sekedar empati? 🙂
Yup Dilematis. . or Optional (nor Fallacy?)
Tapi apakah empati saja cukup, kalau sebenarnya kita bisa melakukan lebih dari sekedar empati?
Lah .. kl gt Emphaty emang “cukup”, krn kt tidak Dominan (aren’t you?)
Karena pada saat melakukan lebih dari empati, dalam prosesnya kita belum Dominan. Notabene tepat sama “stage”-nya pada saat kita blm dominan. Alias tidak di pertimbangkan.
Sebenarnya semua ini debatable.
tp saya ingin sampai disini saja.– g usah di tanggapi
hanya khawatir Misleading aja 🙂
Cheers
Cy
Makanya sekarang berusahalah jadi orang yang memiliki pengaruh agar bisa melakukan lebih dari sekedar empati. We allways have options 🙂
saya sependapat dengan kak Fikri 😉 coba tarik benang merah yang sama dengan posting saya yang satu ini, kak http://goo.gl/poZ6 oia, mau mencoba menyimpulkan. jadi, diam adalah penghianatan.
Negara israel itu kan produk dari orang orang yahudi. Dan itu menjadi tempat mereka bersatu saat ini. Jika melihat sejarah kelam mereka memang kita sebaiknya menggeneralisir. Rosul sudah memberitakan hal ini dan dalam Al-Quran banyak mendapati sifat orang yahudi seperti apa.
Ya negaranya ya orangnya, sama saja akan kembali kepada sifat asli mereka sendiri.
Ada mungkin orang yahudi yang memiliki rasa kemanusiaan tapi sungguh kita tidak tahu makar mereka dibalik itu.
Bagi saya pribadi rasa kemanusiaan segelintir orang yahudi disana (kalaupun ada) tidak akan mengubah cara pandang saya kepada mereka. Berbaik sangka kepada mereka adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan lagi.
Just my opinion.
Ya itu pilihan kamu sih, i respect what you believe.
Tapi dengan logika yang sama, berarti semua orang di Indonesia itu koruptor dong karena negara indonesia korup berarti orang indonesia korup? Segelintir bukan berarti tidak ada. Dimana-mana yang membuat perubahan itu orang minoritas, bukan mayoritas. Well tepatnya inisiatif minoritas yang kemudian diakuisi oleh mayoritas.
Saya memilih untuk berbaik sangka, tapi tetap waspada. Sudah cukup sentimen antar ras/bangsa di dunia dan saya tidak ingin menambahnya lagi.
Kalau anda memilih sikap berbeda, it’s all yours. That’s your right anyway, but i choose to take a side 🙂
Logikanya tentang korupsi memang benar, namun casenya yahudi ini berbeda, karena sejarah sudah berbicara banyak. Mereka tersebar di seluruh dunia dan kembali untuk mewujudkan negara israel raya. Doktrin mereka adalah kembali ke tanah yang dijanjikan yang saat ini didiami oleh palestina. Artinya mereka akan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkannya, oleh siapa ? umat yahudi tentu saja, dan harus ada negara untuk ‘melegitimasi’ banyak aksinya.
Jika bicara parsial antara negara dan rakyanya, mustahil tanpa dukungan rakyatnya tanah jajahan negara israel semakin luas. Logikanya simple mereka pasti akan memperbanyak rakyatnya. Dimana mereka akan tinggal kalau tidak memperluas wilayahnya demi mencapai tujuan mereka.
Sejarah sudah berbicara banyak, dan cara pandang kita terhadap sesuatu pasti dipengaruhi oleh berbagai hal. Saya termasuk yang sudah terpengaruh, KHUSUS untuk yahudi ini, sama saja. Mau bicara sebagai negara atau sebagai umat durhaka yang sudah ditetapkan Alloh.
Anda benar, beda sikap adalah hak kita. Namun begitu we have something in common, sama-sama ingin keluar dari kelemahan selama ini terhadap mereka.
well, kembali lagi ke masing2 sih. Saya pribadi tetap menganggap zionis dan yahudi itu berbeda. berbaik sangka tapi tetap waspada 🙂
Just a quick question, dengan berbaik sangka artinya bisa mengamini kalau orang yahudi boleh masuk indonesia dan bebas berbisnis disini, wether atas nama negara atau personal.
Kalau kita punya kemampuan untuk berkompetisi, mengapa takut & harus dihalang-halangi? Kita menghalangi pasar bebas karena kita lemah dan tidak lebih kuat dari asing (poin di tulisan saya). Kalau kita kuat pasar bebas juga ya silahkan saja. Daripada fokus menutupi persaingan kenapa tidak fokus memperkuat diri? Bagaimana perasaan anda jika anda hendak berbisnis di satu kota tapi anda dihalang-halangi karena “anda orang dari kota B. titik.”?
lagipula, tanpa kita izinkan / tidak izinkan, mereka sudah masuk ke Indonesia kok. Lihat saja barang yang kamu pakai sehari-hari. Apa yang non-pengaruh Yahudi?
salut saya..
andai semua rakyat indonesia ‘sepola sepikir’ seperti kamu, kadang manusia cuma melihat dari ‘kaca’ mata ‘kesalahan’ orang itu saja, tanpa ber’kaca’ pada dirinya sendiri.
aduch saya shock tadi pagi melihat infotainment di TV, para artis mengutuk israel, bisa apa coba manusia main kutuk2.
iya banget! 😉
berhentin menyalahkan orang lain, isn’t it? 🙂
Thanks 🙂 Well, saya pikir mengutuk tidak merubah apapun. Yang merubah sesuatu itu tindakan nyata 😀
andai saya terlahir saat jaman dimana negara israel itu berkembang
dan saya di jadikan orang yang sangat berpengaruh di jaman itu pasti saya akan berbuat yang terbaik
tapi sayang.a saya terlahir di jaman ini dan yng bsa saya lakukan hanya berdoa
IMHO, “andai saya terlahir” dan “kalau saya punya ini maka saya bisa itu” itu palsu. Yang menentukan hidup itu ya kita sendiri, bukan kita lahir dimana, lahir dari rahim siapa dan lahir di zaman apa. Well, ketiga hal tsb mempengaruhi sih, tapi yang pengaruhnya paling besar itu sikap dan bagaimana kita menyikapi sesuatu.
We always have options, and you choose that praying is enough. With all respect, i take a side and believe that it’s not enough. 🙂
ea juga sih!
Ya, saya sepakat dengan opini Anda, bahwa Israel dan Yahudi itu memang berbeda. Israel dan Zionis berbeda.
Benar, kita semua salah. Kita SANGAT LEMAH, sehingga “mereka” bertindak sesuka hati dan semena-mena. Semua pihak salah, baik itu antagonis, protagonis, maupun penengah. Semua memiliki kesalahan.
Saya ingin sedikit menanyakan, yang sebenarnya salah itu kita (karena lemah), ataukah zionis ? (you know, mereka itu ‘bisu’, ‘buta’, ‘tuli’ dan ‘mati hati’). Diplomasi dengan Israel (sedikit menggeneralisir, karena saya lihat pemimpinnya) bukanlah jalan yang bagus, setidaknya bagi saya, selaku muslim.
Sedikit mengutip tulisan teman saya,
” tak penting apakah israel mendengar atau tidak, toh mereka telah tuli dan buta, tak penting zionis berbelas kasihan atau tidak , toh mereka telah mati rasa, yg penting putra puteri Palestina tahu bahwa di sini mereka punya saudara…”
Berbicara mengenai kutukan dan kecaman terhadap mereka, pada akhirnya kita serahkan pada Tuhan yang Maha Adil. ‘Tangan Tuhan’lah yang akan menjawab.
Kejadian ini mutlak harus menjadi pelajaran bagi kita, untuk, ya, setidaknya kita mempunyai cukup kekuatan untuk menghadapi ‘hasrat’ mereka, tak hanya duduk menunggu dengan angan-angan belaka.
Sudah saatnya bagi kita untuk lebih mensinergikan otak, tubuh, hati, dan jiwa (ruh) kita sebaik mungkin. Kita berpotensi untuk itu.
Peace,
Fajar Faqih Ainun Najib
PS: Maaf, sedikit menyinggung masalah agama dan ras, karena memang ‘sulit’ untuk tidak membahasnya, dan saya pikir, itulah intinya.
Yap, memang sulit membahas isu ini tanpa sedikit menyinggung masalah agama dan ras. itulah yang membuat isyu ini menjadi sensitif. tapi bagaimanapun, tetap perlu kita bahas 🙂
Zionis,Yahudi,Israel = beda, tapi sejatinya mereka sama!, sama2 ingin meruntuhkan islam n menguasai dunia.
Kenapa mereka bisa ada di setiap lini?, sepengetahuan sy krn mreka diciptakan cerdas, pola hidup mreka juga bagus. pernah baca slh 1 majalh, saat mereka kecil mereka sudah dicekoki dg matematika, olahraga mereka adalah menembak dan memanah, beranjak dewasa mereka wajib militer.
The fact, mereka punya perencanaan yg luar biasa matang,rapih,n terorganisir..
jadi inget pkataan sayyidina Ali bin Abi Thalib “Al haq yg tdk t’organisir bakalan kalah sm albatil yg t’organisir”
tapi, Palestina pasti bebas dg seijin Allah, hmmm…tinggal kitanya mau gak ikut dalam barisan yg membebaskn itu..
Allahualam bisawab
Barisan yang membebaskan itu seperti apa ? Menurut Marina langkah awal agar umat islam bisa bangkit spt apa ?
yahudi = israel, krn israel adalah negaranya org2 yahudi dan bangsa yahudi adalah keturunan dari bani israel yg juga keturunan dari nabi yakub.dulu kan bangsa yahudi hdp berpencar-pencar krn gak punya negara.mrka selalu diasingkan dan di kucilkan di setiap negara yg mrka tempati.makanya mereka bersatu trus ngebangun negara yg namanya israel tp mrka malah ngebabat tanah dan wilayah org2 palestina dan mengusir org2 yg telah lebih dulu mendiami wilayah yg skrng menjadi negara israel,padahal kan bisa hdp berdampingan. org yahudi itu emg pada dasarnya serakah,rakus dan kejam.di dalam kitab agama yahudi menganggap yg bukan keturunan yahudi adalah hina seperti binatang dan mereka melarang perkawinan dng orng non yahudi. bangsa yahudi itu punya ambisi menguasai dunia
dan mengeruk kekayaannya.mrka mendirikan berbagai macam organisasi dan perkumpulan rahasia sprti illuminati,freemason,dll utk menyebarkan agama yahudi atau setidaknya membuat orng yg beragama menjadi atheis.
truz klo kta admin org yg bertanggung jwb atas bencana israel adlh kita,saya,negara dan krn kita lemah itu salah besar.klo misalnya ada org maling motor truz lu yg di suruh tanggung jwb buat ngeganti itu motor mw gak lu?
yang bertanggung jawab atas sebuah kesalahan adalah yg membuat kesalahan itu sendiri. kita tidak lemah thdp israel,kita hanya tidak ingin terjadi peperangan,cepat atau lambat dunia akan menghentikan israel sekalipun hrs berperang.
Kalau anda berpendapat seperti itu ya silahkan saja. Kalau saya sih punya pendapat sendiri 🙂
Sepengetahuan saya,
Israel itu didirikan oleh zionis, satu aliran yahudi yang percaya bahwa mereka memiliki hak atas “tanah yang dijanjikan” yang berada d daerah palestina saya.
Sekarang kalau dikatakan aliran, apakah semua yahudi mengikuti aliran tsb?
Umat muslim jg tidak semuanya syiah / sunni kan? 🙂
Mengenai analogi motor itu, ada satu hal yang saya yakini: kita semua berada dalam dunia yang saling mmpengaruhi. Memang maling motornya salah, tapi kalau pemerintah bisa membuat kondisi dimana semua orang sejahtera, apakah si maling akan tetap maling?
Dibalik satu kejadian, ada rentetan akar sebab akibat lainnya. Saya memilih untuk concern pada akar sebab akibat dari kejadian tersebut.
Jika anda memilih untuk concern ke hal lainnya,
Well, itu hak anda untuk memilih dan berkeyakinan 🙂
well,kta semua bebas berpendapat tp ada sedikit tambahan mengapa saya menganggap bangsa yahudi adalah bangsa serakah,rakus,kejam,dan rasis krn agama dan kitabnya sendiri benar-benar ngaco dan sinting. saya kasih contohnya:
Talmud (Manuskrip Babylonia)
Beberapa Contoh Isi Ajaran Talmud
Erubin 2b, “Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”.
Moed Kattan 17a, “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”
Menganiaya seorang Yahudi Sama Dengan Menghujat Tuhan
Sanhedrin 58b, “Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh”.
Dibenarkan Menipu Orang yang Bukan-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya”.
Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi
Baba Kamma 37b, “Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi ,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”.
Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, “Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, “Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi ‘yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)’ …”.
Orang Yahudi Boleh Merampok atau Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”.
Baba Kamma 37b, “Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel”.
Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”.
Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah Derajat Manusia
Yebamoth 98a, “Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang”.
Abodah Zarah 36b, “Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”.
selengkapnya liat aja di http://jamesisaacneutron.wordpress.com/2009/01/14/kitab-talmudkitab-setan-orang-yahudi/
ajaran agamanya aja udah ga bner,mrka menganggap bahwa mrka adalah bangsa terbaik dan boleh berbuat sesuka hati thdp bangsa lain yg non yahudi.kitab talmud ini di pelajari oleh anak2 yahudi mulai dari tingkat Sekolah dasar,klo ajarannya kyak gini gimana klo udh gedenya.
bahkan mantan presiden amerika benyamin franklin pernah berpidato dlm kongres amerika bahwa yahudi itu adalah bangsa yg licik dan mengancam bangsa amerika. liat aja di situs http://antipemurtadan.wordpress.com/2008/01/25/iblis-itu-bernama-bush-zionis-yahudi/
klo tentang analogi maling,sekedar mengingatkan tidak akan pernah ada negara yg semua orngnya hdp sejahtera seluruhnya.tuhan menciptakan semuanya dng seimbang dan saling melengkapi ada siang ada malam,ada yg kaya dan yg miskin.bayangkan klo semua orng menjadi kaya dan sejahtera ketika kita mw bikin rumah siapa yg mw jadi kulinya.kehidupan dmn semua orng menjadi hdp sejah tera hnya akan ada ketika akhir zaman yg merupakan tanda kiamat.yg namsnya kriminalitas itu tidak bisa di musnahkan dan hanya bisa di minimalisir mw maling,koruptor dan kejahatan lainnya pasti ada di setiap negara. lalu menurut anda apa penyebab israel membantai warga palestina? klo memang krn mrka berhak atas tanah yg dijanjikan apakah hrs dng membunuh warga palestina,lalu klo warga palestina di usir dari negaranya krn alasan tsb mw tinggal dmn warga palestina.tidak ada alsan yg bisa membenarkan kejahan yg dilakukan israel, saya kutip dari
“tidak ada alasan yg bisa membenarkan kajahatan dan keburukan,setialah kpd yg benar” (mario teguh)
yap, anda bebas saja berpendapat sebagaimana saya juga memiliki kebebasan berpendapat. 🙂 Tapi saya memiliki beberapa pemahaman (yang saya ketahui) yang mungkin ada baiknya anda pertimbangkan:
Bahwa Yahudi merupakan agama samawi. Jika anda beragama islam anda pasti menyadari betapa banyak istilah bani israil yang muncul dalam Al-Qur’an ditujukan untuk kaum Yahudi. well, CMIIW.
Bahwa semua agama samawi, termasuk Yahudi, itu pada dasarnya meng-Esa kan Tuhan. Lalu kenapa kitab Talmud bisa sekacau itu, sepengetahuan saya mengenai sejarah hal tersebut di selewengkan oleh pendeta-pendeta mereka yang picik. Jadi bukan salah agamanya, tapi salah beberapa manusia yang sangat picik.
Apakah karena keberadaan banyak koruptor di Indonesia menyebabkan semua orang di indonesia koruptor?
Apakah keberadaan sekumpulan besar orang picik yang merupakan kaum tertentu menyebabkan keseluruhan kaum tersebut picik?
Bagaimana dengan anak2 yang lahir tanpa dosa?
Salah satu argumen anda bisa jadi “di kitab suci juga tertulis bahwa sifat kaum tersebut demikian… ” well, sudahkah anda memahami teks kitab suci berdasarkan teks aslinya (jika yang anda maksud adalah Al-Qur’an, maka yang saya maksud adalah memahami Al-Qur’an dengan bahasa Arab) karena bagaimanapun yang namanya bahasa terikat oleh budaya yang belum tentu ada padanan kata yang tepat dalam target text language.
Anyway, saya juga belum menelaahnya dari bahasa asli, makanya saya tidak sefrontal anda dalam meyakini sesuatu karena bagi saya taqlid tanpa pemahaman tidak baik.
Tidak ada negara yang sempurna itu memang benar. Tapi bukannya tidak ada negara yang sejahtera sehingga tidak ada kriminalitas. Pernahkah anda membaca sejarah islam? Bagaimana kondisi masyarakat saat kepemimpinan Rasulullah, Khalifah Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz?
Argumen saya sudah jelas di tulisan ini: mengapa Negara Israel menganiaya Palestina? Karena kita semua terlalu lemah untuk membungkam Israel. Dan daripada menyadari & membenahi hal itu, kita lebih memilih menyalahkan faktor lain yang berada diluar diri kita.
Sekarang, pertanyaan saya yang paling penting:
Apakah benci dan menyebarkan kebencian menyelesaikan masalah?
Saya lebih pilih cara lain daripada berkubang dengan benci-membenci yang tiada akhir. 🙂
Ohya, ada satu lagi yang terlupa: memangnya agama dan bangsa mana yang tidak meng-klaim bahwa agama / bangsa-nya merupakan yang terbaik? Semuanya juga begitu, tapi ada yang berlebihan ada yang sesuai dengan kadarnya. watch it 😉
well,good opinion.hmm…sebenarnya yg menyebarkan kebencian itu adalah israel (gimana gak dibenci,wong israel telah melanggar HAM dan hukum internasional) yg bertindak sewenang-wenang thdp warga palestina. bukankah PBB dan beberapa negara telah melakukan perundingan dng israel agar melakukan gencatan senjata dan menghentikan konflik,tp israel tetap membombardir palestina,bahkan perundingan mengenai gencatan senjata yg telah di setujui israel dilanggar olehnya.ini sesuai dng sifat kaum yahudi yg di jelaskan dlm alquran bahwa kaum yahudi (israel) itu pendusta dan ingkar thp janji bahkan terhadap saudaranya sendiri. dan sesungguhnya kta itu tidak lemah thdp israel tp mencoba utk menghindari peperangan dng melakukan perundingan. kita bisa saja berperang melawan israel dan saya jamin islam pasti menang.saya beri bukti bahwa negara2 islam adalah negara2 yg mempunyai kekuatan militer yg kuat,anda bisa lihat di situs ini http://www.globalfirepower.com/. beberapa negara islam seperti turki,pakistan,iran dan indonesia kekuatan militernya tidak terlalu jauh dng israel,bahkan turki masih lebih unggul drpd israel.dan sesungguhnya yahudi itu takut thdp islam. jika berperang dng israel, Allah pasti akan membantu kita krn Allah telah menjamin akan membantu orng2 yg berperang dijalan Allah.
saya menjudge israel seperti ini bukan semata-mata tanpa alasan, di alquran telah dijelaskan bahwa bangsa yahudi memang akan selalu memusuhi islam sampai hari kiamat dan saya tegaskan bahwa semua agama/aliran yahudi itu sama,mereka (yahudi) tidak akan senang pd kita sebelum kita mengikuti agama mereka.untuk lebih jelasnya silahkan anda lihat situs ini
http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/yahudi-dalam-prespektif-al-quran.htm
http://alfateh2003.multiply.com/journal/item/8
http://ayatquran.wordpress.com/2009/01/07/yahudi-dalam-al-quran-ayat-quran-tentang-yahudi/
Agama Islam berbeda dng agama yahudi. jng samakan islam dng yahudi.memang ada beberapa aliran yg berbeda dalam islam tp itu tidak bermaksud utk menyelewengkan islam.adanya perbedaan aliran adalah krn adanya perbedaan tafsir para ulama dan perbedaan sumber yg didapat,tp semua itu tidak utk menyelewengkan islam.berbeda dng yahudi yg suka berdusta dan menyelewengkan kebenaran.di semua ayat alquran menyatakan bahwa semua yahudi itu sama,mereka adalh pendusta.lihat ayat di ini
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS. 9:34)
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. (QS. 5:42)
ayat yg pertama menyatakan bahwa orng2 alim yahudi saja sebenarnya suka memakan harta yg haram.dan ayat kedua menyatakan sifat-sifat yahudi.
well explained. couldn’t agree more. tapi argumen terlalu “satu pihak” dan gagal menjelaskan mengapa saat kepemimpinan Umar bin Khattab di Palestina, beliau melindungi Yahudi (yang taat aturan, tentunya) sebagaimana melindungi muslimin. begitu pula saat kepemimpinan kekhalifahan lainnya. Juga mengapa Rasulullah melindungi umat Yahudi yang taat kepada piagam madinah.
Bukankah sekuat apapun kekuatan militer, kalau ekonominya payah ya tidak akan men-support kekuatan militernya. pertanyaan saya, ekonomi yang anda sebut “negara-negara islam” sudah kuat belum? anak jalanan saja masih banyak dimana-mana. Anyway, sudah pernah dengar mengenai perang 10 hari (CMIIW), semua negara Arab vs Israel? Israel menang, mereka punya banyak “backingan”. Bagaimana anda menjelaskan hal tersebut?
Tidak lihat di ayat pertama yang anda kutip (QS. 9:34) ada kata-kata sebahagian besar? Apa implikasi maknanya?
Poin pertama saya di tulisan saya ini jelas: ya, memang Israel (negaranya, politisinya, dan penentu kebijakannya) salah dengan invasi ke gaza. Tapi hal tersebut tidak berarti semua warganya setuju akan hal ini, jika anda meyakini bahwa semua manusia dilahirkan sama yang berimplikasi pada dasarnya semua manusia punya hati nurani. Kebijakan pemerintah (pemegang kendali) tidak bermakna suara rakyat. Lihat saja kondisinya di Indonesia. Intinya adalah: jangan menggeneralisir.
Poin kedua yang saya ingin utarakan: daripada menyalankan sesuatu yang berada di luar kontrol, lebih baik urusi sesuatu yang ada di dalam kontrol. Sebelum berkoar-koar itu di negara timur tengah ada perang, benahi dulu “perang” disekitar kita. Mau menyelamatkan orang lain bagaimana jika diri sendiri saja belum selamat.
Poin ketiga: berunding bukan berarti lemah, dan perang bukan selalu solusi terbaik. Jendral yang baik adalah orang yang menang berperang tanpa harus berperang. (Sun Tzu – CMIIW)
Menyikapi kondisi terhadap yahudi memang harus dikembalikan kepada orang yang paham dalam masalah ini yaitu para ulama, karena kedangkalan ilmu kita. Seringkali kita lebih mendahulukan hasil ‘racikan’ otak kita (baca subjektifitas) dibanding menyikapinya secara syari yang sesuai pemahaman 3 generasi terbaik umat. That’s what i did wrong in my previous comments. *SIGH* Model seperti ini ujung-ujungnya pasti saling bertukar kata ‘tapi’.
Topiknya sendiri memang sedikit provokatif ya, karena langsung mengenai yahudi.
Pertanyaan yang paling mendasar saat ini adalah, yang dimaksud ‘yahudi’ yang Alloh sebutkan dan juga Rosululloh saw adalah orang yahudi atau agama yahudi atau ada definisi lain ? Sehingga akan lebih jelas dan tidak masuk ke dalam ‘tapi’ berkepanjangan.
Kita harus mencari tahu pendapat para ulama mengenai hal ini bagaimana menyikapi semuanya. Karena jelas, kelemahan umat islam adalah semakin jauhnya kita dari Alquran dan As Sunnah. Kejayaan ekonomi ataupun militer umat islam tanpa kembali ke pondasi awal datangnya pertolongan Alloh (yaitu kembali kepada Alquran dan assunnah sesuai pemahaman 3 generasi terbaik umat) hanyalah bullshit. Hanya akan kembali kepada faktor kepentingan golongan, apakah dengan nama negara atau aliran. Itulah yang terjadi di negara-negara islam timur tengah saat ini. Tidak mungkin bisa bersatu.
Jumlah yang banyak namun seperti buih dilautan.
Benarlah sabda rosululloh, selamatkan dirimu dan keluargamu dari api neraka, dengan cara apa ? kembali kepada Alquran dan Assunnah. Dari sanalah semoga awal masayarakat islam yang kuat akan terbentuk.
Allohu a’lam.
nah itu dia. memang harus kembali ke akarnya. tapi dari pada diam dan tidak melakukan apa2, lebih baik bergerak toh? Nabi Ibrahim saja saat mencari Tuhan salah dulu, tapi karena terus mencari, akhirnya ketemu juga yang benar.
Anyway, yang saya maksud itu israel. pemerintahannya. 🙂
Ok…oke….
Diskusinya seru.
Untuk menyatukan pendapat masing-masing kepala memang susah. Kita punya pegangan sendiri-sendiri.
Contohnya saja. Setelah diminta kesimpulan dari lima orang yang membaca buku yang sama,yang memiliki judul dan isinya sama, pasti masing-masing dari mereka memiliki simpulan yang berbeda, tak sama, mungkin sedikit mirip, hampir sama.
Intinya ga’ bakal sama deh, jika mereka disuruh untuk menceritakannya kembali atau mengambil ibrohnya.
So…distribusi terkecil untuk saat ini adalah tidak menggunakan produk-produk mereka, kecuali produk yang yg tak memiliki alternatif lain.
Apa seperti itu?
Bisa juga dibuat sesederhana itu. Tapi lebih baik kalau kita belajar dr mereka dan menyaingi mereka 🙂
Contohnya kaya gini deh.
Produk shampo, sabun, susu. Lebih baik kita ga usa milih barang yang berlebel unilever sekawan, nestle juga termasuk.
Bnayak ko produk yang ngga bermerk seperti di atas.
Kec, komputer dan jaringan teknologi.
Alternatif untuk yang satu ini agak sulit sih.
Any solution?
I’ve posted about it on the previous comment 🙂