Hari ini saya memiliki pertanyaan menarik: Sebenarnya yang membuat sesuatu menjadi berharga itu apa sih?
Coba perhatikan mall yang ramai pengunjung. Mengapa harga beli/sewa booth disana dihargai begitu tinggi? Coba perhatikan barang yang dihargai begitu tinggi. Coba perhatikan seseorang yang begitu dihargai dan dicintai. Coba perhatikan mereka yang berpenghasilan tinggi. Coba perhatikan mereka yang status sosialnya baik (baik disini artinya lebih dari “warga biasa”) di masyarakat.
Kalau dipikir-pikir, saya akhirnya menyimpulkan satu hal: Segala sesuatu menjadi berharga karena manusia yang lain.
Percaya? ๐
Mengapa harga sewa/beli booth di mall yang ramai dihargai begitu tinggi? Karena ramai manusia disana. Bandingkan harga sewa/beli mall yang ramai dengan mall yang sepi pengunjung.
Mengapa ada barang yang dihargai begitu tinggi? Karena ada manusia lain yang mau mengeluarkan uangnya dengan nilai sebegitu tinggi nya. Kalau tidak ada manusia lain yang mau membeli senilai tersebut? Memangnya akan diberi price tag setinggi itu? ๐
Perhatikan seseorang yang begitu di hormati dan dicintai. Pastinya dia diperlakukan dengan penuh hormat dan cinta karena dia juga memperlakukan manusia lain dengan penuh hormat dan cinta. Ekstrimnya, coba bayangkan orang yang sama jika dia hidup di suatu hutan sendiri tanpa ada yang mengetahui dan tanpa dia mencintai dan menghormati manusia lain sebagaimana yang dia lakukan hari ini. Akankah ada yang menghormati dan mencintainya?
Mereka yang berpenghasilan tinggi? Tentunya karena mereka memiliki kemampuan yang berguna untuk manusia lain. Coba mereka memiliki kemampuan yang hanya berguna untuk dirinya sendiri dan tidak berguna untuk manusia lain. Akankah mereka memiliki penghasilan setinggi itu?
Perhatikan mereka yang status sosialnya tinggi. Bukankah hal itu diberikan oleh manusia lain atas jasanya kepada manusia lain?
Pada akhirnya, kesimpulan yang saya tarik adalah “yang menjadikan sesuatu berharga (secara duniawi) adalah manusia lain”.
Jadi? Jika kita ingin menjadikan sesuatu berharga, let’s say hidup kita, jadi kita ingin menjadikan hidup kita berharga, hiduplah untuk orang lain. Yang saya maksudkan dengan hidup untuk orang lain bukannya hidup menjadi pesuruh orang lain, namun hiduplah untuk memberikan kebaikan untuk orang lain.
Mungkin kita (termasuk saya sendiri) perlu mengoreksi arah pandang kita yang selama ini SAYA, SAYA, SAYA, SAYA kan? Berbicara tentang SAYA, menentukan tujuan untuk SAYA, melakukan sesuatu karena SAYA, menyempatkan sesuatu karena SAYA, dll.
Bukan berarti urusan pribadi anda menjadi tidak penting. No, urusan dan “wilayah” pribadi juga penting. Tapi memberikan kebaikan untuk orang lain mendatangkan perasaan yang juga penting ๐
Tidak perlu bingung. Coba saja dengan hal-hal sederhana. Lakukan hal-hal kecil untuk kebaikan manusia lain, dan rasakan perubahan yang terjadi. (Mario Teguh sekali y? ๐ )
Saya pribadi mulai mengujikan hal ini di beberapa hal sederhana dalam kehidupan saya. Alih-alih bercerita, saya coba mendengarkan dan memperhatikan manusia lain, membuat puisi untuk manusia lain, memberi perhatian untuk manusia lain, membantukan mengambilkan minum untuk manusia lain..
Dan hey, perasaan berharga dan tentram itu mulai menyapa saya! ๐
Bagaimana dengan anda?
Silahkan langsung saja sharing pengalaman anda disini ๐
Selamat hari kamis dan selamat menjadi berharga! ๐
Dan semua berawal dari kata ”BUTUH’.
seandainya kita sudah melakukan hal terbaik untuk orang lain,tapi apa yang kita lakukan itu dimata mereka salah atau dianggap remeh nah gimana seharusnya menyikapi??
Kita tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang. Mau sebaik apapun juga pasti ada saja yang tidak suka. Jadi baik saja seperti itu, apalagijadi tidak baik.