Entah berapa jam waktu pendidikan formal yang kita habiskan untuk mempelajari hal-hal ini:
- Matematika
- Bahasa Indonesia
- PPKN
- Bahasa Inggris
- Fisika
- Kimia
- Biologi
- Ekonomi
- Sejarah
- dan lain-lain
Sementara itu, masih misteri bagi saya mengapa pendidikan formal tidak didesain untuk mendidik pelajar untuk menguasai hal-hal yang mendasar seperti ini:
- Bagaimana caranya agar mandiri secara finansial sesegera mungkin
- Bagaimana caranya untuk mencapai cita-cita
- Bagaimana caranya untuk menguasai suatu bidang keahlian
- Memecahkan masalah
- Berdagang
- Negosiasi dan presentasi dan meyakinkan orang lain
- Leadership: Memimpin tim / bisnis
- Menciptakan produk yang menyelesaikan masalah
- Manajemen diri dan manajemen emosi
- Menciptakan inovasi
- Manajemen keuangan pribadi
- Survival skills
- dan lain-lain
Kenapa ya?
Karena tidak bisa diajukan close-ended question ❓
maksudnya?
Close ended berupa pilihan ganda Fik. Ide besarnya sih terletak pada teknis evaluasi peserta didik.
Biasanya pertanyaan yang ada di pilihan ganda itu bisa dibuktikan sceara science, jadi sudah bisa dipastikan itu benar atau salah. nilainya juga universal, disepakati oleh para ilmuwan.
Sedangkan pertanyaan semacam
Bagaimana caranya agar mandiri secara finansial sesegera mungkin
nggak ada jawaban pasti. jawaban yang diberikan peserta didik bisa benar, bisa salah. atau bisa jadi jika ditanyakan kepada 100 orang, maka akan ada 100 jawaban unik atau lebih. Kalo demikian, ga ada standar dong untuk setiap sekolah. Standarnya ditentukan oleh setiap pengajar yang memiliki persepsi / experience / knowledge yang berbeda-beda pula.
Itu sih alasan yang pertama kali terpikir.
It’s a matter of evaluation then. Tapi sekolah dibuat agar siswa mampu ‘hidup di dalam masyarakat’ yang mana hidup itu sendiri tidak close ended toh?
Em, nggak musti close ended juga sih. Jawaban dari pertanyaan open ended juga musti dapat dipertanggung jawabkan tingkat kebenarannya secara ilmu pengetahuan.
Contohnya saja salah satu pertanyaanmu di atas
How can you set the evaluation standard that says s/he passes the lesson subject ? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi ? Atau tidak perlu ada evaluasi ? 😉
Tentunya jawaban pertanyaan di atas akan berbeda-beda jika diajukan kepada masing-masing orang. Hemat saya, tidak ada standar yang bisa dipertanggung jawabkan untuk mengevaluasi apakah jawaban itu benar atau salah. Karena bisa jadi jawaban itu benar untuk pengalaman seseorang dan bisa jadi salah untuk pengalaman orang lainnya.
Nice to have this stuff with you, Fik. Gue jadi berpikir ulang alasan gue lama-lama sekolah ampe perguruan tinggi. Hehe. Thanks once again 🙂
Bagaimana caranya mengevaluasi pertanyaan ini?
by action dong. Jika sudah mandiri secara finansial, itu buktinya siswa mengerti. Betul ngga? 🙂
Haha, ingin segera “terjun” ke lapangan ya? 😀 #PengenCepetSelesaiKuliahUnite
Mungkin karena itu perannya ekstrakurikuler, organisasi, dan kegiatan lain selain di dalam kelas.
jadi gunanya kelas itu apa?
Kebanyakan kurikulum di sekolah juga hanya mencetak manusia-manusia penghafal ulung. Kembali lagi pada kepribadian guru-gurunya, pembuat kurikulum, dan juga teknik mengajarnya.
Apa yang bisa kita lakukan selain berharap pada mereka?
Tanya kenapa.? saya sendiri gak tau jawabannya, hehe. Mungkin karena sistem pembelajaran kita dari SD diajarkan agar kita multitalent yang tau semuanya. Hmm Mungkin
Apa yang mengindikasikan bahwa siswa diharapkan untuk menjadi “multitalent”?