stand by me

Salah satu scene favorit saya dari film Evan Almighty:

Let me ask you something. If someone prays for patience, you think God gives them patience? Or does he give them the opportunity to be patient? If he prayed for courage, does God give him courage, or does he give him opportunities to be courageous? If someone prayed for the family to be closer, do you think God zaps them with warm fuzzy feelings, or does he give them opportunities to love each other?

So true. Yang baru-baru ini saya sadari di kehidupan saya: saya ingin sekali memiliki income sejumlah katakanlah X. Menurut kamu, mana yang akan terjadi:

  1. Tuhan sekonyong-konyong memasukkan nominal sebesar x ke rekening saya.
  2. Tuhan memberikan masalah senilai x untuk dipecahkan, atau beban senilai x untuk diselesaikan, atau tantangan senilai x untuk dicari solusinya.

Yang terjadi ya opsi kedua. Terbayangkah kamu jika kita ingin sesuatu lalu tiba-tiba muncul? Tidak akan ada hal yang menarik karena kita tidak keluar usaha untuk mencapainya. Tidak akan ada hal yang berharga. Tidak akan ada gairah karena tidak usah ngapa-ngapain juga langsung muncul kok.

Jadi kepikiran: ‘beban’ yang akhir-akhir ini sedang dipikul, jangan – jangan sejatinya mereka itu bukan ‘beban’ melainkan ‘jalan’ untuk sesuatu yang sudah saya ‘minta’ sebelumnya.

Jadi ingat bait lagu incubus yang ini. Sudah pernah saya quote di blog ini karena dalam kondisi berbeda selalu bisa saya hubungkan ke berbagai kejadian yang sedang saya rasakan.:

You should be careful what you wish for
– Incubus, Zee Deveel

________________

Fikri Rasyid

1:46 a.m, sepulang dari meeting mingguan di Jakarta dan membalas berbagai email yang masuk.