How to Recognise Bicycle Thieves (in Holland) by hellobo
Well, ada cerita yang cukup menggegerkan keluarga saya kemarin. Saat saya menemani ibu saya menemani adik saya membeli handphone di DUKOMSEL sembari mengakses wi-fi dan mendownload file klien saya via netbook, saya melihat ada 5 miscall yang masuk dan tidak terangkat. Tiba-tiba, nomer tersebut kembali menelpon saya. seseorang menelpon saya:
“Selamat sore Pak, Saya AKP Rudy Gunawan dari kepolisian Bali unit narkotika. Kami tengah memburu kriminal narkotika yang terus menerus mengalihkan panggilannya ke nomor anda dan ke 20 nomor lainnya. Untuk membantu penyidikan, kami meminta anda mematikan handphone anda untuk 30 menit kedepan.”
Diotak saya, muncul perasaan bahwa ini penipuan. Namun karena si penelpon tidak meminta transfer dana sebagaimana umumnya, saya iyakan saja.
“Sebentar, dengan siapa tadi?”, jawab saya. – Niat saya hendak saya Googling namanya.
“Dengan AKP Rudy Gunawan Pak. Terima kasih untuk kerja samanya”.
Lalu saya pun mematikan handphone saya, dan berbicara kepada ibu saya yang memanggil saya. Saya menceritakan bahwa saya ditelpon polisi dari Bali dan saya pun tertawa.
Setelah adik saya mendapatkan handphone yang diinginkannya dan mengantri antrian untuk upgrade OS sembari memasukkan SIM CARD-nya, tiba-tiba ada telpon masuk ke handphone baru adik saya.
“Halo? Oh, ada apa teh?” – Adik saya menjawab telepon yang ternyata dari kakak saya yang menelpon dari rumah.
“Hah? Aa kecelakaan?” Adik saya kaget. Handphone langsung diberikan kepada ibu saya sementara saya melihati adik saya.
“Haah? Aa kecelakaan?”, Ibu saya lebih kaget dan terlihat panik. Yang lebih membuat kaget adalah, tidak mungkin saya kecelakaan saat itu karena saya tengah berada bersama adik dan ibu saya dan kenyataan bahwa saya sehat-sehat saja dan ada seseorang yang mengaku polisi menelpon keluarga saya dirumah (di rumah ada Ayah dan Kakak saya) serta memberitahukan bahwa saya terkena kecelakaan dengan kepala pecah dan kaki patah lalu memerintahkan Ayah saya menelpon seorang dokter bernama dr. Handoko dari RSHS yang mana dokter gadungan tersebut meminta transfer 7,3 juta biaya untuk melakukan tindakan darurat segera. Ayah, Kakak dan pembantu saya dirumah sudah histeris. Keluarga besar sudah ada yang dikontak dan untungnya salah seorang Ua saya memperingatkan waspada penipuan.
Segera saya menyadari kondisi ini dan mengambil handphone dari Ibu saya dan memberitahukan bahwa saya baik-baik saja dan yang menelpon merupakan penipu.
Saya langsung menyalakan handphone, sebuah sms kosong dari penelpon tadi masuk dan sebuah panggilan kembali masuk. Saya angkat.
“Pak, bisa dimatikan handphonenya?”
“Sebentar, dengan Pak AKP Rudy Gunawan? Bisa saya minta NIP (saya asumsikan PNS jadi punya NIP LOL) anda?” – dasar penipu, dalam hati saya.
“Oh, NIP saya 317 eh… apa? *berkata kepada temannya*”
Dia memutus panggilan. Saya kirim sms:
“Trying to fool me, huh?”
Saat saya tiba di rumah, rumah heboh. Haha. Alhamdulillah keluarga kami masih dilindungi oleh Allah. kalau tidak, tujuh koma tiga juta bisa lenyap. 🙂
Yang menyisakan misteri adalah pada saat yang sama, ibu saya handphonenya aktif tapi tidak bisa dihubungi dan menghubungi baik menggunakan panggilan telpon atau SMS.
Setelah selesai ngobrol-ngobrol dengan Ayah saya yang masih cukup shock, saya mengambil netbook (BIS Telkomsel saya beberapa hari ini hidup mati terus – katanya ada gangguan. beuh LOL) dan mengupdate status, dan ngetweet memperingatkan teman-teman mengenai kejadian yang baru saja saya alami.
No. +6285210023897 saya save dan namai “penipu” sehingga jika suatu saat penipu ini cukup bodoh untuk menipu saya dengan nomor yang sama, you can imagine what i’m going to do. 😉
Saya sarankan anda men-savenya dan melakukan hal yang serupa, tindakan preventif. Saya juga tweet nomer tersebut dan me-mention @infobdg, berharap @infobdg me-retweetnya sehingga teman-teman yang lain bisa waspada.
Beware criminal.
P.S.
Saat saya ngetweet mengenai hal ini, ternyata banyak juga orang yang sempat mengalami hal serupa. Untungnya mereka semua selamat. Bahkan saudara klien saya yang seorang dokter di RS Cipto Mangunkusumo pun mengalami hal serupa yang bodohnya, si penipu mengatakan bahwa keluarga yang ditipunya berada di RS Mangunkusumo. Super fool. Anda punya pengalaman serupa?
Waaah gawat juga, alhamdulilah belum pernah mas. Mungkin tu penipu dapat nomer target korban dari FB yaa?
dari fb? saya tidak display no. saya di fb kok. di set security settingsnya 🙂
di kaskus ada juga tuh yang jadi korban ..
no pelakunya sama lagi …
wah, sama persis gi? beuh, save atuh nomernya.
waw. sangat sama dengan hal yang pernah saya tulis (namun alhamdulillah belum pernah saya alami) di anakui.com (http://goo.gl/JXve)
alhamdulillah. semoga menjadi pelajaran yang berharga bagi diri sendiri dan yang lainnya.
Wah, pernah mengalami jg? Semoga kita masih dilindungi-Nya y.
wah maz kejadian serupa baru 2 hari yang lalu saya alami.. kapten polisi tersebut mengatakan kalo kaka saya kecelakaan kaki, tangan patah sedang kepala pecah. tapi untungnya pihak keluarga yang lain bisa menghubungi kakak saya yang “kecelakaan”.. dan kakak saya tersebut menghubungi keluarga via telpon rumah.. karena tau itu penipuan saya pura-pura ja mau transfer dan mintak no rekeningnya.. dr novita sari 0187459970.. no pelaku dr ridwan 088808316616 , 085210765448 dan 085222731333….
Wah, terima kasih sekali untuk sharingnya 🙂
Itu yang lewat telp/Hp yaaa.. yg saya alami tepat didepan rumah saat mau buka pintu pagar, ada laki2 naik motor lewat depan rumah saya tiba2 putar arah menghampiri saya. Turun dari motor mengaku pernah memperbaiki rumah sy, langsung minta tolong mau pinjam uang 200rb karena istrinya dirawat di RS terkena kanker. Dia tunjukan beberapa resep dr RS tapi sy tidak baca detailnya. Sy hanya berjaga2 supaya laki2 itu tidak melakukan pemaksaan. Dan sy mencoba menolak dengan halus. Jalanan depan rumah sangat sepi siang itu. Alhamdulillah tetangga depan rumah sy buang sampah dan menyapa sy. Laki2 itu kemudian pergi.. Wah.. gawat penipuan sudah semakin dekat dengan lingkungan kita..
Mari kita jangan mengumbar2 data pribadi kita. Data seperti no HP atau alamat biasanya mereka dapatkan saat kita diminta mengisi form, entah itu form di bank, form kuesioner, dll. Data kita ini diperjualbelikan loh untuk kepentingan penipuan tsb. Jadi selalu waspada, dan selalu ingatkan orang lain untuk waspada. Semakin lama para penipu itu semakin cerdas tampaknya 🙁
saya barusan juga mengalami hal yang sama.
seorang yg mengaku dari kepolisian polda metro jaya menghubungi rumah kami,dan mengatakan bahwa ayah saya tengah mengalami kecelakaan dan sudah dilarikan ke RSCM.
si bangsat yg mengaku dari kepolisian itu meminta nomer tlp ayah saya untuk memastikan bahwa benar korban kecelakaan itu adalah ayah saya.
setelah saya beritahu nmr tersebut lalu sipenelpon itu berkata,baiklah nmr tersebut benar nmr saudara M******
saya akan me-nonaktifkan nmr tersebut.
(pada waktu itu kebetulan ayah saya sedang di luar dan kami keluarga yg dirumah panik dan berniat ingin memberitahukan berita kecelakaan ini kepada ibu saya yg sedang berjualan di pasar.dlm perjalanan keluar rumah saya melihat ayah saya sedang asyik ngobrol” sambil ngopi diwarung sebelah yg berjarak 30m.sambil berjalan saya berpikir bahwa ini adalah penipuan.langsung saja saya ceritakan tlpn yg saya terima tadi dan menceritakan berita palsu soal kecelakaan itu,,tak lama kemudian ayah saya menerima tlpn dari si bangsat yg mengaku brigjen darmaji dari polda metro jaya,si bangsat itu meminta ayah saya untuk me-nonaktifkan ponsel nya di karena kan bahwa nmr ayah saya telah di double oleh seseorang yg di sinyalir sebagai bandar NARKOBA.ayah saya di minta utk bekerja sama(mungkin agar keluarga tdk dapat menghubungi nmr tersebut dan percaya bahwa benar ayah saya telah mengalami kecelakaan)
dengan nada emosi ayah saya langsung memaki penelpon tersebut,,babi kau!!!!!!!!anjing kau!!!!!!!ayah saya mengancam balik si bangsat itu dgn ancaman akan melacak nmr tlpn dr si penelpon itu..
kejadian serupa ini pernah di alami teman dari ayah saya dgn kelanjutan cerita,seketika keluarga terdekat tdk bisa menghubungi si korban kecelakaan semua panik dan sipenipu meminta utk mentransfer uang utk tindakan operasi,karena kondisi si korban kecelakaan sudah sngat kritis,dan mungkin bila tdk cepat di tangani si korban akan tewas.
(nah demikian lah cerita yg barusan saja saya alami,dgn harapan agar mengingatkan kepada teman semua untuk selalu
waspada dgn berbagai trik penipuan!!!)
Wah Terima Kasih atas postingnya…benar2 sangat membantu saya…saya sempat bingung dengan kasus ini,sebab tetangga saya ada 3 orang yg menerima telpon spt itu dan 1 orang kena 19 juta,yang 2 lagi tidak berhasil.
cuma yg bikin saya bingung kok bisa kebetulan nomer telpon si KORBAN tidak bisa dihubungi oleh keluarga…Oooohhh ternyata mereka memerintahkan untuk mematikan nomer telephone itu dengan dalih nomer kita digandakan oleh bandar narkoba….hhhmmmm…
Terima Kasih Banyak…saya kasih deh BINTANG 5 buat info di Blog anda.
Senang bisa menyampaikan sesuatu yg bermanfaat 🙂