Saat SMA, ingin sekali agar segera lulus SMA. Setelah lulus SMA, kangen sekali masa-masa SMA rasanya. Saat KKN, ingin sekali rasanya agar KKN segera usai. Beres KKN, kangen sekali rasanya suasana KKN. Saat kuliah, ingin sekali rasanya agar perkuliahan segera habis. Setelah menjalani PLP selama dua bulan dan jarang sekali bertemu teman-teman, kangen sekali rasanya duduk di bangku kuliah.
“Ingin sekali rasanya cepat-cepat
[insert_anything_here]
“. Setelah[insert_anything_here]
tercapai, malah bilang “kangen masa-masa[insert_something_in_the_past_here]
.”.
Kapan rantai ini berakhir? Kapan kamu akan bilang “Saya bahagia untuk saat ini, untuk apa yang terjadi sekarang, untuk yang saya miliki sekarang?”
Slow down.
The past is gone. Soon enough, the future will come.
Enjoy the present. Be grateful for what you have right here, right now.
Wkk… bener2.. amiin2.. mari bersyukur.. hehe
eh kang fikri… supaya bisa ada tombol readmore itu gmn ya.. ? 😀
Ini keukeuh nanya dimana2 :))
Haha.. ia bener banget, tapi ada kadang masa-masa yang tidak ingin saya ulang lagi.
Contohnya? 🙂
ya ya ya… itulah kehidupan yang normal. pengen cepat-cepat mengakhirinya , tetapi disituasi yang lain ingin merasakanya kembali…:)
Jadi solusinya bagaimana? 🙂
hahaha…
ini namanya tanda-tanda keputus-asaan, seolah-olah yang dialaminya sekarang adalah hal terburuk yang pernah dijalani. Dan (secara tidak sadar) obat yang paling mujarab (red: instan) untuk mengobatinya adalah dengan ber-nostalgia:
padahal, jika seseorang mau lebih sadar dan berpikir:
sepertinya hidup akan jadi lebih renyah 🙂
Well, you pretty much explain the thing. Nice one 😉