If you are awesome enough, you don’t need to chase the money. Instead, the money will chase you. Stop focusing yourself on chasing money and focusing yourself on being awesome instead.
Me
Hari sabtu minggu kemarin saya mengikuti acara WordCampID (acara kumpul-kumpul penggemar dan pengembang WordPress Indonesia) yang diselenggarakan di hotel Bumi Sangkuriang. Selain WordPress yang menjadi topik bahasan di stage dan di acara networking, ada satu hal lain yang terasa sekali disana: MacBook bertebaran di meja-meja.
Sore hari ketika acara selesai, Bei, seorang teman bertanya kepada saya:
Ki, memang enaknya pake Mac apa sih?
Saya agak bingung menjelaskannya. Ada banyak sekali hal yang membuat saya menyukai Mac. “Pokoknya enak banget deh“. Teman-teman semeja yang juga penggunakan Mac (@bepitulaz, Syarif Yunus & Fajar) mengiyakan kalimat saya. “Susah mau ceritanya, tapi pokoknya enak BANGET deh“.
Selama lima belas menit kemudian, saya dan tiga kawan tadi sibuk bercerita –menjurus ke arah meyakinkan bak sales, sih– bagaimana enaknya menggunakan Mac pada Bei.
Ditengah-tengah obrolan kita itu, saya jadi teringat seorang klien yang dulu juga dengan semangatnya bercerita kepada saya betapa enaknya dan apa saja keuntungan menggunakan Mac (saat waktu itu saya belum menggunakan Mac). Heck, saya jadi menyadari, apa semua pengguna Mac (yang mana kebanyakan terpuaskan) pada akhirnya berubah menjadi evangelist Mac seperti saya, tiga teman saya dan klien saya lakukan? Ketika seorang pelanggan sangat terpuaskan terhadap suatu produk, secara otomatis mereka menceritakan pengalaman menyenangkan –menjurus meyakinkan– temannya atas kekerenan suatu produk. Gila-nya, pelanggan tidak dibayar untuk menceritakan produk tersebut. Mereka melakukannya dengan suka rela, bahkan dengan suka hati, dengan semangat 45.
If you are awesome enough, you don’t need to chase the money. Instead, the money will chase you. Stop focusing yourself on chasing money and focusing yourself on being awesome instead.
Me
ga semua yg pernah make Mac berubah jd evangelis kok :p
i still prefer Linux
Ya pengecualian selalu ada lah. 😀
Anyhow, kenapa lebih pilih Linux? *penasaran*
LOL ROFL #apple memang virus di industri kreatif ha..ha…
hihi, lebih seger ya kalo kerja pake Mac :p
hebat nya produk apple, apapun entry point nya (iphone, ipad or mac) pasti nular.. gue pribadi pake iphone dulu, setelah itu pandangan mulai berubah 🙂 dan akhirnya pake semua produk apple hehe
bukan hanya cantik aja sih, tapi rasanya semua detil2 nya udah dipikirin. yang paling berasa adalah waktu develop apps, develop untuk iphone itu udah di siapin bener2 sama apple, sedangkan yg lain, bb, android, masih kacau dokumentasi nya
bisa di bilang, makin lo ngedalemin mac/apple, makin lo jatuh cinta 😛
Hooh, memang detail banget ini Apple. Kalo gue sekarang baru mulainya dari Mac, dan rasanya kepengen hijrah besar2an ke iDevice semua nih.
Minus-nya Apple memang ngebutuhin biaya yang relatif lebih besar dari kompetitor2nya baik biaya pas beli, beli app, dsb dsb. Tapi kalo memang ngebawa produktifitas yang lebih baik ya worth it lah ya 😀