Bagaimana seseorang bisa dilabeli “lebih pintar” dari yang lain? Jawabannya sederhana: melebihi rata-rata.
Terkadang kita sukar memberi nilai pada sesuatu. Sesuatu menjadi lebih jelas saat dikontraskan, saat ada pembanding. Ketika seorang guru bertanya kepada seisi kelas tentang sesuatu yang akan dibahas di kelas hari itu dan ternyata ada seorang murid saja yang mampu menjawabnya, secara tidak sadar murid tersebut dilabeli “lebih pintar” oleh seisi kelas karena mengetahui yang seisi kelas tidak ketahui.
Ketika seorang mahasiswa S1 mampu menyelesaikan karya tulis selevel Professor, mahasiswa tersebut luar biasa. Padahal untuk kelas Professor, karya tulis seperti itu biasa saja.
Ketika seorang pelajar SD mampu menyelesaikan soal untuk pelajar SMP, dia dilabeli pintar. Padahal, untuk pelajar SMP, soal tersebut biasa saja.
Ketika seseorang pemuda berusia 19 tahun mampu bersikap, berbicara dan memecahkan masalah seperti pemimpin perusahaan berusia 35 tahun, pemuda tersebut dilabeli hebat. Padahal untuk kelas pemimpin perusahaan berusia 35 tahun, hal seperti itu biasa saja.
Ketika anda datang kekelas setelah membaca materi untuk hari itu sementara pelajar yang lain tidak membacanya sehingga anda mampu menjawab pertanyaan dari materi untuk hari tersebut dengan gemilang, anda dicap “lebih dari yang lain”.
Get what i mean? Ada rata-rata, ada diatas rata-rata. Ketika kita berada diatas rata-rata, entah mengetahui satu kata lebih banyak dari yang lain atau berkemampuan jauh diatas yang lain, anda disebut pintar atau “lebih”.
Jika kita ingin menjadi pintar, ini dia pertanyaannya: sudahkan kita melakukan lebih dari yang lain? Sudahkah kita membaca yang orang lain belum baca?
manstap Mas tulisannya…. Jadi intinya itu lebih dari rata-rata mereka yang selevel ya???
Assalam… Wr wb
makasi atas tulisannya mas
insya Allah sgt brguna buat sy
sy org yg mmbthkn byk masukan dan blog yg Mas buat sgt brguna bgi sy
maju selangkah maka anda akan sukses
He..he..he lucu gambarnya emacs is smarter than you. Btw, emacs yang bikinan richard stallman emang hebat. But, i prefer vim… :p
salam super,acara bapak memotivasi saya dalam menjalankan bisnis saya….makasih pak mario teguh
itu hal ‘yang saya mungkin sudah tahu sejak dari dulu…’ tapi seakan tersadarkan kembali karena sudah terlupa akan hal itu,, complicated memang… terima kasih sudah menumbuhkan semngat lagi,,,
intinya……go ahead (iklan rokok)…..
*tapi saya bukan perokok + benci rokok*
maksudnya? bisa lebih diperjelas lagi dengan apa yang anda maksud dengan “go ahead”? 😉
aku bener-bener seneng bgt liat+baca2 blog u ini……
thank ya….
rasanya inspirasi2 q ke charge lagi….
Trims. senang apa yang saya tulis disini bermanfaat untuk anda 🙂
jika pertanyaanya,Sudhkah kita melakukn lebih dari yg lain?Sudahkh kita membaca yg orang lain blm baca?
Jawabn saya Belum,
dan komentar saya..Paling mereka sdh menjawb apa yg di pertanyakn dgn benar,lain halnya ketika di atas rata2,msh ada rata2.Itu cuma Proses.
bagaimana caranya kita bisa mengetahui apa yang orang belum pelajari atau belum orang lain baca…
ya kita harus baca lebih banyak dari orang lain dong 🙂