Sudah menjadi budaya di masyarakat kita bahwa setiap hari raya, kita saling mengirimkan SMS hari raya. Apalagi jika hari raya Idul Fitri. Untuk menjaga hubungan baik, tidak segan kita mengeluarkan banyak sekali SMS untuk menyampaikan selamat hari Raya.

Well, secara psikologis, SMS ucapan hari raya akan menjaga hubungan baik antara kita kan? 😉

Mengingat mengirimkan SMS hari Raya di hari H selalu pending, saya memutuskan untuk mulai mencicil mengirimkan SMS Hari Raya. sepuluh per sepuluh kontak di phonebook saya mulai saya sms. hingga kontak kek 50, saya menyadari sesuatu : Yang mengirimkan SMS Hari Raya bukan saya saja. pasti ada jutaan orang lain yang mengirimkan SMS seperti ini hari ini.

Sebentar, mengingat ilmu faktor kali yang saya pernah pelajari, coba kita buat hitung – hitungan :

katakanlah, Perusahaan selular terbesar berinisial T. dari artikel TempoInteraktif ini ( Artikel Bulan Februari ) saya mendapat informasi bahwa pelanggan perusahaan ini berkisar di Angka 50 juta orang. Oke, katakanlah, pahit – pahitnya yang valid 50%nya saja. maksudnya, katakanlah nomor yang aktif digunakan hanya 50%nya dari 50 juta pelanggan. berarti 50juta X 50% = 25 juta pelanggan. Lalu, dari 25 juta pelanggan itu, yang muslim dan mengirimkan SMS lebaran katakanlah 80%nya saja.Berarti, jumlah pelanggan yang Telkomsel yang mengirimkan SMS lebaran 25juta X 80% = 20 juta pelanggan.

Saya pribadi mengirimkan SMS lebaran ke lebih dari 70 kontak. oke lah, ambil asumsi dan rata – rata saja. masing – masing pelanggan mengirimkan SMS ke 25 kontak ( sekarangkan era perang tarif, masa asumsi per pelanggan SMS ke 25 orang saja tidak bisa? ). Ok. Lalu tarif per SMS, katakanlah Simpati ke Simpati deh. Rp.100 rupiah. maka omset perusahaan selular tersebut :

20juta X 25 X Rp 100,- = Rp. 50,000,000,000.-

Wow. Omset. 50 Milyar dalam sehari. itu dengan asumsi data pelanggan bulan Februari kemarin, dengan asumsi pahit – pahitnya.
belum lagi dengan percakapan via sms yang mengikuti setelah SMS hari raya tersebut. Belum lagi MMS. Belum lagi GPRS, 3G, voice call, dsa, dsb. Ahh.. pantas penyedia jasa selular promosinya heboh sekali. 🙂

Saya jadi ingin tahu angka sebenarnya nih. Ada pembaca blog ini yang berkarir di bidang penyedia jasa seluler? 😉