Sudah seminggu saya menggunakan MacBook Pro. Damn it feels awesome. Mungkin euforia saya juga sih ya, sudah dua tahun lebih saya menginginkan benda ini: mulai dari menggambarnya secara sadar / tidak sadar di catatan-catatan kuliah, menempelkan gambarnya di tempat-tempat yang mudah terlihat, menjadikannya resolusi 2010 yang mana tidak tercapai, hingga menjadikannya resolusi 2011 yang tercapai di tanggal tiga januari 2011 dengan cara yang tidak terlalu diduga. Epic.

Anyway, menggunakan Mac ini asyik sekali. Pengalaman menggunakan sistem operasi Windows XP, Windows 7, Windows 7 Starter, Ubuntu 10.04 dan Ubuntu 10.10 membuat saya memiliki kekaguman tersendiri dengan notebook & sistem operasi ini:

Windows populer dan kompatibel dengan banyak device. Tapi kerentanan terhadap virus membuat saya antipati dengan OS ini. Untuk mengamankan data dari virus, user harus menginstall berbagai macam security tools yang ujung-ujungnya merepotkan: Performa PC melambat, fokus malah jadi ke mengurusi PC daripada produktifitas.

Ubuntu (linux based OS) aman dari virus namun masih terhalang masalah kompatibilitas. Contoh: driver printer, ketersediaan font & aplikasi, dll. Yang paling terasa adalah ketika membuka file .doc / .docx yang formattingnya kompleks dengan office suite Open Office. Wah, kacau deh. Saya selalu menyarankan orang menggunakan Ubuntu, namun jika tidak punya koneksi internet yang cukup kencang sebaiknya pikir-pikir lagi. Belum lagi interface yang meskipun lebih cutting edge daripada Windows namun sedikit tampak kurang well-designed pada detail.

OS X (Macintosh) memiliki keunggulan dan menutupi kekurangan dari keduanya: (relatif) aman dari serangan virus dan kompatibilitasnya tinggi. Jika ditilik dari sudut pandang saya sebagai front-end web-developer yang bekerja dengan tampilan website (mengharuskan saya memastikan tampilan situs yang saya kerjakan baik di berbagai major browsers dan berbagai sistem operasi) dan mahasiswa yang banyak berurusan dengan data & formatting-nya, ini sangat menguntungkan.

BTW, diluar poin-poin diatas, Mac masih memiliki banyak sekali keunggulan yang membuatnya sangat menyenangkan saya:

  • User interface yang indah dan konsisten. Membuat saya mudah dan betah mengoperasikan berbagai aplikasi. Belum lagi sistem manajemen antar window-nya membuat bekerja dengan beberapa window sekaligus menjadi lebih efisien.
  • Hardware yang solid. Setiap hal yang ada di Mac ini rasanya dibuat dengan perhatian yang sangat besar terhadap setiap detailnya.
  • User interaction yang intuitif. Terima kasih kepada touchpad dan multi touch gesture-nya, saya jarang sekali menggunakan mouse sekarang. Saking enaknya, menggunakan touchpad notebook lain jadi terasa aneh.
  • Power management yang oke. Baterai tahan lebih dari 6 jam + sleep mode yang efisien. Tutup screen, mac langsung sleep. Buka screen langsung aktif dalam waktu kurang dari dua detik.
  • Built-in dictionary! OMG, sebagai mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris, fitur ini keren dan berguna sekali.
  • Kompatibilitas dan support terhadap berbagai device yang sangat keren. Saat saya ngeprint salah satu tugas kuliah saya beberapa hari yang lalu, tidak perlu install driver dan tinggal koneksikan printer lalu tekan command + P. Awesome. P.S: ini saya lakukan dengan keadaan terhubung dengan internet.
  • Ini mungkin hanya perasaan saya saja, tapi mengakses wifi di kampus dengan Macbook Pro terasa lebih mudah daripada dengan Inspiron Mini saya.
  • Aplikasi-aplikasi yang sangat keren dan intuitif. Beberapa diantaranya bahkan sudah di-bundle dengan Mac. Dengan iPhoto, iCal, iTunes, Ommwriter, dll. Satu catatan tambahan: aplikasi yang diciptakan untuk Mac terasa berbeda dengan aplikasi yang dibuat untuk OS lain. Fungsionalitas dan estetikanya terjaga sekali.

Saya bisa terus melanjutkan kekaguman saya terhadap Mac hingga tulisan ini menjadi terlalu melelahkan untuk dibaca, namun intinya adalah damn i love this notebook. Memang ada juga kurang oke-nya sih, seperti masih perlu membeli VGA connector untuk menyambungkan Mac ke projector, membuat saya enggan untuk menggunakan produk yang tidak legal (kalau yang ini sih sebenarnya bagus. haha), perlu membiasakan diri dengan cara pengoperasiannya (command alih-alih control – membuat saya agak kikuk jika harus menggunakan PC), dan lain-lain. Tapi dengan berbagai kelebihannya, kekurangan tadi jadi tertutupi. πŸ™‚

Ohya, yang sangat penting dari Mac ini sebenarnya bukan pada Mac-nya, tapi pada saya-nya. Lebih dari satu tahun saya menginginkan device ini. Mendapatkannya dari hasil usaha saya dan bantuan orang-orang yang saya percayai (bukan dibeliin orang tua seperti anak muda pada umumnya) membuat saya semakin percaya kalau saya cukup berusaha, yakin dan dapat dipercaya, saya bisa mendapatkan apa yang saya mau dengan seizin Yang Kuasa.

Berkeinginan, yakin, berdo’a, berusaha, berusaha, berusaha, lalu pasrah kepada Yang Maha Menentukan.

Kadang-kadang kita berdo’a ingin sesuatu tahun ini tapi dikabulkannya tahun depan.

Kadang-kadang do’a itu dikabulkan dengan cara yang tidak kita duga dan prediksikan sebelumnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kamu dan semoga yang berkeinginan untuk memiliki Mac sesegera mungkin tercapai keinginannya untuk segera memiliki Mac. We’ll be brother-in-mac. :p

Amin.

Selamat berkeinginan dan berusaha πŸ˜‰