Ada satu gagasan menarik yang diucapkan dosen saya saat saya menghadiri kuliah Second Language Acquisition:

Orang yang berbicara dua bahasa, memiliki dua sistem tata bahasa di benak mereka

Wow, ini menarik sekali. Hingga hari ini, saya mampu berbicara Bahasa Sunda (meskipun tidak fasih-fasih amat), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Terkadang ada hal-hal tertentu yang saya rasa lebih enak disampaikan menggunakan satu bahasa dibandingkan menggunakan bahasa yang lain karena makna-nya lebih tersampaikan.

Hal ini membuat saya berpikir: apakah hal ini berarti bahasa mempengaruhi bagaimana manusia berpikir? Saya menanyakan hal ini pada dosen saya. Beliau berkata bahwa ada penelitian mengenai hal ini yang menjawab ya, bahasa memang mempengaruhi bagaimana manusia berpikir.

Yang lebih menarik lagi, beliau berkata hasil penelitian seorang dosen Pendidikan Bahasa Indonesia menunjukan bahwa orang yang berbicara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Multilingualist) cenderung lebih teratur dalam berbahasa daripada orang yang hanya berbicara satu bahasa saja. Positive / negative transfers terjadi di benak mereka: sistem tata bahasa satu bahasa mempengaruhi bagaimana pembicara bahasa menggunakan bahasa lain. Sang pembicara dapat membandingkan keunggulan / kelemahan bahasa yang mereka gunakan.

Gagasan ini menghasilkan satu kesimpulan di benak saya. Ada satu lagi alasan untuk mempelajari bahasa asing: Untuk lebih mendalami bahasa ibu / bahasa yang sudah kamu kuasai.

Saat ini saya jadi merasa saya ingin belajar bahasa lain. Bahasa Perancis atau Arab, mungkin? Kedua bahasa itu terasa sangat eksotis untuk saya.