Pernahkah anda berfikir bagaimana rezeki datang kepada anda? Pernahkah anda berfikir mengapa ada seseorang yang berpenghasilan lebih besar daripada seseorang yang lainnya?
Rekomendasi, awal dari segalanya
Beberapa hari yang lalu saya sangat-sangat beruntung karena mendapatkan undangan untuk menghadiri power lunch “New Wave Marketing”, dihadiri langsung oleh Hermawan Kartajaya – seorang Marketer kelas dunia asal Indonesia, yang akan diselenggarakan 23 Maret 2010 mendatang di kantor MarkPlus Bandung. Pertanyaan emasnya adalah, bagaimana saya bisa mendapatkan undangan terbatas yang diberikan kepada kurang lebih (CMIIW) 40 orang yang mewakili netizen, youth dan women di Bandung tersebut?
Jawabannya tidak lain adalah rekomendasi. Seorang teman web developer ternama yang saya kenal merekomendasikan saya sebagai salah satu blogger asal Bandung kepada pihak MarkPlus.
Hal yang kurang lebih sama pun terjadi dalam bidang karir. Selama ini, alhamdulillah klien yang membutuhkan jasa saya untuk meng-custom wordpress theme berdasarkan desain mereka selalu datang sendiri. Beberapa dari mereka langsung mengontak saya melalui email, beberapa melalui media lain. Pertanyaan emasnya (lagi): bagaimana mereka menemukan saya?
Melalui rekomendasi.
Siapa yang merekomendasikan anda?
Semua hal yang memberitahu orang lain mengenai apa yang saya bisa lakukan merupakan rekomendasi.
Saran seseorang kepada orang lain untuk meng-hire saya sebagai desainer situs mereka merupakan rekomendasi.
Tulisan saya yang memberntuk persepsi orang lain atas siapa saya, apa yang saya lakukan dan apa yang menjadi interest saya merupakan rekomendasi.
Theme-theme wordpress yang saya bagikan secara gratis dan membuat orang lain tahu bahwa saya mampu membuat theme wordpress adalah rekomendasi.
Komentar-komentar dan tweet yang saya publikasikan di ranah maya yang membuat orang lain tahu kapabilitas saya merupakan rekomendasi.
Semua hal yang memberitahu orang lain mengenai apa yang saya bisa lakukan merupakan rekomendasi. Sekarang giliran anda: siapa dan apa yang merekomendasikan anda?
Menjadi individu yang pantas untuk direkomendasikan
Ketika berbicara mengenai web analytics, nama yang keluar di otak saya adalah Pandu Truhandito. Membahas web dan internet startup di ranah lokal tidak akan renyah tanpa Rama Mamuaya dan Daily Social. Mengulas Web Comic? Diki Andeas dan ayam geek-nya muncul tanpa diundang di otak saya. Berbahasa Indonesia yang baik, benar dan aktual? Nama Ikhlasul Amal sedikit lebih dahulu keluar dibanding J.S. Badudu.
Banyak sekali cara untuk menjadi individu yang pirekomendasieun. Kita bisa merangkum berbagai how-to dan tips & tricks mengenai tersebut kedalam tiga langkah sederhana:
- Lakukan sesuatu secara konsisten
lebih baik lagi jika hal yang kita lakukan secara konsisten tersebut adalah sesuatu yang menjadi passion kita dan kita menyukainya dan hal tersebut merupakan sesuatu yang unik dan tidak dilakukan oleh kebanyakan orang. - Buat orang tahu bahwa anda melakukan hal tersebut
Tunjukan kepada orang-orang apa yang anda lakukan. Menggunakan media tradisional seperti word of mouth, ulasan media dan memasang iklan sih oke saja, tapi sadarilah bahwa hal tersebut pada umumnya tidak terjangkau oleh kita dan dunia sudah menjadi semakin horizontal: menuliskan apa yang anda lakukan di blog dan mulai ngetweet tentangnya terdengar lebih applicable daripada tidak melakukan apapun. - Lakukan yang terbaik dan berikan yang terbaik
Orang-orang hanya merekomendasikan hal-hal yang terbaik yang mereka temukan. Pernahkah anda merekomendasikan kecap no.2? Hanya kecap no.1 yang berhak direkomendasikan! LOL
Ketika anda telah direkomendasikan, pastikan bahwa anda dapat dijangkau dengan mudah. Pastikan bahwa orang dapat dengan mudah mengontak dan menghubungi anda. Di era digital dan seluler seperti ini, seharusnya hal ini merupakan hal yang dengan mudah dapat anda lakukan kan?
The one million dollar question(s)
Apa yang teringat dikepala orang-orang saat mengingat nama anda?
Apa yang orang lain tahu mengenai diri anda?
Apakah anda melakukan hal unik yang tidak dilakukan oleh orang lain yang menjadi pembeda diri anda dari orang lain?
Memiliki pendapat, jawaban, pemikiran, gagasan, saran dan masukan mengenai rekomendasi dan hal-hal seputarnya?Β silahkan disampaikan melalui kolom komentar. Mari berdiskusi!
passion kita > personal branding kita > rezeki kita
terus bisa juga artinya power of silaturahim ya..
ayoo.. kita semangat berusaha! untuk diri sendiri yang lebih baik, dan terutama untuk memberi manfaat bagi orang lain! π
yap. silahturahmi memanjangkan rezeki kan?
setuju
“DIFERENSIASI PRIBADI SENDIRI”..Good Idea!
yap. ada lebih dari 6 milyar manusia berbeda di dunia. tugas kita adlaah menjadi satu orang yang berbeda dan memecahkan masalah2 yang dimiliki 5.999.999.999 orang sisanya π
Puji Tuhan diberikan rejeki rekomendasi.. Terima kasih banyak fik!
Gue sangat setuju tentang passion. Banyak orang yg masuk ke dunia. Blogging/ online karena ingin “monetize” padahal orang2 yg berhasil monetize adalah orang2 yg punya passion yg kuat dan punya tujuan yg jelas mau melangkah ke mana.
Gue salut dengan poin yg ketiga. “Berikan yg terbaik” adalah poin yg sangat penting. Banyak orang hanya stop sampai “lakukan yg terbaik” tanpa punya mindset memberi. Yg ada malah menutup2i takuyt “rahasia”nya ketahuan orang. Padahal ini jaman internet di mana semua informasi tersedia. Sooner or later, one way or another, mereka bakal tahu “rahasia” itu. Dan dengan menutup2i / tidak sharing, orang tidak akan bisa melihat potensi yg kita miliki
Ironis, tetapi pelawak Russel Peters menjadi terkenal karena orang2 “membajak” videonya dan menguploadnya ke youtube dimana performancenya ditonton oleh 1 dunia. So untuk industri musik, mungkin perlu ada sebuah pergeseran paradigma akan “piracy”. Mungkin yg perlu dilakukan malahan bukan mencegah piracy tetapi malah memfasilitasinya dengan memberikan yg terbaik dan merubah sistem monetisasinya
Remember, those who give are the ones who are truly rich… because the poor don’t have enough to give. To whom are you going to give today?
well, i think you deserve for it π
yap. gue juga baru kepikiran poin kecap-kecapan itu pas nulis. tiba2 kepikiran aja LOL
Gue jadi inget Make Today Count -nya John C. Maxwell yang lagi gue baca -dan belum selesai2 karena banyak to do things- LOL. Dia bilang memberi itu tidak ada hubungannya dengan kekayaan. Ngasih ma ya ngasih aja, orang kaya juga banyak yang ngga ngasih. it’s all about willingness.
Pelawak Russel Peters itu yang trololo itu bukan? ini jadi agak OOT sih, tapi gue rasa kita perlu ngeredefinisi lagi mindset kita tentang copyright deh. i believe that future think is “open-ness”. open source, open API, etc etc. Kalau semua hal sudah bersifat “terbuka”, maka perkembangan kebudayaan dan pengetahuan akan semakin cepat dan hanya yang terbaik – yang mana hanya akan bisa dicapai oleh orang yang memiliki passion – yang bertahan. Betul poin lu, di era serba accessible kaya gini, susah dirahasia-rahasiain. mending dibuka aja sekalian dan manfaatkan kolaborasi crowd – sesuatu yang dilakukan oleh automattic dan produk2nya. Hasilnya: wordpress receive countless recommendation everyday π
@fikri
Bukan.. Russel Peters itu stand up comedian berdarah india. Coba cari di youtube deh. Lucu π
Btw rich/poor di sini maksudnya conceptually ya, bukan harafiah.
Orang yg bisa memberi adalah orang yg benar2 kaya. Mau duitnya, hartanya, mobilnya, rumahnya sebanyak apapun tapi kalau dia tidak bisa memberi, bukankah artinya dia “miskin”?
Being able to give is the proof you are truly “rich”. Rich in knowledge or monetarily or wisdom or anything.
wah, ntar gue cari deh π
hmm.. gue jadi kepikiran, mungkin konsep “kaya” di masyarakat kita itu perlu di redifine juga ndu. π
srtuju c, tapi kalo rekomendasi dalam masalah kerja gimana? misalnya ada 2 orang berbeda melamar pekerjaan yang si A dan si B. Si A mendapat panggilan karena rekomendasi dari salah satu orang dalam perusahaan tersebut, sedangkan si B mendapt panggilan karena dia pure melamar menggunakan prosedur seharusnya seperti mengirim Cv dll. si A itu keahliannya dibawah si B, tapi malah si A yang lolos mendaptakan pekrjaan tersebut. dari cerita tersebut, menurut aku kadang rekomendasi itu bikin gak adil….so gimana y?
ada beberapa faktor di luar kontrol kita dan susah kalau kita mengharapkan faktor tersebut. Saya lebih memilih berkonsentrasi kepada faktor yang berada di dalam kontrol saya: kenapa si B tidak membuat portfolio yang tidak bisa ditolak oleh si perusahaan karena saking hebatnya?
i don’t believe in applying job and wishing those companies will hire me. i believe in making something really kickass which makes people recommend me π
Wah… Branding dan memelihara hubungan baik penting sekali ya…
bukan penting sekali, tapi Super Penting Sekali π
hmm, kalau begitu, saya masih merekomendasikan diri saya sendiri untuk diri saya sendiri. nah loh? hehe…
bukannya rekomendasi itu diberikan oleh orang lain? π
artikel yang sangat berbobot, bisa belajar banyak mengenai sistem branding diri..
jika boleh saya tahu bagaimana menetapkan harga sebuah desain??
sperti harga teman, harga ini, harga itu, apakah pernah anda bahas?? jika sudah beritahu saya linknya..
mohon pencerahan.
wah, saya juga masih belajar mengenai pricing. saya sih, jika saya nyaman dan yakin bahwa kemampuan saya cocok dengan suatu harga, saya akan memberikan harga itu. tidak terlalu mahal, dan tidak terlalu murah. kalau awalnya saya beri harga teman, kedepannya sedikit demi sedikit saya naikkan karena seiring dengan berjalananya waktu, saya memastikan kalau kemampuan dan kualitas kerja saya saya meningkat. patokan saya saat ini adalah kemampuan, pengalaman, pelayanan, kualitas dan portofolio π
anyway, saya juga belum menulis mengenai pricing. nice idea, kapan2 akan saya bahas disini π
Alo Fikri R, saya tak sengaja membaca bolg Anda, uh siip pisan euy boleh ikut diskusi ya.., sementara ini see sight dululah. Teruskan diskusi tentang self brand image-nya.
see sight? sightseeing kah maksudnya?
yap, mari berdiskusi π
inti dr smuax seh jaringan..
ilmu eksak saja gak bs jd organ kl gak ada jaringan..
sm aja kl d keh sosial…
bener gak seh??
kekuatan jar qt yg bakalan datangin rekomendasi..
tul gak fik??
ya, bisa diartikan begitu juga sih π
sekarang saya tanya balik: jaringan itu apa? π
Quote:
“Kalau bukan untuk mencapai yang terbaik, memangnya hidup untuk apa lagi”
Deep quote, thanks a lot!
ya memang. untuk apa lagi coba? π
seru amat sih sampai aku tida berkedip lagi…..hahaha