Saya lebih pro kepada ‘memiliki skill untuk memecahkan masalah yang dibutuhkan banyak pihak daripada mengabdi sepenuhnya kepada satu institusi‘. Hal ini menyebabkan saya tidak terlalu paham mengapa ada yang sangat bela-belain jadi PNS (bukan maksud saya menggeneralisir namun dalam beberapa kasus, ‘bela-belain’ ini bisa sampai ke level menyuap hingga berjuta-juta rupiah).

Jika argumennya “Jadi PNS kan pasti. Sudah pasti dapat penghasilan, dapat pensiun pula. Kalau menjadi pegawai swasta kan belum tentu“, maka yang ada dipikiran saya:

  1. Undah-undang pemerintah bisa saja berubah. Tiba-tiba muncul undang-undang baru penghapusan dana pensiun karena beban dana pensiun terlalu berat mengingat lonjakan populasi penduduk, misalnya.
  2. Lebih ekstrim: Bagaimana jika negaranya bangkrut? Bukan tidak mungkin loh, sepengetahuan saya (CMIIW) beberapa negara di Eropa saat ini (2012) terancam bangkrut jika tidak ditalangi oleh Uni Eropa.
  3. Lebih ekstrim lagi: Bagaimana jika negaranya bubar / hilang? Jangan dulu kepedean bilang “Indonesia kan negara kuat” dulu. Hingga tahun 1980-an, Uni Sovyet merupakan negara super power sekelas United States / Amerika. Di tahun 1990, POFT! Bubar negaranya.

Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan satu profesi. Saya juga tidak memaksa kamu memiliki pemikiran yang sama dengan saya. Jika kamu memiliki pemikirian dan keyakinan yang berbeda dengan saya pun silahkan.

Yang saya ingin sampaikan: kemungkinan – kemungkinan yang saya sebutkan di atas itu bisa saja terjadi. Persiapan kita apa?