Pekerjaan Yang Abstrak VS. Konkrit

by | Jan 8, 2015 | Essays | 4 comments

Salah satu hipotesis sementara gue mengenai pekerjaan:

Semakin abstrak dan sulit dimengerti suatu pekerjaan, semakin tinggi bayarannya. Semakin konkrit dan dapat diobservasi secara fisik pekerjaannya, semakin banyak SDM dengan kompetensi yang serupa dan semakin rendah bayarannya.

Pesan moralnya: kuasai hal-hal yang abstrak dan sulit dimengerti oleh kebanyakan orang. Susah sih, tapi ya worth it.

Hal-hal yang mempengaruhi tingkat abstraksi suatu pekerjaan:

  1. Pengetahuan
  2. Kemampuan berfikir (menganisa, sintesa, dll)
  3. Kemampuan mengambil keputusan
  4. Keberanian mengambil resiko

Selalu ada pengecualian sih. Hipotesis ini terbuka untuk didebat, direvisi, diberi masukan, dan dikomentari ((You get the point lah)) . Monggo* 🙂

4 Comments

  1. Ikhwan

    Pengalaman aku selama melamar kerjaan slalu nambahin skill problem solving karena memiliki skill untuk memecahkan masalah yang dibutuhkan banyak pihak itu bayarannya mahal.

    • Fikri Rasyid

      That’s a good point

  2. Bambangoke

    Mgkin kata “abstrak” masih mncakup luas. Misalny pekerjaan paranormal atau dukun bisa di bilang abstrak. Namun bayaran tidak terlalu tinggi.

    Sesuai hukum keseimbangan ekonomi supplay and demand. Jika supplay sedikit maka harga akan mahal.

    Kalo mnurut gw. Pekerjaan dengan otak itu lebih mahal di banding pekerjaan otot.

    • Fikri Rasyid

      Apakah pekerjaan yang abstrak itu bisa dikerjakan menggunakan otot? 🙂