Kehati-hatian Dalam Beragama

by | Feb 12, 2015 | Essays | 4 comments

Kemarin gue membaca biografi Imam madzhab ((Belum selesai sih, baru 100-an halaman)) dan menemukan kisah yang buat gue cukup menarik:

  1. Imam Malik yang tinggal di Madinah ((Yang merupakan tempat tinggal Nabi yang menyebabkan banyaknya riwayat hadis yang tersedia dan terjaga)) cenderung menggunakan hadis dan sangat berhati-hati dalam penggunaan ijtihad dalam penarikan hukum. Beliau berhati-hati dari menggunakan pendapat pribadi dalam menentukan hukum agama.
  2. Imam Abu Hanifah yang tinggal di daerah Irak yang notabene jauh dari Madinah yang merupakan sumber periwayatan hadis, kerap menggunakan ijtihad dalam penarikan hukum agama dikarenakan jarak yang jauh dengan madinah menimbulkan banyaknya hadis palsu yang beredar. Terlebih lagi, banyak sekali alim-ulama yang berhati-hati dan enggan dalam meriwayatkan hadis karena peringatan Nabi kepada orang-orang yang meriwayatkan sesuatu atas nama Nabi sedangkan beliau tidak melakukannya, maka pilihlah tempatnya sendiri di neraka. Andaikata tidak ada hadis Nabi yang lain yang memerintahkan agar menyampaikan apa yang Nabi sampaikan walaupun hanya satu ayat, tentulah mereka tidak akan meriwayatkan apapun dari Nabi.

Dari sini gue melihat betapa hati-hatinya generasi terdahulu dalam menjaga integritas ilmu. Generasi jaman sekarang tanpa check & re-check langsung retweet dan reshare  ((Path is kinda in right now so yeah, reshare)) kata-kata mutiara yang di-nisbatkan kepada Nabi. Tidak jarang juga kebablasan menggunakan pendapat pribadi dalam penentuan hukum agama.

We shall learn more.

4 Comments

  1. faizal mustafa

    musthalah hadits, di sinilah bagaimana para ulama menjaga kemurnian ilmu dien ini.

  2. Alam

    Oleh karenanya penting sekali buat kita mempelajari ilmu agama agar kita bisa lebih berhati2 dalam kehidupan beragama kita sehari2 :))

    • Fikri Rasyid

      Semuanya juga harus ada ilmunya 😀