Akhir-akhir ini kepala saya dipenuhi ide tentang pemberontakan: rebellion. Bagaimana mereka memberontak terhadap status quo. Bagaimana mereka dipandang sebelah mata oleh mereka orang-orang biasa yang tidak bisa melihat apa yang mereka lihat, bagaimana mereka dicibir saat mereka tengah merealisasikan ide mereka, dan bagaimana mereka merubah dunia. Orang-orang seperti Steve Jobs, Bill Gates, Sergey Brin, Larry Page, dll.
Mereka yang melawan status quo.
Sehubungan dengan hal ini, ada satu quotes yang sangat keren yang pernah saya lihat di cover art album Limp Bizkit Result May Vary (yeah, saat masih SMA saya mendengarkan Limp Bizkit. Sekarang sih tinggal kadang-kadang :p) yang saya beli saat masih SMA (masih zamannya kaset / cd). Belakangan saat saya agak geek sedikit saya tahu bahwa quotation tersebut juga digunakan oleh iklan komersial Mac-nya Apple.
Here it is:
Here’s to the Crazy Ones.
The misfits. The rebels. The troublemakers.
The round pegs in the square holes.
The ones who see things differently.
They’re not fond of rules. And they have no respect for the status quo.
You can praise them, disagree with them, quote them, disbelieve them, glorify or vilify them.
But the only thing you can’t do is ignore them. Because they change things.
They invent. They imagine. They heal. They explore. They create. They inspire. They push the human race forward…
While some see them as the crazy ones, we see genius. Because the people who are crazy enough to think they can change the world, are the ones who do.
Kamu mungkin dipandang sebelah mata, kamu mungkin dianggap gila. Orang-orang mungkin mencibir kamu, orang-orang mungkin menganggap apa yang kamu lakukan tidak masuk akal.
Tapi kamu melakukan apa yang kamu benar-benar ingin lakukan. Kamu benar-benar hidup. Kamu menjadi diri kamu sendiri. Kamu mengambil sikap dan melawan apa yang tidak kamu percayai. Bisa jadi, suatu saat kamu merubah dunia. At least, dunia kamu sendiri.
Think differently. Be yourself. Menjadi diri sendiri sudah lebih dari cukup.
Seperti pendiri Jawa Pos, Dahlan Iskan. Beliau melakukan perbedaan koran dari koran yang ada pada waktu awal membangun Jawa Pos. Dimana semua koran Nasional menampilkan halaman depannya dengan gambar Soeharto, tapi pak Dahlan melakukan perbedaan dengan menampilkan orang gede dari Kalimantan.
yap, sederhananya begitu. tapi bisa juga lebih dari itu 🙂
hm,
jika hidup dengan menjalani apa yang benar-benar kita inginkan membuat orang di sekitar kita menderita,pertahanan seperti apa yang sepantasnya kita berikan ?
Berarti ada yang kurang tepat. Kenapa orang lain bisa sampai dirugikan dengan pilihan kamu?
Ya, kadang walau penuh tekanan dan ketakutan, benar apa yang dibilang Mas Fikri bahwa mengikuti jalan kita sendiri itu sangat nikmat! 😀
Yep, that’s what makes life a life 😀