Kadang saya bingung, mengapa “satu hal yang sama, di berikan kepada orang yang berbeda, hasilnya juga berbeda”. Setelah beberapa kejadian, tadi malam saya diberikan pencerahan.

Sudah nonton film the matrix? untuk saya, ini merupakan salah satu film dengan aspek filosofis yang bagus. Salah satu adegan yang cukup “menggetarkan” saya adalah, saat semua orang meliat the matrix sebagai dunia, Neo “melihatnya” sebagai sesuatu yang lain.

Yang dia lihat adalah bit – bit kompleks yang terstruktur membentuk ruang. Tapi sekompleks apapun bit itu membentuk ruang, dia tetaplah bit.

Satu kejadian.

Kejadian berikut adalah, setelah saya “bertapa” mendalami ilmu CSS beberapa saat yang lalu, kini setiap sayta melihat sebuah situs, betapapun menariknya website tersebut, yang saya lihat adalah,

Hmmm… ini sepertinya di beginikan, tagnya begini, fungsi CSSnya begini, terus di beginikan. gue juga bisa nih yang beginian mah.

got what i mean? 😉

bebrapa saat saya mendiamkan saja hal tersebut. Tapi tadi malam, beberapa kejadian lain, mulai dari Neo yang melihat bit, saya yang melihat CSS, dan berbagai kejadian lainnya, terangkai menjadi satu, membentuk sebuah pemahaman :

Tunggu, saya mulai mengerti sesuatu. Ternyata otak kita bekerja dengan cara yang seperti ini.

Input ( mata ) –> di kenali oleh otak + pemahaman akan sesuatu –> persepsi akan inputan mata

Semakin tinggi pemahaman kita terhadap sesuatu, semakin berbeda persepsi kita terhadap sesuatu. semakin tinggi pemahaman kita terhadap sesuatu, semakin paham kita akan sesuatu. pantas saja, “satu hal yang sama, di berikan kepada orang yang berbeda, hasilnya juga berbeda” . Pemahamannya juga berbeda dong, saya jadi kecipratan ilmu menarik nih. Jadi inilah mengapa orang – orang besar dalam sejarah kadang melakukan hal yang belum dimengerti oleh saya. Pemahamannya juga berbeda dong.

Jadi terbayang oleh saya, dengan sedemikian prestasinya di berbagai bidang, Bagaimana cara Rasulullah SAW melihat sesuatu? atau mungkin Ali bin Abi Thalib, pria yang dibimbing oleh bimbingan terbaik – bagaimana caranya melihat sesuatu? Pantas kata – katanya yang masih diriwayatkan hingga kini begitu memukau.

* Melirik ke kanan bawah, 04:47. Adzan mulai bergema. merasa terpanggil

Wow, suatu pagi yang menyegarkan!

🙂