Lesson Plan EYL

Salah satu perbedaan gagasan yang sangat menarik dari kelas Pendidikan Bahasa Inggris adalah implicit vs explicit teaching dalam hal aturan tata bahasa. Beberapa dosen menyarankan implicit teaching: Memberikan exposure sebanyak-banyaknya terhadap siswa dan mengarahkan mereka untuk mengambil kesimpulan mengenai tata bahasa. Alasannya (seingat saya), bahasa perlu diajarkan dalam konteks yang bermakna. Mengajarkan tata bahasa secara eksplisit cenderung membuat bahasa diajarkan tanpa makna, tidak menarik dan membosankan. Solusinya, ya implicit teaching tadi.

Gagasan ini saya terima untuk beberapa semester (saya sebelumnya cenderung mengamini gagasan ini) hingga awal pekan lalu ketika dosen Functional Grammar saya, Dr. Emi Emilia, M. Ed, menyarankan explicit alih-alih implicit teaching. Alasannya sangat sederhana:

Setelah menikah dengan suami saya selama 14 tahun, saya baru tahu kalau di adat keluarga suami saya itu sopannya laki-laki semua makan duluan baru disusul yang perempuan. Karena saya tidak tahu, ya saya duluan saja. Butuh 14 tahun untuk mengajarkan norma tersebut secara implisit. Kalau norma tadi diajarkan secara eksplisit, mungkin tidak sampai 5 menit untuk mengetahui hal itu.

Itu tadi norma sederhana. Sekarang kalau mengajarkan grammar secara implisit, butuh berapa tahun agar siswa kamu paham?

(Emilia, 30 Mei 2011)

Ini sangat menarik. Bagi saya sekarang gagasan explicit teaching sama menariknya dengan gagasan implicit teaching. Apa pendapat kamu? Tolong sertakan supportive argument-nya juga ya, I’d love to know your opinion. 🙂