Weekend kemarin gue dan keluarga main ke Dusun Bambu. Basically, dusun bambu itu:

  1. Berlokasi di Bandung coret banget. Dari sersan bajuri naik terus sampe daerah Kolonel Masturi – Cisarua
  2. Basically mirip Floating Market, cuman konsepnya perkebunan bernuansakan bambu ((Yang sebenarnya ngga banyak-banyak amat sih bambunya))
  3. Area “hijau” yang luas
  4. Berisikan ornamen-ornamen bambu
  5. Oh, ada kolam besar yang di-sisinya ada banyak “saung” super fancy tempat makan
  6. Dilengkapi foodcourt di tengah perkebunan
  7. Ada perkebunan bunga-nya
  8. Saking luasnya, lu parkir di bawah terus naik keatas menggunakan “angkot wara-wiri” yang disediakan pengelola
  9. Cukup terkenal di media sosial karena rumah makan sarang burungnya, cuman pas gue kesana ngga bisa diakses euy sarang burungnya.

Pictures speak thousands words:

Intinya Dusun Bambu itu area “hijau” komersial  ((Andaikan ada fasilitas publik yang seperti ini *le sigh*)) yang disediakan karena hidup di kota udah terlalu empet dan ngga ada ruang hijau untuk piknik ((Sebenernya ngga juga sih. Di bandung udah mulai banyak taman untuk piknik. Ini hiperbola tulisan aja ini LOL)) sehingga lu harus berkendara satu jam ke daerah Bandung barat sana untuk menikmati hijau dan ademnya dunia. Pengalaman gue kesini lumayan asik sih: Gue nyampe jam 4 sore dan baru pulang jam 8-an. Nyokap gue sampe bilang ingin kesana lagi, cuman kalo bisa pagi biar bisa lebih lama.

Buat yang ingin ke Dusun Bambu, beberapa pro tip:

  1. Gue masuk pake mobil isi lima orang, biayanya-nya Rp 65.000
  2. Sekali makan disana per-orangnya sekitar 40rb-an lah
  3. Siapin kamera dengan batre yang penuh + tongsis. You’ll love having pictures here.

It was a fun weekend. Setelah berkeluarga begini, gue semakin menyadari kalau setiap momen dengan bokap & nyokap sangat berharga. I better make it a moment worth remembering.