Sudah lebih dari 25 hari sejak gue secara resmi resign dari Divisi Digital-Media Development BINUS University. Rasanya sudah cukup jarak waktunya untuk menuliskan ini secara objektif.

How I Met The Employer

Gue resmi mulai bekerja secara full-time di DMD BINUS sejak Mei 2013, kurang dari satu bulan setelah gue diwisuda pada bulan April 2013. Tapi kalau dilihat secara menyeluruh, gue sebenarnya mulai bekerja untuk DMD sejak Desember 2011.

Ceritanya berawal dari tahun 2010 silam. Salah satu klien gue, Richard Fang, mereferensikan gue ke Pak Danu Widhyatmoko yang merupakan ketua jurusan DKV BINUS saat itu untuk meng-hire gue untuk mengerjakan website DKV BINUS. Pekerjaan tersebut cukup sukses dan menjadi percontohan untuk redesain keseluruhan website BINUS yang akhirnya disetujui oleh pihak yang berwenang. Konsekuensinya, Pak Danu diminta untuk membentuk tim yang 1) khususnya akan mengeksekusi redesain tersebut, dan 2) umumnya menangani berbagai media digital yang akan digunakan oleh BINUS. Kedepannya, tim ini disebut divisi Digital-Media Development (DMD).

Gue sempat ditawari untuk menjadi tim DMD namun keharusan untuk bekerja secara full-time mengganjal gue. Waktu itu gue masih tingkat tiga dan DO untuk bekerja bukanlah opsi karena mandat orang tua gue yang keduanya merupakan dosen, gue minimal harus sarjana. Beruntungnya, Pak Danu sendiri merupakan akademisi yang sangat memahami poin ini. Akhirnya gue di-hire secara outsource + remote: gue bekerja dari Bandung dan seminggu sekali gue datang ke Jakarta untuk meeting dan memberikan pelatihan untuk jurusan-jurusan. Okay, that was a great deal.

Dari situ (sekitar Desember 2011) gue selalu bulak-balik Bandung-Jakarta menggunakan DayTrans tiap minggunya. Begitu skripsi gue akan selesai pada April 2013, gue ditawari untuk menjadi karyawan full-time. Alasannya sederhana:

  1. Di BINUS, menggunakan sistem karyawan-lepas yang sudah lebih dari setahun tidak bagus di pembukuan
  2. Memudahkan koordinasi
  3. Disediakan fasilitas yang baik di kantor DMD (iMac 27″ untuk setiap pegawai, buku, dll)

Mempertimbangkan kesempatan yang sudah diberikan Pak Danu selama ini untuk gue, gue memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut. Terlebih lagi, ini kesempatan yang bagus untuk merasakan secara langsung bagaimana rasanya bekerja dalam korporasi.

The Year of DMD

Gue bekerja full-time selama satu tahun sebagai pegawai kontrak. Di BINUS, umumnya pegawai di-hire sebagai pegawai kontrak selama satu-dua tahun baru setelah itu diberikan rekomendasi oleh atasan untuk direkrut sebagai pegawai permanen. Selama kurun waktu tersebut, cukup banyak hal yang gue lakukan dan pelajari. Beberapa diantaranya:

  1. Pengembangan BINUS.tv
  2. Pengembangan website Kalbis Institute
  3. Pengembangan website BIS Serpong
  4. Pengembangan website rektor
  5. Pengembangan monthly view BINUS Calendar
  6. Pengembangan website Student Creativity and Development Center + website UKM & Himpunan
  7. Pengembangan berbagai komponen front-end.
  8. Pengembangan web app + HTML5 app + iPhone App Digest untuk BIS Simprug
  9. Pengembangan website BINUS Creates
  10. Pengembangan website fakultas sosial
  11. Pengembangan plugin newsletter generator
  12. Pengembangan plugin-plugin yang menjadi komponen DMD Dashboard: support ticket, quality control, & front-end wrapper
  13. Menjadi pembicara di WordCamp 2013 Jogja bersama kolega Deni Hartanto mewakili DMD BINUS
  14. Menjadi pembicara di WordPress Meetup JKT 2014 bersama kolega Deni Hartanto mewakili DMD BINUS
  15. Dan masih banyak lagi.

Lessons Learned

Banyak hal yang gue pelajari dari pengalaman gue bekerja secara full time di DMD BINUS, namun ada dua hal yang sangat krusial secara personal buat gue:

  1. Distraksi. Saat remote freelance dulu distraksi utama saat bekerja adalah fakta bahwa gue bekerja dari rumah, dan ekspektasinya, orang yang berada di rumah itu tidak sedang bekerja. Ternyata, bekerja full-time pun tetap ada distraksinya: pekerjaan yang selesaikan-ini-duluan, ajakan mengobrol dari kolega, dll. Intinya: masalah dimana-mana sama saja, hanya bentuknya yang berbeda. Semuanya kembali ke statement klise sebenarnya-gimana-orangnya-aja-sih.
  2. Berhati-hati dengan kebiasaan. Banyak hal yang karena terbiasa dilakukan, lama-lama jadi kebiasaan. You defined your habit, then the habit defines you.

Waktunya berpisah

Di akhir maret 2013, setelah pertimbangan yang cukup matang, gue memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak gue dengan BINUS meskipun tawaran untuk memperpanjang itu datang. Pertimbangannya:

  1. Gue akan menikah pada Juni 2013 (Alhamdulillah!). Pacar-slash-calon-istri gue sedang S2 di Bandung dan melanjutkan kontrak berarti gue menetap di Jakarta dan Istri menetap di Bandung lalu salah satu dari kita akan commuting Jakarta-Bandung. Man, I’ve had enough commuting these three years. Lagipula secara finansial dan psikologis, itung-itungannya tidak masuk.
  2. Gue tidak terlalu senang hidup di Jakarta. Gue selalu mencoba untuk tidak benci sesuatu sebelum benar-benar mengetahui. Setelah satu tahun tinggal di Jakarta… memang lebih enak tinggal di Bandung sih :))
  3. Setelah tiga tahun, gue merasa perlu mengerjakan dan merasakan hal yang berbeda.

Terima kasih, terima kasih

Gue sangat beruntung untuk dapat bekerja dan berpartisipasi dalam berbagai proyek yang dikerjakan DMD. Oleh karena itu, gue menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk BINUS University (semua pihak yang memungkinkan DMD terjadi dan kolega dari divisi lain) pada umumnya dan DMD BINUS pada khususnya: Pak Danu, Bu Rina, Mas Anthoni, Mas Deni, Tyas, dan Fachri. Terima kasih paling besar, harus gue berikan untuk Pak Danu Widhyatmoko: dari memberikan kepercayaan untuk mengerjakan berbagai proyek di tahun 2010 hingga 2011 hingga memberikan kepercayaan untuk menjadi tim DMD, Pak Danu kerap memberikan pekerjaan dan tantangan yang gue belum pernah lakukan sebelumnya sehingga sedikit demi sedikit apa yang gue pelajari dan kuasai bertambah. Untuk teman-teman yang sedang meniti karir di bidang web development, he’s one kind of the boss you’re looking for. Seinget gue, DMD sedang hiring terutama karena ada satu posisi yang kosong karena gue resign. Take the chance while you can, dude.

Di hari terakhir, kolega-kolega gue memberikan ini. Gue ngga tau mereka mikirnya gimana:

Keep Calm DMD

:)))

Afterall, thank you mates!

Gallery