Argumen “Agama Tidak Perlu Dibela”

by | Oct 9, 2015 | Essays | 2 comments

Ini sebenarnya udah kepikiran agak lama, cuma baru memungkinkan gue tulis sekarang. Gue kadang suka heran dengan beberapa teman dan kenalan, terutama yang mengaku muslim, yang punya argumen:

Agama tidak perlu dibela.

Terus dulu Rasulullah berjuang habis-habisan kesana kemari sampai harus hijrah itu gimana?

Nabi Musa dikejar-kejar dan Nabi Ibrahim sampai dibakar dan segala macam itu gimana?

Lalu:

  • Q.S. Al-Hajj:40
  • Q.S. Al-Hadid:25
  • Q.S. Muhammad: 7

Itu bagaimana?

2 Comments

  1. Nindya

    I used to think like that — “agama dan Allah nggak perlu dibela”. Logikaku pas itu: Allah ngapain dibela? Sama Dia mah, tinggal disentil juga kocar-kacir. Islam ngapain dibela? Toh katanya agama yang direstui Allah.

    Makin ke sini, makin kenal banyak orang, makin liat hal-hal yang terjadi di negara-negara lain…

    Kalo liat apa yang terjadi ke saudara-saudara sesama muslim, ebuset yak. Sakitnya tuh di sini.

    Bahkan ke yang non-muslim aja juga sedih, apalagi ke yang muslim. Kepikiran, “ini kenapa sih orang-orang pada jahat banget. Pada belum sarapan apa gimana sih.” Apalagi kalo udah pada ngehina-hina Rasul sampe segitunya, padahal pas ditanya, “emang tau ya sejarah hidup Rasul?” Dijawab, “ha? Nggak tuh.” Yaelah brosis.

    Ngebilang kanan kiri kalo Islam itu menindas perempuan dari jaman dulu sampe sekarang, tapi pas ditanya, “emang tau ya, hak dan kewajiban perempuan dan laki-laki dalam Islam?” Dijawab, “ha? Nggak tau juga tuh.” YAELAH BROSIS.

    Insya Allah sekarang lagi berjuang membela Islam, Rasulullah, dan Allah. Semoga senantiasa dikuatkan hati dan senantiasa ikhlas. Amin.

    • Fikri Rasyid

      Kalo saya ngeliatnya “ngebela” itu sebagai ujian mbak. Kurang lebih sama dengan yang bunyinya “apakah kamu mengira kamu mengaku diri beriman dan tidak akan Kami beri ujian” gitu. Pada dasarnya semua ini ujian sih.