Ok, kata terlambat sudah tidak cocok lagi disebutkan untuk saya yang baru membaca novel ini. SANGAT TERLAMBAT lebih cocok. Jadi teringat perkataan seseorang : “Hari gini baru baca laskar pelangi?” ahaha. 😀
sudah sedari dua tahun lalu seorang teman merekomendasikan buku ini. Namun entah mengapa, saat itu sense membaca novel saya sedang kurang baik. Padahal saya merupakan tipikal orang yang menghabiskan Angels And Demons Dan Brown dalam satu hari saja : Gila baca tingkat tinggi. 😛
Namun gegap gempita versi layar lebarnya mulai menggelitik saya. karena sistem nilai saya menganggap menyaksikan film adaptasi sebelum membaca novelnya kurang etis, akhirnya kata sangat terlambat tadi bukan masalah. saya lahap juga novel tersebut. Ya, memang sebuah karya tulis yang sangat menarik. 5 jam cukup untuk membaca keseluruhan novel tersebut. Dan diluar konten novelnya yang menarik, saya menemukan satu hal yang jauh – jauh lebih menarik lagi :
Style & Pattern Of Writing.
Semenjak membaca Hypnotic Writing nya Joe Vitale, saya jadi sering mencoba membedah tulisan. dan kesimpulan saya, ( kalau ada yang berkecimpung dibidang kepenulisan tolong koreksi jika ada yang kurang tepat ), Gaya dan pola tulisan Novel Laskar Pelangi : deskriptif secara visual – teknikal – emosional.
Deskriptif : gaya bahasa yang “memberikan penjelasan secara detil terhadap sesuatu objek”
Visual : Mendeskripsikan secara detil objek – objek yang tertangkap oleh panca indera bernama mata
Teknikal : Penggunaan istilah -istilah teknis, disertai penjelasan yang bersifat poetic
Emosional : penggambaran emosi yang dialami karakter secara tepat sehingga membuat pembaca mampu merasakan emosi yang tengah dialami karakter.
Saya pikir – pikir, gaya menulis ini memiliki kesamaan pola dengan gaya menulis yang juga digunakan pada novel – novel best seller kelas dunia seperti Harry Potter-nya J.K. Rowling, dan The Da Vinci Code-nya Dan Brown. Keduanya menggairahkan pembaca dengan interpretasi mata kedalam tulisan, istilah – istilah teknikal yang mempesona dan membuka wawasan, dan melibatkan emosi pembaca dengan baik.
Bagaimana menurut anda?
hal yang menonjol dilaskar pelangi bagi saya adalah, dalam kesederhanaan mereka masih bisa mengukir sebuah prestasi dan semangat pantang menyerah.
btw dah nonton filmnya blom :), salam kenal yach.
saya sudah nonton filmnya. dan seperti film adaptasi lainnya, saya merasa lebih “liar” ketika membaca novelnya. 🙂
Walaupun begitu, film laskar pelangi tetap awesome. di tengah gempuran film2 homogen di industri film indonesia, film ini muncul dengan menawarkan kesederhanaan. 🙂
Salam kenal juga 🙂
assalamu’alaikum
setelah saya membaca dan nonton laskar pelangi
saya begitu terharu
banyak pelajaran dan hikmah yang diambil
cita – cita yang penuh dengan perjuangan yang sangat tinnggi,semangat pantang menyerah,hanya dalam kesederhanaan mampu bersaing dengan orang2 yang lebih kaya,jadikan hidup ini lebih berarti
saya sangat mengagumi karya Andrea hirata,
saya pengen belajar banyak tentang orang disekeliling kita
yang sering dipandang sebelah mata,padahal mereka itu mempunyai banyak kelebihan,saya salut
wassalamu’alaikum
turut kasih masukan dong buat novelku yg kuposting dalam blog
Sudah saya beri komentar di http://muhammadabduh.com/?p=32 . Semoga bermanfaat 🙂