Note: Setelah saya utak-atik, khirnya judul tulisan ini saya jadikan bahasa Inggris karena jika dibuat menggunakan bahasa Indonesia berpotensi rancu -__-“
***
Salah satu alasan saya tidak terlalu menyukai sistem operasi Android besutan Google: manufaktur ponsel pintar yang tidak / belum move on – move on.
Versi terbaru android adalah versi 4.0.3 atau yang sering disebut Ice Cream Sandwich (ICS). Pertanyaannya: coba tebak versi Android mana yang paling populer? Versi 2.3.3 atau yang sering disebut Gingerbread. Untuk lebih tepatnya, berikut ini data yang saya ambil dari website Android Developer pada tanggal 29 April 2012:
Lalu masalahnya dengan pengguna apa? Kompatibilitas. Perangkat Android bersistem operasi versi 2.3.3 yang kamu beli belum tentu bisa dimutakhirkan ke versi 4.0.3. Bisa dimutakhirkan pun, belum tentu perangkat kerasnya kompatibel dengan versi terbaru Android tersebut.
Ah, tapi saya merasa versi 2.3.3 yang sudah ada ini cukup kok
Ini logika sederhana saya saja (yang artinya, perlu divalidasi lagi dengan pernyataan / informasi dari berbagai sumber yang memiliki otoritas di bidang ini. Bisa jadi argumen saya salah total, CMIIW): Jika pengguna tetap tinggal di versi 2.3.3, sementara versi terbaru Android (4.0.3) hanya digunakan tidak lebih dari 2.4% pengguna dan Google akan terus merilis versi terbaru dari Android, maka pengguna akan semakin tertinggal.
Q: What makes smartphone, a smartphone nowadays?
A: Apps.
Cepat atau lambat, pengembang app harus terus mengikuti perkembangan zaman / versi OS sementara pengguna tidak bisa memperbaharui sistem operasi dari smartphone mereka. Ditambah pertimbangan variasi hardware dari berbagai macam merek yang menggunakan OS Android itu sendiri, dalam beberapa tahun kedepan notifikasi seperti ini mungkin akan semakin marak:
Isn’t it suck?
Sebagai penggemar Android yg blm pernah punya gadget Android, saya setuju dengan pandangan saudara. Harusnya masalah kompatibilitas ini punya prioritas yang sama dengan security dalam tiap pengembangan versi OS nya. *sigh*
Atau mungkin Google harus mengeluarkan protokol standard kepada Vendor2 yg mau bikin gadget berbasis Android supaya gak masalah nantinya dalam kompatibilitas.
Ambil contoh standard ethernet utk LAN dll. Apapun perangkatnya tetap bisa membangun LAN. Mungkin beda dan mungkin sulit implementasinya.
Sekian kelas hari ini. *loh*
Lah :))
Protokol bagaimana maksudnya? Bukannya yang namanya OS ya tinggal diikuti saja spesifikasi minimum-nya? Gue pikir kompatibilitas ini masalah API & hardware. Di smartphone X ada perangkat 1 & 2 sementara di smartphone Y hanya ada 1. Lalu di versi 4.0.x ada API e, f, g sementara di versi 2.3.x hanya ada API e dan f, dan seterusnya.
Iya sih. Soalnya mereka udah bedain API untuk setiap level. Berarti kesimpulannya ini semua salahnya Microsoft!
*tetep bela Google*
😀
oh, jadi situ fanboy google? XD