Setelah saya “hijrah” menjadi pengguna Android-based phone, Samsung Galaxy Mini, cukup banyak teman saya (terutama non-geek) yang bertanya: “Android itu apaan sih?“. Jika banyak teman saya yang bertanya hal seperti itu, besar kemungkinannya banyak orang lain yang memiliki pertanyaan yang sama.

Android itu apa?

Sederhananya, Android adalah operating system untuk mobile devices (handphone, tablet PC, dll). Operating system adalah software yang bekerja langsung memberdayakan hardware. Familiar dengan Windows? Windows adalah operating system untuk PC konvensional. Pikirkan ini: Anda membeli hardware (Monitor, CPU, keyboard, dll) lalu anda install Operating System (Windows / Linux), baru anda install software / aplikasi / program diatas operating system. Android bisa kamu asumsikan seperti Windows, hanya saja untuk mobile devices.

Mobile device OSs

Jika kita berbicara PC, ada tiga operating system yang sangat populer di dunia:

  1. Windows: Berbayar, bisa diinstall di PC manapun
  2. Mac OS X: Secara legal, hanya bisa digunakan / diinstal di komputer bermerk Apple
  3. Linux Based OS (Ubuntu, Fedora, etc): Free & open source. Bisa diinstall di PC manapun.

Jika kita berbicara Mobile Devices, ada beberapa operating system / platform yang banyak digunakan:

  1. iOS: OS untuk iPad / iPhone
  2. BlackBerry: OS untuk smartphone BlackBerry
  3. Symbian: OS yang digunakan Nokia (sepengetahuan saya nokia kini sudah beralih ke Windows mobile platform)
  4. Android: OS gratis dan berkode terbuka yang dapat digunakan oleh vendor manapun. Awalnya dikembangkan oleh Android, inc namun kemudian dibeli oleh Google

Kelebihan Android-based phone

Kelebihan android yang paling jelas adalah keterbukaannya dan integrasinya dengan produk-produk Google, mengingat Android bersifat open source dan kini dikembangkan oleh Google.

Kekurangan Android-based phone

Masalah utama Android adalah keterbukaannya itu sendiri: Karena bersifat terbuka dan dapat digunakan oleh siapapun, terdapat terlalu banyak variasi dari Android phone. Berbeda dengan platform iOS yang hanya digunakan oleh iPhone, pengembang aplikasi untuk Android berhadapan dengan terlalu banyak variasi hardware. Efeknya, pengalaman menggunakan Android phone dan aplikasi-aplikasinya pun bisa jadi inkonsisten untuk user berbeda dengan variasi hardware berbeda.