Ditengah segala deadline yang menghimpit, akhirnya saya berhasil ‘meliburkan diri’ selama 3 hari 2 malam kemarin dengan cara jalan-jalan ke Ujung Genteng, Sukabumi dengan banyak teman dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. It was a very-very fun trip, seriously. Baru sekarang saya sekangen ini dengan liburan yang sudah lewat. Sejujurnya, bagi saya, lokasi wisata kami di Ujung Genteng tidak terlalu bagaimana-bagaimana sekali. Lokasinya sendiri cenderung ‘belum jadi‘ malah. Bagaimanapun, perasaan rileks, kebersamaan dengan teman-teman seharian penuh serta canda tawa yang kami alami itu yang membuat perjalanan ini sangat-sangat memorable. Mungkin benar gagasan yang pernah dulu tercetus di kepala saya:

Yang penting sih dengan siapa-nya, bukan โ€œsekedarโ€ kegiatannya apa.

Ngomong-ngomong, saya rasa ada beberapa informasi menarik yang perlu saya share disini, siapa tahu teman-teman pembaca blog saya suatu saat ingin jalan-jalan ke Ujung Genteng untuk menyegarkan pikiran dan perasaan juga ๐Ÿ™‚

Peserta Perjalanan, Logistik dan Penginapan

Jalanan di Ujung Genteng

Yang ikut perjalanan ke Ujung Genteng ini ada 26 orang. Dua puluh empat mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris dan dua ‘additional travellers‘ teman-teman kami yang kami ajak untuk memenuhi kuota. Maksudnya biar biaya perjalanannya efisien, begitu. Kami menggunakan dua Toyota Avanza sewaan (untuk 16 orang. Avanza-nya kita rental punya Ayahnya @inesdubidubidu, yang bersangkutan punya usaha rental) dan lima motor sebagai moda transportasinya. Biaya grup beroda dua dan beroda empat ini sedikit berbeda: untuk grup beroda empat, total biayanya sekitar Rp 260,000 (perjalanan, makan dan penginapan) sedangkan grup beroda dua biayanya ditekan dibawah Rp 200,000. Untuk penginapan, kita menyewa tiga cottage di Pondok Adi. Satu cottage memiliki dua kamar tidur yang perkamarnya ada dua kasur, ruang tengah, kamar mandi, dapur mini dan selasar beserta perabot kursi santai dan ranjang malas-malasan yang bisa dipakai untuk kumpul-kumpul. Ohya, ada semacam gazebo kecil untuk bakar-bakaran di depan cottage.

Perjalanan Pulang Pergi

View Larger Map

Jika dihitung-hitung, perjalanan ke Ujung Genteng ini memakan waktu sekitar 9 – 10 jam lebih (plus istirahat via rute Pelabuhan Ratu. Note: kami rombongan sih, jadi saling menunggu kendaraan). Kami berangkat dari Ledeng pukul setengah 4 dan sampai pukul 1 siang. Saat pulang kami berangkat pukul 12 siang dan sampai ke Ledeng pukul 10 malam. Detail perjalanannya kurang lebih begini: Bandung – Sukabumi sekitar 4,5 jam, dan Sukabumi – Ujung Genteng sekitar 4,5 jam-an lagi. Pastikan ada spare driver, snack selama di perjalanan dan musik / hiburan lainnya. Jalanan dari Sukabumi ke Ujung Genteng ini berkelok-kelok mendaki gunung lewati lembah + jalanannya banyak yang rusak, jadi city car sangat tidak direkomendasikan. Play safe saja, gunakan mobil yang agak tinggi. Ohya, untuk mobil, saat masuk ke kawasa Ujung Genteng akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 18,000.

Aktifitas di Ujung Genteng

Ini yang sangat perlu di garis bawahi: Ujung Genteng, saya rasa, masih belum ‘mature‘ sebagai kawasan wisata. Alfamart terdekat jaraknya satu jam lebih, sinyal telepon (Telkomsel) ada namun untuk akses data kembang kempis (yang mana bagus, saya jadi benar-benar melepaskan diri dari keseharian – Internet) dan jalanannya pun ya masih berbatu-batu. Di satu sisi asik sih, tempat ini relatif sepi dan ‘virgin‘ namun disisi lain, akan jadi kekurangan kalau kamu mencari banyak wahana rekreasi. Kalau buat saya pribadi sih asik-asik saja, orang saya mencari kebersamaan dan suasana rileks-nya dengan teman-teman. Yang satu ini sih dapet banget ๐Ÿ˜€

Anyway, aktifitas-aktifitas ini yang kami lakukan di Ujung Genteng kemarin:

  • Jalan-jalan di Pantai + foto-foto (Note: pasir pantai-nya berupa campuran pasir n karang-karang kecil dan pantainya berkarang, tidak bisa untuk renang)
  • Bakar Ayam
  • Bermain air dan pasir di tepi pantai (perlu jalan sekitar 10 km untuk mencapai pantai berpasir dan laut yang tidak berkarang plus renang-able)
  • Jalan-jalan ke pusat konservasi Penyu
  • Gigitaran dengan teman-teman
  • Melepas bayi-bayi penyu ke laut (sore hari kedua, HTM Rp 5,000 / orang)
  • Bakar Ikan & Jagung. Ikan dibeli di Penginapan, Rp 40,000 / kilo. Ikan apa itu namanya saya lupa.
  • Makan dawegan di pinggir pantai
  • Naik perahu ke pulau tujuh ombak yang katanya tempat berkumpul surfer, tapi saat itu surfer-nya sedang pada tidak ada.

And that’s that. Aktifitasnya sederhana sekali bukan? Yep, aktifitasnya tergolong sederhana tapi perasaan rileks yang dihasilkan dari canda-tawa kami itu.. priceless. Can’t wait for another trip with them. ๐Ÿ™‚

P.S.: Lesson Learned

Anyway, jalan-jalan dengan teman yang passionate di bidang fotografi asik sekali memang, foto-fotonya keren-keren! ๐Ÿ˜€ *lirik Valen, Ines & Fahmi*