Empat puluh satu hari setelah menikah, gue bisa meng-konfirmasi bahwa “rejeki nikah” atau “nanti kalau udah menikah rejekinya dilapangkan” itu memang terjadi in various ways dan bahkan berulangkali. Namun, biasanya suka ada kesempitan dulu yang datang sebelum rejeki itu tiba.

Deg-degan, deg-degan, deg-degan, deg-degan, eh tau-tau ada solusi.

Kinda accustoming yourself to have some faith.