PKS dan Ikut-Ikutan

by | Feb 2, 2013 | Essays | 12 comments

Ada dua hal yang gue ingin garis bawahi: yang pertama tentang budaya ikut-ikutan, yang kedua tentang PKS-nya sendiri.

Tentang ikut-ikutan

Di timeline gue, PKS udah dikomentarin, di-bully, diparodiin dan dijadiin guyonan abis-abisan:.

Terlepas dari si LHI benar atau salah, pertanyaan gue:

  1. Lu masih percaya asas praduga tak bersalah?
  2. Lu masih percaya proses pengadilan atau ngga?

Sejauh yang gue tau sih LHI ini masih berstatus tersangka dan belum terbukti bersalah di pengadilan. Gue coba cari dan ternyata ada juga yang berpendapat kurang lebih senada sih:

Gue pribadi berusaha hati-hati dalam nge-judge sesuatu. Alasannya? CMIIW, tapi gue menangkap kecenderungan di twitter kalo ada satu berita menyebar, mayoritas orang cenderung ikut-ikutan. Liat komentar the-so-called-selebtweet yang nge-RT link akun berita, terus ikutan komentar tanpa baca berita seluruhnya. Setahu gue, bahkan jika elu baca keseluruhan beritanya lu tetep harus hati2 dalam memberikan judgement:

It’s actually a good thing that i learned about triangulation these past months tho.

Tentang PKS

Gue bukan kader PKS. Gue cuman sempat belajar sejarah islam saat nyantri enam tahun dulu, dan coba ngebandingin: Saat “kebudayaan islam” mencapai puncaknya, sejauh yang gue tau, CMIIW, ada masa dimana nyari orang miskin untuk disedekahi itu susah karena orang-orang pada makmur, ada pemimpin yang tidak silau terhadap dunia dan kriminal menyerahkan diri untuk minta diadili. Maka dari itu, sedikit banyak gue menaruh harapan pada PKS yang katanya mengusung nilai-nilai islam ini.

Tapi saat kasus ini menyeruak, gue coba googling berita-berita terkait dan komentar-komentar dari partai terkait dan sejauh ini belum ada statement yang memuaskan. Karena judulnya partai berbasis Islam, ya gue cari referensi paling top mengenai Islam yang mana adalah Rasulullah SAW. Gue pribadi mencari statement yang kurang lebih seperti ini dari pihak PKS sih:

“Bahwasanya dibinasakannya orang-orang yang ada sebelum kalian adalah kerana apabila ada yang mencuri dan ia termasuk golongan orang mulia di kalangan mereka, maka orang tersebut dibiarkan saja (tidak dihukum), sedangkan apabila yang mencuri itu adalah orang yang lemah, maka mereka mengeksekusinya. Demi Allah seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, sungguh akan aku potong tangannya.”
(Muttafaq ‘alaih)

Sayang banget gue belum nemu statement resmi yang bernada seperti itu atau menggunakan hadis tersebut untuk referensi dari pihak PKS.

Wallahualam.

***

Note: jika ada kesalahan dalam referensi hadis-nya, tolong diperbaiki ya. Gue pernah dengar hadisnya dan coba-coba Googling tadi dan nemunya disini. Gue akui pengetahuan keagamaan gue masih cetek banget sih.

12 Comments

  1. alfaridi

    Iya… Setuju dengan pendapatmu… Bukan bermaksud menghakimi PKS, tapi pembelaan saat ini lebih bersifat defensif dan justru memberikan kesan mereka sebenernya ada masalah…

    • Fikri Rasyid

      ini “mereka”nya siapa chi?

  2. Eki

    Saya setuju, asaz praduga tak bersalah harus tetap dijunjung tinggi. Penghakiman oleh (media) massa berisiko tinggi menyebabkan ketidakadilan. Namun pembelaan dengan menyitir alasan “konspirasi Zionis” tampaknya terlalu berlebihan dan justru menunjukkan ketidakmauan untuk memberikan pembelaan yang faktual dan lebih bisa diterima publik yang semakin kritis.

    Orang-orang yang ‘tuturut munding” (mengekor seperti kerbau dicocok hidungnya) itu saya kira orang-orang yang secara emosional dan intelektual kurang matang — kalau tidak mau dibilang tolol.

    Di alam demokrasi di mana kebenaran sering ditentukan oleh suara mayoritas, ada baiknya kita membekali diri dengan sikap kritis yang berakal. Any judgement on the public sphere should be based on reason and facts, not mere hearsay or emotion.

    • Fikri Rasyid

      Namun pembelaan dengan menyitir alasan “konspirasi Zionis” tampaknya terlalu berlebihan dan justru menunjukkan ketidakmauan untuk memberikan pembelaan yang faktual dan lebih bisa diterima publik yang semakin kritis.

      Setuju. Seperti yang saya sudah sebutkan Pak, sebenernya saya menantikan response bernada seperti hadis yang saya kutip diatas: menunjukan ketegasan dan keberpihakan tanpa tedeng aling-aling.

      Orang-orang yang ‘tuturut munding” (mengekor seperti kerbau dicocok hidungnya) itu saya kira orang-orang yang secara emosional dan intelektual kurang matang — kalau tidak mau dibilang tolol.

      Ini tajam sekali dan sayangnya sekarang banyak yang seperti ini 🙁

      Di alam demokrasi di mana kebenaran sering ditentukan oleh suara mayoritas

      Ini salah satu alasan saya tidak terlalu suka demokrasi. With critical thinking, we prepare ourself *saying it the yoda way*.

  3. AMYunus

    I did follow them last year (ketiga akun twit awal). And finally I was getting tired of their tweets.

    Anyway tentang hadits itu, gue baru nyadar hadits itu berkaitan sama kasus PKS ini juga ya. Gue kemarin denger itu di khutbah Jumat lalu.

    Katanya sih KPK sangat berhati-hati dalam menetapkan status tersangka pada seseorang, Fik. Track record mereka sih gitu katanya. Mungkin itu yang mendorong publik judge PKS abis-abisan.

    • Fikri Rasyid

      Lah kok (relatif) sama ya? :)) Dari empat itu yang saya follow tinggal dua.

      Wah, khutbah dimana itu? Setelah issue ini naik kah?

      Gue tau dari temen yang editor majalah dan bahkan baru baca dari tulisannya Mahfud MD di Sindo Online, KPK itu memang track recordnya kalo udah menetapkan tersangka biasanya buktinya udah kuat. Kasian kader PKS yang lurus-lurus ya.

  4. DW

    Sudah membaca buku ini, Mas? http://komunitasbambu.com/regular/isi.php?id=252

    Andai tiap orang sudah membaca buku ini, reaksi yang terjadi akan jauh lebih eksplotif lagi. Yang dicoba dijaga itu ‘harapan’, begitu ‘harapan’ yang pernah tertitipkan itu turut hancur, reaktif akan selalu menjadi alur kelanjutannya.

      • DW

        Yap. Dulu banyak banget yang menaruh harapan tinggi ke PKS.

        Ini ada tulisan Cak Nun (penulis favorit saya), menceritakan pertemuannya dengan Anis Matta. Termasuk di dalamnya menanggapi kata ‘konspirasi2’ yang secara reaktif diucapkan secara cepat oleh banyak kader PKS. Seperti tulisan Cakn Nun lainnya, cerdas…

        http://www.caknun.com/2013/kunjungan-rombongan-pks-ke-pendopo-kadipiro/

        • Fikri Rasyid

          Wah, ini tulisan dan layout web-nya Cak Nun keren sekali pak :O

          Saya pribadi juga masih menaruh harapan karena yang saya tahu, orang2 PKS itu tidak dunia-oriented. Tapi itu yang saya tahu saja sih, Di luar yang saya tahu masih perlu mencari tahu juga ini 😐

  5. Asep Hidayat

    Saya punya rasa yg sama dgn kg fikri terhadap partai PKS, sempet shock dgn kabar ini, lantas sy mencari informasi di internet tentang apa yg sebenarnya terjadi,,,saya lantas menemukan sebuah artikel, yg malah artikel ini menginspirasi saya utk terus memperbaiki diri alih2 memikirkan komentar nyinyir dari org2 yg under estimated pada kemampuan saya,,lho jadi curhat hahaha….mangga di simak artikelnya http://www.pkspiyungan.org/2013/02/no-plan-no-back-up-no-choice-mission.html?m=1

    • Fikri Rasyid

      Saya sudah baca artikelnya. Buat saya tidak terlalu menarik sih, kebanyakan motivasi dan minus action plan yang jelas 🙂