Smartphone before and after iPhone

Smartphone before and after iPhone. Gambar dengan binalnya diambil dari Redmondpie.com: http://www.redmondpie.com/evolution-of-the-smartphone-design-changes-before-and-after-the-iphone-image/

Platform smartphone apa yang harus saya pilih? iOS (iPhone / iPad), Android, Windows atau BlackBerry? Berikut ini opini saya terhadap platform-platform tersebut (mengantisipasi pertanyaan berulang-ulang mengenai hal ini, jadi nanti tinggal saya berikan link post ini saja):

BlackBerry

BlackBerry Gemini

Saya pernah menggunakan Gemini selama berapa bulan. IMO, BlackBerry Messanger adalah satu-satunya ‘senjata utama’ BlackBerry. Paket internetannya bagi saya memusingkan. UI-nya tidak membuat nyaman. Web browser-nya belum bisa mengolah javascript dengan sangat baik. Kualitas gambar dari kameranya pun tidak terlalu luar biasa.

Gunakan BlackBerry jika kamu benar-benar membutuhkan BlackBerry Messanger atau kamu mengembangkan aplikasi untuk BlackBerry yang mana pangsa pasarnya masih cukup besar di Indonesia. Jika tidak benar-benar butuh, saya tidak terlalu menyarankan platform ini.

Android

Saya sempat menggunakan Android (well, untuk entry level phone) selama hampir satu tahun. Pendapat saya:

  • Affordable (untuk versi entry level-nya)
  • Pricing paket internetnya tidak memusingkan.
  • Android terlalu mencoba untuk ‘mengalahkan‘ atau ‘menjadi‘ iOS yang mana jadi terasa labil.
  • Tidak sustainable. Android sudah mencapai versi 4 (ICS). Kebanyakan vendor masih merilis smartphone yang menggunakan android versi 2.x. Kebanyakan android phone yang dirilis menggunakan versi 2.x tidak upgrade-able ke versi 4 pula (Well, kecuali kamu doyan ngulik sih).
  • Fragmented: membuat experience-nya menjadi tidak asik juga. Contoh: menggunakan android-phone berlayar kecil (let’s say galaxy mini / Y) tidak akan senyaman menggunakan android-phone yang berlayar standar / besar. Interface-nya jadi mengecil.
  • Entah mengapa saya tidak nyaman jajan apps di android market. Hmm, sayanya saja kali.
  • Koneksi internet-nya bisa di-tether ke laptop. Smartphone bisa diset menjadi personal hotspot. Me gusta.

Sisi oke dari android: highly customizable. Jadi jika kamu doyan ngulik, Android ini recommended untuk kamu.

Windows Phone

Saya belum pernah menggunakan Windows Phone, tapi dari yang saya ketahui Windows Phone tidak mencoba ‘menjadi iOS’ yang mana hal ini keren: they try to be themselves and solving the problem on their own way.

iOS (iPhone / iOS)

The iPhone 4S is here

Setelah menggunakan iPad selama beberapa bulan dan iPhone selama beberapa minggu, ini pendapat saya:

  • Sustainable. Selalu tersedia update. Disatu sisi baik juga, disisi lain perasaan jadi hobi download update-an begini LOL Jika kamu memiliki koneksi yang yahud, hal ini oke sekali. Jika tidak, you are doomed.
  • Simpel. Perbedaan modelnya hanya warna dan kapasitas storage. Oh, dan versi juga (iPhone 4, 4S, dll)
  • Apps-nya keren-keren. Ya tidak semua juga sih, tapi karena adanya proses review di AppStore, jadi tidak terlalu ngawur lah.
  • Locked. Ekosistem iOS ini cenderung ‘tertutup’. Sisi baiknya: terkontrol oleh Apple. Sisi buruknya: iOS tidak se-customizable Android.
  • Awesome User Interface & User Experience. Ibu saya yang tidak tech-savvy saja bilang ini pakenya kok mudah sekali.
  • Koneksi internet-nya bisa di-tether ke laptop. Smartphone bisa diset menjadi personal hotspot (Android juga bisa sih). Me gusta.

So far, iOS merupakan platform favorit saya. Yes it is pricey as hell but it is worth it. Tidak perlu terlalu pusing: it just works, it works seamlessly, and it works as I expected.

****

Itu pendapat saya. Boleh loh, berbeda pendapat. Intinya adalah: kenali apa yang kamu butuhkan, lalu pilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan kamu. 🙂