decision-actual

Image is courtesy of Scott McLeod

Baru-baru ini, teman baik saya menunjukan foto facebook seorang teman SMA kami yang dulu sangat kacau: ranking terbawah dari yang terbawah, urakan, dan berandalan, kini sedang menjalani study tour di negara-negara Eropa dengan jurusan kampusnya.

Yang terlintas di kepala saya hanya satu kata: “Wow”.

Kita tidak pernah tahu kapan kehidupan kita akan berubah dan bagaimana kehidupan seseorang dapat berubah. Seseorang yang sekarang kita anggap payah, bisa saja berubah menjadi pemimpin perusahaan lima tahun kemudian.

Aneh ya, namun nyata. Yang saya yakini, ada dua elemen dasar yang membentuk kehidupan: kejadian yang terjadi, dan keputusan yang kita buat sebagai reaksi atas kejadian tersebut.

Keputusan. decision.

Bisa jadi sebuah keputusan yang kita anggap kecil.

WordPress ada karena Matt Mullenweg membuat satu post yang menceritakan kegundahannya karena CMS open source yang kala itu dia gunakan dihentikan pengembangannya oleh sang developer. Gayung bersambut, seorang pembaca blognya mengomentari dan dengan sukarela menawarkan bantuan untuk mengembangkan turunan dari b2log jika Matt Mullenweg hendak meneruskan pengembangannya.

The rest of the story is WordPress existence. I assume you already knew that.

Jika Bill Gates tidak membuat keputusan untuk menelpon kantor Altair di Alburqueque dan membual bahwa mereka memiliki “bahasa pemrograman” untuk Altair mereka, tidak akan ada Microsoft.

Jika Mark Zuckerberg tidak memutuskan untuk membuat situs “untuk mahasiswa Harvard”, kita mungkin tidak akan pernah mengenal facebook.

Jika Jeff Bezos tidak memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya yang menghasilkan lebih dari ratusan ribu dollar pertahun untuk memulai toko buku online yang waktu itu konsepnya banyak diragukan kolega professionalnya, mungkin tidak akan ada amazon.com

Hidup kamu dan saya bisa saja berubah 180 derajat karena sesuatu yang kamu putuskan hari ini atau besok.

Pertanyaannya adalah: apa yang sudah kamu putuskan hari ini?