opinion by Guacamole Goalie

opinion by Guacamole Goalie

Berpendapat adalah menyampaikan sudut pandang kita mengenai sesuatu.

Semua dari kita selalu berpendapat. Berpendapat bahwa pemilu curang lah, Pemerintahan kurang memperdulikan rakyat lah, rekan kita seharusnya lebih care terhadap kita lah, project di kantor sebaiknya begitu lah, letak rak buku di rumah sebaiknya di miringkan saja lah, dan lain lain sebagainya.

Dan hey, bukankah ngeblog juga proses berpendapat? 😉

Kita semua berpendapat. Dan pada dasarnya, kita berpendapat mengenai dua hal:

  1. Berpendapat mengenai satu hal yang diluar jangkauan kontrol kita. Artinya, pendapat kita tidak akan mengubah bagaimana terjadinya sesuatu.Contohnya: “Mengapa hujan turunnya jam 12? Mengapa tidak turun jam 12.45 saja?”
  2. Berpendapat mengenai satu hal yang berada di dalam jangkauan kontrol kita. Artinya, pendapat kita bisa jadi mengubah bagaimana jadinya sesuatu.Contohnya: Anda berbicara dengan teman anda dan berkata “bagaimana jika rambutmu di potong pendek saja? Kelihatannya akan jauh lebih bagus deh.”

Sekarang, lupakan dulu jenis pendapat no. 1 karena jenis pendapat no. 2 lebih bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari. Kita seringkali mengemukakan pendapat mengenai sesuatu yang berada di dalam jangkauan kontrol kita. Kadang pendapat kita itu diterima dan merubah terjadinya sesuatu, namun pernah juga pendapat kita di tolak mentah-mentah.

Ada hal yang menarik disini: Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut? Apa yang menyebabkan pendapat kita di terima, dan apa yang menyebabkan pendapat kita ditolak?

Pengemasan pendapat sudah pasti turut menentukan. Intonasi suara, gaya bahasa, daya tarik dan tutur kata jelas menentukan diterima atau ditolaknya pendapat kita. Namun jika ditilik dari sisi “konten” pendapat, jika kita telaah ternyata alasan mengapa pendapat kita diterima dan ditolak sederhana:

Manfaat yang didapat orang jika mengikuti pendapat kita.

Coba pikirkan contoh tadi: Kita memberikan pendapat kepada teman kita yang rambutnya bak rockstar kesiangan itu untuk “memendekkan rambutnya”. Bisa jadi redaksi pendapat kita seperti ini:

“bagaimana jika rambutmu di potong pendek saja? Kelihatannya akan jauh lebih bagus deh.”

Dan reaksinya? Bisa jadi ditolak. Karena bisa jadi dia berfikir kalau rambut panjangnya juga terlihat keren. Tapi coba kita tambahkan sedikit tambahan:

“Eh, bagaimana jika rambutmu di potong pendek saja? Denger-denger wanita pujaanmu itu sangat menyukai pria yang rambutnya pendek.”

See? Bukankah kemungkinan diterimanya pendapat kita naik? Setidaknya, menjadi lebih dipikirkan lah. Alasannya? Karena kita memberikan manfaat yang jelas dan dibutuhkan oleh teman kita.

Jadi?

Berpendapat sudah menjadi bagian krusial dari kehidupan kita.  Berpendapat dengan teman, rekan, atasan, senior, pasangan, orang tua, atau bahkan berpendapat di blog dan comment. Bagaimana jika kita menaikkan kemungkinan penerimaan mereka akan pendapat kita dengan menambahkan dengan jelas manfaat yang mereka butuhkan dengan mengikuti pendapat kita?

Hasilnya bisa jadi menarik kan? 😉

Atau, ada pendapat lain yang ingin anda utarakan? Silahkan sampaikan melalui kolom komentar dengan menyertakan manfaatnya y 😛

P.S.

Tulisan ini termasuk ke dalam tulisan yang saya tulis untuk Kontes Berpikir Kritis Navinot 2009 untuk tema hari pertama: mengungkapkan pendapat secara efisien. Anda juga punya blog? Mungkin anda bisa pertimbangkan untuk mengikuti kontes ini. Hadiah utamanya netbook HP mini note loh! Ada hadiah harian kaos keren NavinoTnya juga!

Note: Di P.S. diatas saya menyampaikan pendapat dan manfaatnya kan? LOL Please do correct me if i’m wrong 🙂